Kerajaan Ternate dan Tidore

187 intah di kerajaan Ternate antara lain Zainal Abidin, Sultan Tabaraji, Sultan Hairun 1550-1570, dan Sultan Baabullah. 5.2.4 Warisan Budaya Bercorak Islam Abad ke-15 dan ke-17 merupakan masa puncak perkembangan pengaruh Islam di Indonesia. Pe- ngaruh itu tidak saja berlangsung dalam bidang religi agama, tetapi juga dalam bidang politik dan sosial-budaya. Perkembangan pengaruh Islam di Indonesia dapat kita ketahui dari berbagai pening- galan sejarah bercorak Islam, seperti masjid, kera- ton, nisan, kaligrafi, dan karya sastra.

A. Masjid

Masjid-masjid kuno di Indonesia bentuknya masih menunjukkan gaya Indonesia asli. Atapnya menggunakan atap tumpang bersusun yang jum- lahnya tiga atau lima susun, seperti terdapat pada Masjid Demak, Masjid Sendang Duwur, Masjid Agung Banten, Masjid Agung Palembang, dan Masjid Baiturrahman di Aceh. Sebagian masjid- masjid kuno di Jawa dilengkapi gapura seperti yang ada pada keraton atau candi. Bahkan, menara Mas-jid Sunan Kudus yang dibangun pada abad ke-16 bentuknya menyerupai Candi Langgam di Jawa Timur. Dengan demikian, pengaruh Hindu pada tem- pat peribadatan Islam tetap ada. Hal itu bisa terjadi karena beberapa kemungkinan, seperti berikut ini.  Pengaruh itu disengaja, agar para pemeluk Is- lam tingkat pemula tidak terlalu asing dengan tempat ibadat yang baru.  Karena teknik membuat bangunan yang diku- asai hanya warisan dari ajaran Hindu. Masjid yang berada di Indonesia biasanya di- lengkapi dengan bedug dan kentongan. Kedua alat ini adalah warisan budaya nenek moyang dari zaman prasejarah. Pada masa itu, bedug dan ken- tongan digunakan sebagai alat panggil masyara-kat. Misalnya, saat kepala suku menginginkan rak- yatnya berkumpul atau orang tua menginginkan anaknya yang di sawah agar segera pulang. Pada mulanya, masjid di Indonesia tidak di-lengkapi dengan menara. Suara adzan yang diku-mandangkan jangkauannya sangat terbatas. Se-mentara itu, banyak warga yang bekerja jauh dari tempat tinggalnya, misalnya di sawah atau di la-dang. Untuk mengatasi hal itu dipakailah bedug dan kentongan. Biasanya alat ini dibunyikan lebih dahulu, baru kemudian dikumandangkan adzan.

B. Keraton

Keraton artinya tempat tinggal ratu atau raja. Dari tempat tinggalnya itu, seorang ratu atau raja mengendalikan roda pemerintahan kerajaan. Jadi, keraton adalah pusat pemerintahan. Rumah atau bangunan tempat tinggal raja disebut istana. Seni bangunan masjid dan keraton di Indone- sia mempunyai ciri khusus yang berbeda dengan bentuk arsitektur di negara Islam lain. Hal itu bisa terjadi karena yang membuat bangunan terse- but adalah bangsa Indonesia sendiri. Disamping me-meluk agama Islam, mereka juga masih dise- mangati oleh kebudayaan tradisional. Jadi, seni ba-ngunan berupa masjid dan keraton merupakan perpaduan antara kebudayaan tradisional dan ke- budayaan Islam. Di berbagai daerah di Indonesia banyak istana peninggalan zaman Islam, seperti Istana Maimun Deli, Istana Sultan Riau Lingga, Istana Sultan Ter- nate, Istana Pagaruyung Sumatera Barat, Keraton Cirebon, Keraton Surakarta, Keraton Yogyakarta, Istana Mangkunegaran, dan Istana Raja Gowa.

C. Nisan dan kompleks makam

Nisan adalah batu atau kayu yang terdapat pada makam dan berfungsi sebagai tanda kubur. Pada batu nisan peninggalan Islam ada hiasan ukir- ukiran dan kaligrafi. Bentuk nisan ada yang seder- hana dan ada yang diukir dengan pahatan sangat indah. Pada bagian depan nisan dipahatkan tulisan dengan huruf Arab. Tulisan-tulisan pada batu ni-san biasanya menerangkan tahun wafat dan riwa-yat singkat orang yang dimakamkan. Batu-batu nisan peninggalan sejarah Islam di In- donesia antara lain adalah: nisan makam Fatimah binti Maimun di desa Leran Gresik, nisan Malik al-Saleh di Lhokseumawe Aceh, nisan Ratu Nahrasiyah di Sam- udera Pasai, nisan Maulana Malik Ibrahim di Gresik, batu nisan di Troloyo Jawa Timur.

D. Seni Kaligrafi

Kaligrafi atau Khot adalah menulis indah dan disusun dalam aneka bentuk menarik dengan meng- gunakan bahasa Arab. Dalam dunia Islam, kaligrafi terdiri atas petikan ayat-ayat suci Al Qur’an. Ben- tuknya beraneka macam, dari yang sederhana, ber- bentuk tulisan mendatar, sampai bentuk yang rumit seperti sebuah lingkaran, segitiga atau mem-bentuk suatu bangun tertentu seperti masjid. Seni kaligrafi Islam berkembang pesat karena agama Islam melarang melukis makhluk hidup se- hingga para pelukis Islam mencurahkan bakat lu- kisannya pada seni kaligrafi. Beraneka ragam hias kaligrafi dapat kita temukan pada dinding masjid, keramik, keris, batu nisan, dan berbagai hiasan di rumah-rumah.

E. Karya sastra

188 Dalam dunia Islam sastra mendapat tempat yang terhormat. Ini berkaitan dengan tradisi tulis- menulis yang d ijunjung tinggi masyarakat Islam. Peninggalan karya sastra yang bercorak Islam di Indonesia mengambil bentuk hikayat, suluk, syair, kitab sejarah, ajaran agama, dan sejarah. Contoh karya sastra berbentuk hikayat adalah Hikayat Hamzah , Hikayat Jauhar Manikam, Hikayat Hang Tuah , dan Hikayat Raja-raja Pasai. Kitab Suluk contohnya Syair Perahu dan Syair Si Burung Pingai Hamzah Fansuri, Suluk W ijil Sunan Bonang, Suluk Suka Rasa, dan Suluk Kaderesan. Contoh karya sastra yang berbentuk syair, mi- salnya: Syair Abdul Muluk, Gurindam Dua Belas. Contoh karya sastra yang berbentuk sejarah adalah Sejarah Melayu karya Tun Muhammad. Contoh karya sastra berisi ajaran agama ada-lah Tajus Salatin atau Mahkota Segala Raja karya Bu-khari al Jauhari dari Aceh, tahun 1603 M. Contoh karya sastra yang mencampur unsur sejarah dan ajaran agama Islam misalnya kitab Bus- tanus Salatina , karya Nuruddin ar-Raniri. Contoh karya-karya sastra peninggalan Islam berupa surat menyurat dan dokumen kerajaan, mi-salnya: Adat Mahkota Alam karya Sultan Iskandar Mu-da, Kitab Salokantara karya Sultan Trenggana 1. Faktor yang memengaruhi dan mendukung perkembangan persebaran agama Islam di Indonesia, yaitu: 1 syarat masuk agama Islam tidak begitu sulit; 2 penyebaran Is- lam dapat dilakukan oleh setiap muslim; 3 upa-cara-upacara dalam agama Islam lebih se-derhana; 4 Islam tidak mengenal kasta; 5 Agama Islam tidak menentang adat yang su-dah ada di Indonesia; 6 kemunduran dan jatuhnya kekuasaan Sriw ijaya di Sumatera dan Majapahit di Jawa. 2. Masuknya Islam atau proses Islamisasi di Indonesia melalui beberapa cara atau salur- an, yaitu: perdagangan, perkawinan, politik, pendidikan, kesenian, dan Tasawuf. 3. Pengaruh Islam diperkirakan telah masuk ke Indonesia sejak abad ke-7. Islam dibawa lang- sung oleh para pedagang Arab, Persia, dan India Gujarat. Masuk dan berkem-bangnya Islam di berbagai wilayah Indonesia tidak pada waktu yang bersamaan. 4. Penyebaran Islam ke Indonesia tidak bisa di-lepaskan dari peran para ulama dan para pedagang. 5. Dari kota-kota pelabuhan di daerah pesisir muncullah kerajaan-kerajaan Islam. Keraja- an-kerajaan yang bercorak Islam di Indonesia antara lain adalah Samudera Pasai, Aceh, Demak, Pajang, Mataram Islam, Banten, Ci-rebon, Makassar, Banjar, Ternate, dan Tidore. 6. Perkembangan pengaruh Islam di Indonesia dapat kita ketahui dari berbagai pening- galan sejarah bercorak Islam, seperti masjid, keraton, nisan, kaligrafi, dan karya sastra. 7. Wali songo terdiri atas sembilan wali yang bergelar sunan atau susuhunan berarti yang d ijunjung tinggi. Kesembilan wali tersebut adalah: Sunan Ngampel, Sunan Malik Ibra- him, Sunan Giri, Sunan Drajat, Sunan Bo- nang, Sunan Kudus, Sunan Muria, Sunan Kal ijaga, dan Sunan Gunung Jati. RANGKUMAN UJI KOMPETENSI DASAR dari Demak. Kedua kitab tersebut adalah kitab undang-undang kerajaan. I. Isilah titik-titik dengan jawaban yang paling benar 1. Nisan tua sebagai bukti menyebarnya Islam ke Indonesia, yang mirip dengan yang ada di India adalah … . 2. Penduduk Indonesia mengenal dan mempe- lajari agama Islam melalui ... . 3. Wali Songo penyebar agama Islam di ... . 4. Kerajaan Islam pertama di Indonesia yang berdiri pada abad ke-13 M adalah … . 5. Bukti tertua peninggalan Islam di Pulau Jawa adalah … . 6. Pusat persebaran agama Islam di Pulau Ja-wa setelah kerajaan Majapahit lemah adalah … . 7. Antara tahun 1523 dan 1528 tumbuh dua kerajaan di Pulau Jawa sebagai pusat kekua- saan Islam, yaitu … dan ... . 8. Salah satu Wali Songo yang dikenal sebagai Syekh Maghribi yang berasal dari Persia dan berkedudukan di Gresik sebagai orang pertama yang menyebarkan Islam di Pulau Jawa adalah … .