62
UJI STANDAR KOMPETENSI
I. Pilihlah jawaban yang paling tepat
1. Rani dan Intan sedang bercakap-cakap di kan- tin sekolah. Dalam ilmu sosial, Rani dan Intan
sedang melakukan ... . a. interaksi
sosial b. sosiologi
c. sosialisasi d. identifikasi
2. Interaksi sosial umumnya bersifat ... . a. statis
c. dinamis b. stagnan
d. fluktuatif 3. Sikap yang tidak dianjurkan dalam interaksi
sosialyang adalah ... . a. simpati
c. menghormati b. tenang
d. mengintimidasi 4. Selain adanya kontak sosial, aspek yang perlu
ada dalam sebuah interaksi sosial adalah ... . a. kontak
fi sik c.
imitasi b. komunikasi d. sugesti
5. Tindakan meniru orang lain, baik dalam hal sikap maupun tingkah laku disebut ... .
a. sugesti c. identifikasi
b. imitasi d. simpati
6. Usaha untuk meredakan konflik demi menca- pai keadaan yang stabil disebut ... .
a. kooperasi c. akomodasi
b. akulturasi d. asimilasi
7. Persaingan untuk mencapai kemenangan dalam sebuah kompetisi bola basket termasuk jenis
proses interaksi yang bersifat ... . a. asosiatif
c. disosiatif b. inisiatif
d. asimilatif 8. Konflik sosial di masyarakat dapat diatasi den-
gan cara ... . a. dialog
b. perang c. mempertahankan
pendapat d. menutup
diri 9. Penanaman nilai dan norma di rumah ketika
seseorang masih sebagai anak kecil termasuk jenis sosialisasi ... .
a. sekunder c. parsial
b. tersier d. primer
10. Hati-hati dalam bergaul dan memilih teman di masyarakat, karena lingkungan dapat meme-
ngaruhi ... . a. tingkat
kecerdasan b. status
sosial c. pembentukan
kepribadian d. keberhasilan dalam hidup
11. Komunikasi melalui telpon antara dua sahabat termasuk jenis sosialisasi ... .
a. sekunder c. parsial
b. tersier d. primer
12. Sekelompok siswa SMP mengadakan diskusi di kelas membahas topik diskusi yang dikemuka-
kan guru. Mereka melakukan proses interaksi sosial yang sifatnya ... .
a. asosiatif c. disosiatif
b. inisiatif d. asimilatif
13. Menjadikan diri sama persis dengan orang lain yang dikagumi atau idola disebut ... .
a. imitasi c. simpati
b. sugesti d. identifikasi
14. Ikut merasakan apa yang dirasakan orang lain dalam sebuah interaksi sosial disebut ... .
a. imitasi c. simpati
b. sugesti d. identifikasi
15. Yang bukan merupakan sikap yang baik dalam menghadapi norma sosial adalah ... .
a. menolak secara terbuka b. menerima dan mempraktikkannya
c. mengajak orang lain untuk menolak d. memusuhi norma yang ada
II. Jawablah dengan singkat
1. Apa yang dimaksud dengan proses sosial? Sebutkan contohnya
2. Jelaskan bahwa interaksi sosial penting bagi hidup manusia
3. Apa perasaanmu pada waktu mengunjungi saudara atau teman yang sakit? Mengapa kamu
memiliki perasaan seperti itu? 4. Sebutkan usaha manusia mencegah pengaruh
buruk dari televisi 5. Pernahkah kamu mengimitasi sikap dan peri-
laku orang lain? Siapakah orang itu? Mengapa kamu mau meniru dia?
III. Refleksi
Tulislah sebuah karangan singkat 1 halaman dengan menjawab pertanyaan-pertanyaan ber-
ikut: 1.
Apa yang paling berkesan bagimu ketika mem- pelajari tema proses sosial dan sosialisasi?
2. Apa manfaat tema-tema itu bagi hidupmu? 3. Dalam hidupmu, interaksi sosial seperti apa
yang paling sering kamu lakukan? 4.
Apa rencanamu untuk memperbaiki dan men- ingkatkan interaksi sosialmu?
63
Sebagai makhluk sosial, manusia memiliki kebutuhan yang tak terbatas. Ada kebu- tuhan yang sifatnya primer pokok yang harus dipenuhi supaya manusia bisa hidup
dan berkembang layaknya sebagai manusia. Tetapi, ada juga kebutuhan yang sifat- nya sekunder yang pemenuhannya dapat ditunda.
Untuk memenuhi kebutuhannya yang tak terbatas tersebut, manusia memanfaatkan sumber daya yang ada, yang bersifat terbatas. Untuk itu manusia dituntut memiliki
tanggung jawab moral dalam memanfaatkan sumber daya yang terbatas supaya tidak habis dan tidak merusak alam. Untuk itu, segala kegiatan, prinsip, dan motif
ekonomi di arahkan sungguh-sungguh kepada upaya memenuhi kebutuhan hidup- nya dengan menghormati keseimbangan ketersediaan sumber daya.
PENDAHULUAN
Sumber: Dokumen GPM, 2008
64
Pemenuhan Kebutuhan Manusia
Manusia sebagai Makhluk sosial
Manusia sebagai Makhluk ekonomi
Manusia sebagai Makhluk Sosial
dan Makhluk Ekonomi
Tindakan Ekono- mi Berdasarkan
Motif dan Prinsip Ekonomi
Tindakan ekonomi
Motif ekonomi Prinsip ekonomi
Sikap dalam meng- gunakan sumber
daya alam
Sikap moral dalam memanfaatkan sum-
ber daya alam
¦
¦ X
X
X
X
X
X
X
65
Kisah Andi dan diskusimu di atas menggam- barkan keadaan manusia sebagai makluk sosial
homo socialis dan makhluk ekonomi homo economi- cus
. Sebagai makhluk sosial, manusia hidup bersa- ma dengan orang lain dan selalu membutuhkan
orang lain untuk berkembang. Sebagai makhluk ekonomi manusia selalu berusaha agar kebutuhan-
kebutuhannya terpenuhi. Hal yang harus diingat adalah bahwa dalam memenuhi kebutuhan itu,
manusia harus mengingat orang lain. Selain itu, ada norma-norma yang harus dipatuhi. Dengan
kata lain kita harus bermoral ketika kita mengeks- presikan diri sebagai makhluk sosial dan makhluk
ekonomi. Dalam subbab 3.1 ini kita akan belajar tentang manusia sebagai makhluk sosial, manusia
sebagai makhluk ekonomi, dan pemenuhan kebu- tuhan manusia sebagai makhluk sosial dan eko-
nomi yang bermoral.
3.1.1 Manusia sebagai Makhluk Sosial
Sejak dari kandungan, lahir, beranjak dewasa, sampai meninggal manusia membutuhkan orang
lain. Supaya dapat lahir menjadi bayi yang sehat manusia membutuhkan seorang ibu yang mera-wat
An
di Hasyim adalah seorang pengusaha hand- bag collections
“Cavalier”. Sebelum membu- ka usaha sendiri, ia pernah masuk pendidik-an TNI.
Ia juga pernah menjadi pegawai negeri di Departemen Penerangan. Sebagai pegawai negeri, ia merasa tidak
sesuai dengan birokrasi dan situasi kerja yang dinilai tidak sesuai dengan disiplin yang diajarkan orang
tuanya.
“Saya tidak setuju dengan atasan saya kala itu yang menegur saya karena menyelesaikan semua tugas
dengan waktu yang cepat. Alasannya kalau semua dikerjakan, kapan mereka dapat obyekan, terus be-
soknya mau kerja apa lagi. Itu yang saya tidak suka karena mengada-ada dan berbohong. Dan satu lagi,
kita sudah kerja kok gajinya harus dirapel dulu 3 bulan kemudian baru dibayarkan. Itu kan hak kita, mengapa
harus ditunda?” tukas Andi Hasyim.
Keluar dari pegawai negeri, Andi Hasyim bekerja se- rabutan. Tahun 1983, ia bekerja sebagai sales di sebuah
perusahaan alat-alat listrik. Waktu itu ia su-dah berke- luarga. Tahun 1990, ia berhenti kerja seba-gai sales. Ia
merasa sudah tidak ada tantangan lagi sebagai sales alat-alat listrik.
Dari hasil kerjanya selama 7 tahun tersebut, ternyata tak mencukupi keinginan Andi dan isterinya untuk
mempunyai rumah idaman mereka karena tabungan yang mereka kumpulkan hanya cukup untuk memiliki
rumah tipe 21 di daerah Bekasi pada tahun 1990.
Kemudian Andi dan isterinya mengambil keputus-an untuk pulang kampung ke Cikupa, Banten. Di sana, ia
membeli tanah seluas 1.000 m
2
. Ia meman-faatkan ta- nah itu untuk memelihara ayam petelur. Namun usaha
ayam petelurnya ia hentikan karena semakin ramainya lokasi pemukiman di sekitar peternakannya.
Ia kemudian kembali bekerja sebagai marketing tas fashion
di daerah Cikupa. Sebagai marketing ia sukses meningkatkan omset penjualan. Namun pe-kerjaannya
ini pun tak lepas dari masalah. “Saya tidak suka saat pengusaha tas itu mulai berlaku curang karena tidak
mau rugi dan takut saya men-dapatkan komisi sangat besar,” ucap Andi. Bukan hanya komisi yang kecil,
Andi yang sudah berhasil menaikkan omset beberapa kali ternyata juga ma-sih digaji kecil. Akhirnya, dengan
berbagai pertim-bangan, ia mengambil keputusan untuk keluar dari perusahaan tersebut.
Andi dan isterinya kemudian membuka usaha mem- buat tas fashion sendiri. Dalam waktu 3 bulan, peru-
sahaan miliknya sudah mampu menjadi kom-petitor utama dari pabrik tas tempat ia bekerja dulu. Bahkan
pabrik tas tempat Andi bekerja dulu sekarang sudah bangkrut. “Begitulah hukumnya di bisnis. Ka-lau mau
maju ya harus selalu kreatif dan berusaha menguasai pasar. Selain itu juga, dalam berusaha kita tidak seme-
na-mena hanya memikirkan keun-tungan saja tetapi juga memikirkan karyawan yang posisinya di sini se-
bagai mitra kita. Jadi kalau ada apa-apa pada usaha ini, mereka merasa me-miliki.” kata Andi. Sumber: Tabloid
Peluang Usaha, Oktober - November 2006.
Diskusikan dalam sebuah kelompok kecil
1. Bagaimana pendapat kamu mengenai keputusan Andi Hasyim keluar dari pegawai negeri dan
pekerjaannya sebagai sebagai sales perusahaan tas di Cikupa? Setujukah kamu? Mengapa?
2. Menurut pendapatmu contoh kemitraan seperti apa yang dapat dilakukan pengusaha dan kar-yawan
agar karyawan mempunyai rasa memiliki terhadap perusahaan tempat mereka bekerja?
66
kandungannya dengan baik: mengatur ma-kanan, mengatur kegiatan supaya tidak kelelahan, dan
sebagainya. Ketika masih bayi, kita harus disu-api, diajari berbicara, berjalan, dan sebagainya su-paya
kita bisa hidup normal sebagaimana orang um- umnya. Ketika kita beranjak dewasa kita butuh
orang tua yang menyayangi, mendidik, membiayai sekolah dan hidup kita. Selain itu, kita juga butuh
teman-teman untuk bermain, untuk tempat cerita, teman di mana kita mendapat dukungan, hiburan,
dan sebagainya. Ketika orang mulai masuk dalam dunia kerja ia butuh teman bisnis. Bahkan keha-
diran orang lain sebagai saingan juga dibutuhkan untuk dapat memacu kinerja supaya lebih maju.
Ketika orang menjadi tua, ia membutuhkan perha- tian dan kasih sayang anak-anaknya untuk meng-
urusnya. Sampai ketika orang meninggal dunia, ia masih membutuhkan orang lain untuk mengurus
jenazahnya.
Gambaran di atas menunjukkan kenyataan manusia sebagai makhluk sosial homo socialis.
Kata homo berarti manusia. Kata sosial sendiri be- rasal dari kata Latin socius yang berarti “teman atau
sa-habat.” Kenyataan ini sudah dirumuskan oleh para ahli sejak lama. Aristoteles, filsuf Yunani yang
hi-dup tahun 384-322 SM dalam bukunya Politica me-nyebut manusia sebagai Zoon Politicon. Zoon
Poli-ticon
berarti makhluk sosial. Sebagai makhluk so-sial, manusia selalu hidup bersama dalam suatu
kelompok masyarakat. Oleh karena itu, para ahli juga sering menyebut manusia sebagai social ani-
mal hewan sosial. Manusia adalah “hewan” yang
mempunyai naluri untuk hidup bersama. Naluri atau dorongan untuk hidup bersama itu disebut
gregariousness.
Orang tidak bisa hidup sendiri tanpa manusia lainnya. Orang tidak dapat mencapai suatu kehi-
dupan yang wajar tanpa pertolongan orang lain. Manusia satu dan yang lainnya mutlak untuk sa-
ling membantu. Oleh karena itu, manusia hidup bermasyarakat.
Dengan demikian, dapat disimpulkan bahwa keharusan hidup bermasyarakat memang meru-
pakan tuntutan kodrat manusia. Hal ini karena manusia memiliki sifat-sifat kodrat yang melekat
kepada sifatnya sebagai manusia. Dengan kodrat- nya manusia mempunyai naluri untuk bergaul de-
ngan manusia lain di dalam kelompoknya. Tanpa berada di kelompok sosial, manusia secara indivi-
dual tidak mempunyai arti, bahkan tidak dapat hidup layak.
Dalam kisah di atas, keputusaan Andi untuk menganggap karyawan sebagai mitra dan tidak
semena-mena kepada karyawan menunjukkan bahwa manusia adalah makhluk sosial.
Ada tujuh 7 faktor berikut yang mendorong manusia hidup bersama.
1. Faktor sosial Manusia memiliki keinginan untuk menghu-
bungkan diri atau bergabung dengan individu atau kelompok lainnya.
2. Faktor untuk memberitahu Manusia mempunyai dorongan dalam dirinya
untuk mengekspresikan pikiran, pendapat, dan perasaan. Dorongan itu diwujudkan dengan
memberitahukan perasannya pada orang lain. Hal itu dilakukannya supaya terjadi hubungan
dengan orang lain.
3. Faktor berjuang Manusia memiliki keinginan mengadakan per-
saingan dengan lawannya dan ingin memper- tahankan kelompoknya.
4. Faktor seksual Manusia mempunyai keinginan untuk mengem-
bangkan keturunannya sebagai penerus atau pengganti dirinya.
5. Faktor untuk mendapatkan kebebasan dan perasaan senasib
Manusia memiliki perasaan senasib, seperju- angan, dan sependeritaan dengan yang lain.
Oleh karena itu mereka bersatu serta berkelom- pok untuk mencari kebebasan.
6. Faktor untuk bersatu Manusia menyadari bahwa ia makhluk yang
lemah. Agar tidak menjadi korban makhluk yang kuat maka ia harus bersatu.
7. Faktor adanya kesamaan ras, keturunan, dan keya- kinan beragama
Adanya kesadaran pada diri manusia, bahwa mereka mempunyai kesamaan ciri-ciri lahir-iah,
satu darah, dan keyakinan terhadap Tuhan Yang Maha Esa.
Gambar 3.1.1
Manusia tergantung pada sesamanya untuk hidup wajar.
Sumber: h tp:www
.utp.com
67
3.1.2 Manusia sebagai
Makhluk Ekonomi
Setiap orang memiliki keinginan. Kamu juga pasti punya keinginan. Waktu kamu sedang lapar
kamu menginginkan makanan. Waktu kamu sedang haus kamu menginginkan minuman. Waktu kamu
sedang capai kamu menginginkan istirahat. Kamu mungkin juga ingin memiliki mainan baru seperti
milik temanmu. Dan masih ada banyak lagi kei- nginan yang harus diusahakan dalam hidup ini.
Di antara keinginan-keinginan manusia, ada keinginan yang harus dipenuhi supaya hidupnya
menjadi layak. Keinginan yang harus dipenuhi di- sebut kebutuhan. Ada macam-macam kebutuhan
manusia, di antaranya kebutuhan akan makan, mi-numan, pakaian, tempat tinggal, kesehatan,
rekre-asi, hiburan, pendidikan, dan sebagainya.
Kebutuhan manusia itu jumlahnya tidak terba- tas. Setelah kita dapat memenuhi kebutuhan yang
sifatnya mendasar muncul lagi kebutuhan yang sifatnya kurang mendasar. Misalnya, ketika kita
sudah bisa memenuhi kebutuhan pokok, seperti makanan yang layak, pakaian yang pantas, dan
mempunyai rumah yang nyaman, kita mulai meng- inginkan barang-barang yang mewah. Demi-kian
seterusnya, setiap kebutuhan yang satu dipe-nuhi muncul kebutuhan berikutnya.
Manusia selalu berupaya agar kebutuhannya bisa terpenuhi. Oleh sebab itu, manusia disebut
sebagai makhluk ekonomi homo economicus. Kata ekonomi berasal dari bahasa Yunani, oikonomia.
Oi-konomia terdiri dari dua kata, yaitu oikos yang
berar-ti “rumah tangga” dan nomos berarti “aturan”. Seca-ra etimologis, ekonomi memang berarti aturan
ru-mah tangga. Namun tentu bukan aturan rumah tangga yang kita maksud ketika kita menggunakan
kata ekonomi sekarang ini. Ekonomi selalu dikait- kan dengan segala kegiatan manusia memenuhi
kebutuhan manusia yang tidak terbatas dengan sumber daya yang terbatas.
Sebagai makhluk ekonomi, manusia selalu ingin meningkatkan kualitas hidupnya. Demikian juga
dengan barang-barang kebutuhannya. Ketika sese- orang mempunyai penghasilan yang pas-pasan ia
akan merasa cukup bila bisa makan, bisa memakai pakaian layak, dan mempunyai tempat tinggal.
Ke-tika penghasilannya bertambah, maka barang- barang kebutuhannya juga ditingkatkan kualitas-
nya. Ia ingin memperbaiki rumahnya, pakaiannya diganti dengan pakaian yang lebih mahal, menu
makanan juga diganti dengan makanan yang lebih baik. Tidak sebatas itu, ia ingin memiliki juga ba-
rang-barang mewah yang tidak hanya sekadar me- menuhi kebutuhan dasar.
Sebagai makhluk ekonomi, manusia selalu di- anggap mampu untuk bertindak secara rasional,
mengoptimalkan tujuan dalam perilaku ekonomi sehari-hari, dan mempunyai informasi yang leng-
kap tentang kehidupannya sendiri. Anggapan ini antara lain terbukti dengan:
1. Manusia selalu mempunyai prioritas kebutuh- an yang harus dipenuhi. Hal ini karena kebu-
tuhan manusia banyak sekali dan selalu ber- kembang, sementara alat atau barang pemuas
kebutuhan terbatas. Jadi manusia harus memi- lih kebutuhan mana yang harus didahulukan.
2. Manusia bertindak ekonomis dan rasional economic rationality
. Sebelum berbuat sesuatu ma-nusia tentu akan membertimbangkannya
ma-sak-masak dan memperhitungkan untung ruginya.
3.1.3 Sikap dalam Menggunakan Sumber Daya Alam
A. Sumber daya
Untuk memenuhi kebutuhan-kebutuhannya, manusia memanfaatkan berbagai sumber daya yang
ada di sekitarnya. Umumnya sumber daya
dibedakan menjadi 3, yaitu sumber daya manusia, sumber daya alam, dan sumber daya modal.
a. Sumber daya manusia
Tenaga manusia adalah sumber daya tertua.
Dalam kehidupan manusia yang primitif, tenaga fi
sik manusia sangat berarti, seperti: memikul de- ngan pundaknya, memanggul dengan kekuatan
panggulnya, dan mengangkat dengan kekuatan ta-ngannya. Kemudian dengan akal dan budinya
manusia berkembang serta dapat menciptakan berbagai alat dari yang sederhana sampai yang
paling modern. Misalnya: kapak, pisau, sabit, dan
Gambar 3.1.2
Manusia selalu berupaya untuk me- menuhi kebutuhannya
Sumber: h tp:www
.amadeo.blog.com
68
kemudian berkembang menjadi mesin potong. Alat angkut barang yang semula menggunakan kereta
dorong kemudian berkembang menjadi alat yang lebih modern. Misalnya truk, kereta api, kapal ter-
bang, dan sebagainya.
b. Sumber daya alam Sumber daya alam adalah sesuatu yang dapat