Perusahaan pertambangan Menurut bidang usahanya

238

4. Perusahaan niagaperdagangan

Perusahaan niagaperdagangan ialah suatu bi- dang usaha yang kegiatannya melakukan jual beli barang. Misalnya: toko sepatu, toko obatapotik, toko buku, dan supermarketswalayan.

5. Perusahaan jasa

Perusahaan jasa ialah suatu bidang usaha yang kegiatannya bersifat pelayanan. Misalnya perusa- haan-perusahaan angkutan, bioskop, jasa konsul- tan, penjahit, paramedis, dan lain-lain.

b. Menurut jumlah tenaga kerjanya

Menurut jumlah tenaga kerjanya, perusahaan dapat dibagi atas:  Perusahaan kecil, yaitu perusahaan yang mem- pekerjakan 1 - 5 orang tenaga kerja.  Perusahaan sedang, yaitu perusahaan yang mempekerjakan 6 - 50 orang tenaga kerja.  Perusahaan besar, yaitu perusahaan yang mem- pekerjakan lebih dari 50 orang tenaga kerja. c . Menurut besarnya modal Menurut besarnya modal yang digunakan, perusahaan dapat dibagi atas:  Perusahaan padat karya, yaitu perusahaan yag lebih banyak menggunakan tenaga kerja dan sedikit modal.  Perusahaan padat modal, yaitu perusahaan yang lebih banyak menggunakan modal dan sedikit tenaga kerja.

C. Lokasi perusahaan

Sebelum memulai usaha, orang harus menen- tukan lokasi perusahaan. Lokasi perusahaan ialah tempat yang digunakan untuk mendirikan dan menjalankan kegiatan perusahaan. Seorang pengu- saha harus dapat memilih lokasi perusahaan yang strategis. Lokasi perusahaan yang strategis itu an- tara lain sebagai berikut.  Dekat dengan sumber bahan baku.  Dekat dengan daerah pemasaran.  Daerah yang banyak tenaga kerjanya.  Dekat dengan fasilitas umum, seperti jalan, lis- trik, telepon, dan pelabuhan.  Banyaknya sumber air yang tersedia.  Kondisi iklim yang mendukung.  Mudah berkomunikasi dengan pemerintah. Penentuan lokasi perusahaan sangat dipenga- ruhi oleh lapangan usaha perusahaan tersebut. Pe- nentuan tersebut harus dilaksanakan secara tepat dan cermat, karena hal itu akan memengaruhi bi- aya produksi, penjualan, dan keuntungan di masa yang akan datang. 6.3.2 Badan Usaha Pada bagian ini, kita akan mempelajari penger- tian badan usaha, dan bentuk-bentuk badan usaha.

A. Pengertian badan usaha

Apakah yang dimaksud dengan badan usaha? Apa bedanya perusahaan dan badan usaha? Badan usaha ialah kesatuan organisasi yang terdiri dari modal dan tenaga kerja yang bertujuan untuk mencari keuntungan. Dari pengertian tersebut tampak hubungan an- tara badan usaha dengan perusahaan. Badan usaha merupakan tempat pusat organisasi. Sedangkan perusahaan ialah tempat penyelenggaraan proses produksi yang menghasilkan barang atau jasa. Da- lam pembicaraan sehari-hari istilah “perusahaan” biasanya diartikan sebagai pabrik. Jika kedua isti- lah tersebut digabungkan maka dapat disimpulkan bahwa perusahaan tempat menghasilkan barang atau jasa ialah alat badan usaha yang bertujuan untuk mencari keuntungan. Jadi, agar tujuan mencari keuntungan tercapai, suatu badan usaha harus memiliki alat untuk menjalankan perusahaan. Suatu badan usaha dapat menjalankan lebih dari satu perusahaan, yang letaknya bisa di berbagai tempat. Contoh: PT Manunggal Group, badan usahanya berpusat di Ja- karta, tetapi mempunyai perusahaan tekstil di Ta- ngerang dan di Salatiga Jawa Tengah.

B. Bentuk-bentuk badan usaha

Ditinjau dari aspek kepemilikan modal dan aspek yuridis atau hukum, bentuk-bentuk badan usaha ada beberapa jenis.

a. Ditinjau dari aspek kepemilikan modal

Ditinjau dari aspek kepemilikan modalnya, bentuk badan usaha ada 4, yaitu badan usaha milik negara dan daerah, badan usaha swasta, badan usaha campuran, serta koperasi.

1. Badan usaha milik negara BUMN dan badan usaha milik daerah BUMD

Pemilik modal BUMN adalah pemerintah pu- sat, sedangkan pemilik modal BUMD adalah peme- rintah daerah. PT Perkebunan PTP, Pertamina, Perusahaan Listrik Negara PLN, BNI 1946, dan lain-lain merupakan contoh BUMN. Sedangkan Bank DKI dan PD Air Minum adalah BUMD.

2. Badan usaha swasta

Seluruh modal badan usaha swasta berasal da- ri orang-perseorangan atau badan swasta. Misal- nya, perusahaan perseorangan, firma, CV, atau PT. 239

3. Badan usaha campuran

Modal badan usaha campuran berasal dari pe- merintah dan swasta. Misalnya, perusahaan perse- roan Persero.

4. Koperasi

Badan usaha yang modalnya terdiri dari modal sendiri dan modal pinjaman. Modal sendiri berasal dari simpanan pokok, simpanan wajib, dana ca- dangan, dan hibah. Sedangkan modal pinjaman berasal dari simpanan suka rela, bank atau lembaga keuangan lainnya, penerbitan obligasi, dan sum- ber-sumber lainnya yang dianggap sah.  Pemilik bebas dalam mengambil keputusan, se- hingga keputusan dapat secara cepat dilaksa- nakan.  Seluruh keuntungan perusahaan menjadi hak milik perusahaan sepenuhnya.  Kerahasiaan perusahaan lebih terjamin.  Pajak perusahaan relatif kecil.  Struktur organisasinya lebih mudah dan seder- hana, sehingga mudah dibentuk dan dibubar- kan.  Motivasi untuk meraih keuntungan sangat be- sar sejalan dengan kemampuan pemilik peru- sahaan. Kelemahan bentuk perusahaan perseorangan adalah sebagai berikut.  Tanggung jawab pemilik perusahaan tidak ter- batas.  Sumber keuangan perusahaan terbatas, sebab perolehan sumber dana sangat tergantung pa- da keuangan pemilik perusahaan saja.  Kelangsungan hidup perusahaan kurang ter- jamin, sebab seluruh aktivitas perusahaan dikendalikan oleh seorang pemilik saja.

2. Firma Fa

Firma ialah suatu persekutuan antara dua orang atau lebih untuk menjalankan usaha atas nama bersama, untuk mencapai tujuan bersama, di mana masing-masing sekutu mempunyai tang- gung jawab tidak terbatas. Kerugian akibat kesalahan salah seorang se- kutu firma juga ditanggung oleh sekutu lainnya. Begitu pula, keuntungan usaha salah seorang se- kutu dibagikan kepada sekutu lainnya. Besarnya bagian keuntungan atau kerugian bagi masing- masing sekutu biasanya didasarkan pada per- bandingan modal yang disetorkan ke firma oleh masing-masing sekutu. Jika terdapat sekutu yang tidak menyetorkan modal dan hanya menyertakan keahliannya saja, ia mendapat bagian keuntungan atau kerugian sama besarnya dengan bagian yang diterima oleh sekutu yang menyetorkan modal pa- ling kecil. Contoh: A, B, C, dan D mendirikan sebuah firma. Modal A sebesar Rp 10.000.000,00; modal B sebesar Rp 6.000.000,00; modal C sebesar Rp 4.000.000,00; dan D tidak menyetorkan modal, melainkan hanya menyumbangkan pikiran dan tenaga. Pada akhir tahun buku, laporan keuangan neraca Firma tersebut menunjukkan laba sebesar Rp 12.000.000,00. Laba itu dibagi menurut per- bandingan 5 : 3 : 2. Maka besarnya keuntungan yang diperoleh oleh tiap-tiap anggota ialah: Gambar 6.3.3 Perkebunan teh di Indonesia dikelola oleh PT Perkebunan. PT Perkebunan adalah salah satu contoh BUMN

b. Ditinjau dari aspek hukum yuridis

Aspek hukum yuridis ini berkaitan dengan hak dan kewajiban perusahaan terhadap pihak ke- tiga. Ditinjau dari aspek hukumnya, kita mengenal beberapa badan usaha berikut ini: Perusahaan Per- seorangan, Firma, CV, Perseroan Terbatas, Perusa- haan Negara, Koperasi, dan Yayasan.

1. Perusahaan perseorangan

Undang-undang tidak memberikan aturan khusus untuk pendirian perusahaan perseorangan. Persyaratan yang ada hanyalah sebelum menja- lankan aktivitasnya, perusahaan harus mempero- leh izin dari pemerintah daerah setempat. Oleh karena bentuk perusahaan itu perseorang- an, maka perusahaan itu dimiliki, dikelola, dan di- pimpin oleh seseorang yang bertanggung jawab penuh terhadap segala risiko dan aktivitas perusa- haan. Pemisahan modal perusahaan dari kekayaan pribadi secara hukum tidak tegas. Bilamana peru- sahaan dilikuidasi ditutup, semua harta kekayaan pemilik menjadi jaminan terhadap hutang-piutang perusahaan. Oleh sebab itu, pengusaha mempu- nyai tanggung jawab tidak terbatas. Bentuk perusahaan perseorangan memiliki ke- unggulan dan kelemahan dibanding bentuk lain. Keunggulan bentuk perusahaan perseorangan adalah, sebagai berikut. Sumber: http:gambar.google.comperkebunan_teh .