Perbedaan perorangan Ilmu Pengetahuan Sosial IPS 1 Kelas 7 Atang Husein C Suprijadi CH Supatmiyarsih M 2008

53 lam dan dari luar dirinya yang memengaruhi dan mengarahkan perbuatan individu dalam rangka mencapai keseimbangan kembali. Pada setiap ma- nusia terdapat dorongan makan, minum, menghin- dari bahaya, dan sebagainya. Kebutuhan adalah dorongan yang telah diten- tukan secara personal, sosial, dan kebudayaan. Ke-butuhan-kebutuhan manusia yang penting, me-nurut Louis Raths, dibedakan menjadi: a. kebutuhan untuk bersama orang lain; b. kebutuhan untuk berprestasi; c. kebutuhan akan afeksi; d. kebutuhan bebas dari rasa takut; e. kebutuhan bebas dari rasa bersalah; f. kebutuhan untuk turut serta dalam mengambil keputusan mengenai persoalan yang menyang- kut dirinya; g. kebutuhan akan kepastian ekonomi; h. kebutuhan akan terintegrasinya sikap, keyakin- an, dan nilai-nilai. 2.3.4 Agen Sosialisasi Siapa yang melaksanakan proses sosialisasi? Dalam sosialisasi kita mengenal adanya agen-agen sosialisasi, yaitu pihak-pihak yang melaksanakan sosialisasi. Agen-agen sosialiasi tersebut antara la-in keluarga, sekolah, teman sepermainan atau te-man sebaya, dan media massa.

A. Keluarga sebagai agen sosialisasi

Anak-anak menghabiskan masa-masa awal ke- hidupannya bersama keluarga. Di dalam keluarga pulalah mereka memperoleh refleksi nilai dan pola perilaku masyarakatnya. Anak-anak mempelajari norma-norma masyarakat melalui keluarga sebab mereka menghabiskan lebih banyak waktunya de-ngan kelompok inti daripada dengan anggota ma-syarakat lainnya. Keluarga mendorong anak-anak agar mereka berbuat sesuai dengan kehendak masyarakat de- ngan jalan memberikan pujian terhadap perilaku yang baik dan selaras dengan harapan masyara-kat serta menghukum mereka bila bertingkah me- nyimpang. Peranan sosialisasi dalam keluarga san- gat penting dalam membentuk kepribadian anak. Melalui interaksi sosial dalam keluarga itu anak mempelajari pola-pola tingkah laku, sikap, keya- kinan, cita-cita, dan nilai-nilai dalam masya-rakat dalam rangka perkembangan kepribadian-nya.

B. Peranan teman sepermainan da- lam sosialisasi

Teman sepermainan atau sebaya terdiri dari sejumlah kecil orang yang memiliki umur sama dan acap kali berinteraksi atau mengambil bagian da- lam kegiatan yang bersifat rekreatif. Teman seper- mainan biasa dianggap sebagai lembaga sosialisasi yang paling berpengaruh setelah keluarga. Para anggota kelompok seperti ini mempunyai rasa sa- ling memiliki satu sama lain dan senang melakukan kegiatan secara bersama-sama. Kelompok teman sepermainan penting artinya bagi para remaja ka- rena dalam kelompok inilah mereka dapat memela- jari bagaimana berinteraksi dengan orang lain tanpa pengawasan langsung dari orang tua, guru, atau orang-orang yang terhormat lainnya. Secara umum dapat dikatakan bahwa individu dari segala umur menganggap kelompok sebaya atau sepermainan ini sebagai pendukung dan wa- hana persahabatan. Sebagian besar waktu yang mereka miliki digunakan bersama dengan kelom- pok, sehingga tidak aneh apabila mereka memiliki Gambar 2.3.6 Anak-anak mempelajari norma-norma masyarakat melalui keluarga sebab mereka menghabiskan lebih banyak waktunya dengan keluarga daripada dengan anggota masyarakat lain- nya. Sumber: human health, Sept 2004. Gambar 2.3.7 Teman sepermainan atau sebaya dianggap sebagai lembaga sosialisasi yang paling berpengaruh setelah keluarga. Sumber: Dokumen Penerbit, 2006.