Keluarga sebagai agen sosialisasi

54 kebiasaan-kebiasaan dan nilai-nilai yang berbeda dari kelompok-kelompok yang telah dewasa.

C. Peranan sekolah dalam sosial-

isasi Sebagian besar proses sosialisasi terjadi secara informal. Namun, tiap-tiap masyarakat mengenal institusi sosial khusus tempat berlangsungnya proses sosialisasi secara formal yang disebut seko- lah. Pada masyarakat primitif, keluarga bertang- gung jawab sepenuhnya terhadap sosialisasi para anggota keluarganya. Dalam masyarakat yang su- dah maju, peranan ini sebagian diserahkan pada oganisasi birokrasi formal seperti sekolah. Sekolah merupakan lembaga terpenting yang bertanggung jawab menyampaikan ilmu pengetahuan dan ter-tib kehidupan masyarakat terhadap anak-anak mereka yang telah berumur 5 atau 6 tahun. Sebagai lembaga sosialisasi, sekolah merupakan organisasi rapi dan lengkap dengan seperangkat aturan yang harus dipatuhi oleh setiap orang. Sekolah tidak hanya mengajarkan pengetahuan dan keterampilan yang bertujuan memengaruhi perkembangan intelektual anak, melainkan juga memperhatikan perkembangan jasmaninya mela- lui program olahraga dan kesehatan. Di samping itu, pendidikan sekolah juga memperhatikan per- kembangan watak melalui latihan kebiasaan dan tata tertib, pendidikan agama, budi pekerti, dan sebagainya. Jadi, pendidikan anak tidak hanya menjadi tanggung jawab guru, tetapi juga orang tua, dan masyarakat. Di dalam masyarakat maju terdapat undang- undang yang mewajibkan anak-anak agar tetap sekolah sampai pada umur yang telah ditentukan. Begitu pentingnya kedudukan lembaga pendidik- an resmi ini sehingga profesi-profesi penting seperti dokter, ahli hukum, dan ekonom ditentukan oleh berhasil tidaknya mereka menjalani rangkaian pe- lajaran pada semua sekolah tersebut.

D. Peranan media massa dalam

sosialisasi Media massa seperti buku, majalah, surat ka-bar, radio, televisi, dan film merupakan alat sosiali-sasi yang penting dewasa ini. Media massa sudah menjadi kebutuhan sosial bagi sebagian besar ang-gota masyarakat. Namun perlu diingat bahwa media massa ini hanya salah satu dari sekian banyak sumber daya yang memengaruhi ketentuan-ke- tentuan adat-istiadat atau norma. Melalui media massa anak belajar tentang nilai- nilai dan norma-norma yang dianut dalam masya- rakat. Selain itu, media massa juga memberikan contoh model-model peranan kepada anak. Nilai, norma, dan model yang dilihat dari media massa kemudian digunakan oleh anak sebagai bahan un- tuk mengenal dirinya dan selanjutnya memberi-kan pola pada perilakunya. Lebih jauh lagi, melalui media massa orang da- pat mempelajari berbagai aspek kebudayaan yang tidak dialaminya secara langsung. Dari informasi- informasi baik yang diulas dalam buku, surat ka- bar, majalah, maupun ditayangkan televisi tentang kebudayaan kita bisa belajar banyak. Melalui sajian-sajian tersebut kita belajar berbagai bentuk kebudayaan dan nilai-nilai di dalamnya. Hal yang patut dicermati adalah selain dapat memperkuat norma-norma yang ada media massa juga dapat merusak nilai dan norma sosial dengan memberikan sajian yang tidak mendidik. Sajian- sajian media massa yang berisi pornografi, keke- rasan, balas dendam, takhayul, dan lain-lain, dapat membentuk karakter yang negatif dalam diri anak- anak. Selain itu, media massa dapat memberikan informasi dan opini yang menyesatkan atau tidak mengungkapkan keadaan yang sebenarnya. Oleh karena itu, perlu adanya sikap hati-hati dan kritis dalam menggunakan media massa. Media massa, khususnya televisi, mempunyai pengaruh besar terhadap anggota masyarakat de-wasa ini. Dalam banyak keluarga, sebagian waktu senggang digunakan untuk menonton televisi. Anak-anak umur 3 sampai dengan 16 tahun lebih banyak menghabis- kan waktunya di depan layar televisi daripada untuk belajar. Maka, tak heran bahwa televisi mempunyai pengaruh yang sangat besar dalam proses sosialisasi dibandingkan media massa yang lain. Pada anak-anak pengaruh tayangan televisi dalam proses sosialisasi antara lain terlihat dalam perilaku anak-anak yang meniru tokoh-tokoh dalam berbagai film anak yang ditontonnya. 2.3.5 Peran Nilai dan Norma dalam Gambar 2.3.8 Media massa terutama televisi mempunyai pengaruh yang amat besar dalam proses sosialisasi. Sumber: Tempo, 14-20 Maret 2005.