Kelompok Aset Pemulihan Penurunan Nilai

2-18

2. Aset Keuangan yang Dicatat Berdasarkan Biaya Perolehan Diamortisasi a. Suku Bunga Diskonto

2.132 Jika terdapat bukti obyektif bahwa kerugian penurunan nilai telah terjadi atas aset keuangan LR atau aset keuangan HTM, maka jumlah kerugian diukur sebagai selisih antara nilai tercatat aset dengan nilai kini estimasi arus kas masa depan yang didiskonto menggunakan EIR saat pengakuan awal. Nilai tercatat aset tersebut dikurangi dengan menggunakan pos cadangan penyisihan. Jumlah kerugian yang terjadi diakui pada laba rugi. 2.133 Contoh ilustrasi penurunan nilai aset keuangan yang dicatat berdasarkan biaya perolehan diamortisasi, dibahas pada Bab 3 mengenai Akuntansi PPE, paragraf 3.132. 2.134 Jika persyaratan atas pinjaman yang termasuk dalam aset keuangan LR atau HTM dinegosiasi ulang atau dimodifikasi, maka penurunan nilai diukur dengan EIR awal sebelum persyaratan diubah. 2.135 Jika pinjaman yang termasuk dalam LR atau investasi HTM memiliki suku bunga variabel, maka tingkat diskonto yang digunakan untuk mengukur setiap kerugian penurunan nilai adalah EIR yang berlaku yang ditetapkan dalam kontrak.

b. Kelompok Aset

2.136 PE menentukan apakah telah terdapat bukti objektif penurunan nilai secara individual atas aset keuangan yang signifikan secara individual. Untuk itu, PE harus menetapkan batasan threshold aset keuangan yang secara individual signifikan. Aset keuangan yang tidak signifikan secara individual akan dinilai secara kolektif. 2.137 Jika PE menentukan tidak terdapat bukti obyektif penurunan nilai aset keuangan yang dinilai secara individual, maka PE memasukkan aset tersebut dalam kelompok aset keuangan yang dinilai secara kolektif. Dalam melakukan penilaian penurunan nilai secara kolektif, aset keuangan dikelompokkan berdasarkan karakteristik resiko kreditnya.

c. Pemulihan Penurunan Nilai

2.138 Jika pada periode berikutnya, terdapat bukti objektif pemulihan penurunan nilai aset keuangan LR atau HTM, maka kerugian penurunan nilai yang sebelumnya diakui harus dipulihkan, dengan melakukan penyesuaian pada pos cadangan penurunan nilai. Pemulihan tersebut tidak boleh mengakibatkan nilai tercatat aset keuangan melebihi biaya perolehan diamortisasi sebelum adanya pengakuan penurunan nilai pada tanggal pemulihan dilakukan. Jumlah pemulihan aset keuangan diakui pada laba rugi.  Pencatatan di Buku Besar a. Bukti obyektif pemulihan penurunan nilai pada aset keuangan dalam klasifikasi LR atau HTM terjadi pada periode yang sama dengan periode dilakukannya penurunan nilai dan pemulihan terjadi sebelum periode akuntansi berakhir. 2-19 Db. Cadangan Kerugian Penurunan Nilai Aset Keuangan – HTMLR BS xxx Kr. Kerugian Penurunan Nilai Aset Keuangan – HTMLR PL xxx b. Bukti obyektif pemulihan penurunan nilai pada aset keuangan dalam klasifikasi LR atau HTM telah terjadi sebelum tanggal laporan keuangan namun baru diketahui di antara tanggal laporan keuangan sampai sebelum tanggal penyelesaian laporan keuangan. Db. Cadangan Kerugian Penurunan Nilai Aset Keuangan – HTMLR BS xxx Kr. Saldo Laba xxx c. Bukti obyektif pemulihan penurunan nilai pada aset keuangan dalam klasifikasi LR atau HTM terjadi setelah tanggal laporan keuangan dan bukan merupakan adjusting subsequent event. Db. Cadangan Kerugian Penurunan Nilai Aset Keuangan – HTMLR BS xxx Kr. Pendapatan xxx  Pencatatan di Buku Pembantu Dana Tidak ada pencatatan  Pencatatan di Buku Pembantu Efek Tidak ada pencatatan

d. Pendapatan Bunga Setelah Pengakuan Penurunan Nilai