2-2 2. Aset keuangan yang diklasifikasikan dalam kelompok diperdagangkan Held For
Trading – HT.
1 Aset Keuangan DUIR
2.06
PE dapat menggunakan penetapan ini pada saat pengakuan awal at initial recognition
, hanya bila memenuhi salah satu dari ketentuan berikut ini: 1. Mengeliminasi atau mengurangi secara signifikan ketidakkonsistenan
pengukuran dan pengakuan kadang diistilahkan sebagai accounting mismatch yang dapat timbul dari pengukuran aset atau pengakuan keuntungan dan
kerugian karena penggunaan dasar-dasar yang berbeda; atau
2. Kelompok aset keuangan dikelola dan kinerjanya dievaluasi berdasarkan nilai wajar, sesuai dengan manajemen risiko atau strategi investasi yang
didokumentasikan, dan informasi tentang kelompok tersebut disediakan secara internal kepada manajemen kunci dari PE; atau
3. Dalam hal suatu kontrak campuran hybrid contract terdiri dari satu atau lebih derivatif melekat, PE dapat menetapkan keseluruhan kontrak campuran sebagai
aset keuangan atau liabilitas keuangan yang diukur pada nilai wajar melalui laba rugi, kecuali:
a. Derivatif melekat tersebut tidak memodifikasi secara signifikan arus kas yang
dipersyaratkan oleh kontrak; atau b. Terlihat jelas dengan sedikit atau tanpa dilakukan analisis ketika instrumen
campuran yang serupa pertama kali dipertimbangkan, bahwa pemisahan derivatif melekat tidak diperkenankan.
2.07
Penetapan aset keuangan yang diukur pada nilai wajar melalui laba rugi ini tidak dapat dicabut atau dibatalkan.
2.08
Investasi dalam instrumen ekuitas yang tidak memiliki harga pasar dalam suatu pasar aktif dan yang nilai wajarnya tidak dapat diukur secara andal,
tidak dapat ditetapkan sebagai DUIR.
2.09
DUIR tidak dapat diterapkan hanya pada bagian dari satu instrumen keuangan, opsi tersebut harus diterapkan pada satu instrumen keuangan secara
keseluruhan.
2 Aset Keuangan yang Diklasifikasikan dalam HT
2.10
Aset keuangan diklasifikasikan dalam kelompok HT jika: 1. Diperoleh atau dimiliki terutama untuk tujuan dijual atau dibeli kembali dalam
waktu dekat near term; 2. Merupakan bagian dari suatu portofolio instrumen keuangan tertentu yang
dikelola bersama dan terdapat bukti mengenai pola ambil untung dalam jangka pendek short term profit taking yang terkini; atau
3. Merupakan derivatif kecuali derivatif yang merupakan kontrak jaminan keuangan atau sebagai instrumen lindung nilai yang ditetapkan dan efektif.
b. Dimiliki Hingga Jatuh Tempo HTM
2.11
HTM adalah aset keuangan non-derivatif dengan pembayaran tetap atau telah ditentukan, dan jatuh temponya telah ditetapkan, serta PE mempunyai
intensi positif dan kemampuan untuk memiliki aset keuangan tersebut hingga jatuh tempo, kecuali:
1. Investasi yang pada saat pengakuan awal ditetapkan sebagai aset keuangan
2-3 yang diukur pada nilai wajar melalui laba rugi;
2. Investasi yang ditetapkan oleh PE dalam kelompok AFS; dan 3. Investasi yang memenuhi definisi LR.
1 Pembayaran Tetap atau Telah Ditentukan, dan Jatuh Temponya telah Ditetapkan
2.12
Suatu aset keuangan dapat diklasifikasikan sebagai aset keuangan HTM jika jumlah pembayaran telah ditetapkan atau dapat ditentukan serta tanggal
jatuh tempo telah ditentukan dalam perjanjian kontraktual.
2.13
Instrumen utang dengan tingkat bunga variabel dapat memenuhi kriteria untuk diklasifikasikan sebagai aset keuangan HTM, karena pengaturan
dalam kontrak memuat jumlah dan tanggal pembayaran kepada pemegang instrumen utang tersebut.
2.14
Suatu aset keuangan tidak dapat diklasifikasikan sebagai aset keuangan HTM apabila berdasarkan perjanjian kontraktual, dapat dilakukan
pembayaran dimuka dan penghentian perjanjian oleh penerbitnya, sehingga pemilik aset keuangan tidak akan menerima secara substansial seluruh nilai
investasi.
2.15
Instrumen ekuitas tidak dapat diklasifikasikan sebagai aset keuangan HTM karena memiliki jangka waktu tak terbatas indefinite life atau karena jumlah
yang akan diterima oleh pemegang holder dapat bervariasi dan tidak ditentukan, seperti opsi saham dan waran.
2.16
Saham preferen dengan jumlah pembayaran yang telah ditetapkan atau telah ditentukan, serta dengan jatuh tempo yang telah ditetapkan, dapat
diklasifikasikan sebagai HTM oleh pemegangnya. Misalnya mandatorily redeemable preference shares.
2 Memiliki Intensi Positif dan Kemampuan Hingga Jatuh Tempo
2.17
PE tidak dapat mengklasifikasikan suatu aset keuangan sebagai aset keuangan HTM apabila PE bermaksud untuk memiliki aset keuangan untuk
periode yang tidak ditentukan.
2.18
Klasifikasi suatu aset keuangan sebagai aset keuangan HTM berarti bahwa PE tidak akan merespon terhadap kesempatan di masa depan untuk
mendapatkan keuntungan dari perubahan nilai wajar aset.
2.19
Suatu risiko gagal bayar default yang signifikan dari penerbit tidak menghalangi klasifikasi suatu aset keuangan sebagai aset keuangan HTM, selama
kontrak pembayarannya tetap atau telah ditentukan dan kriteria lainnya untuk mengklasifikasikan suatu aset keuangan sebagai HTM telah terpenuhi.
2.20
Suatu aset keuangan yang telah dijaminkan untuk mendapatkan pinjaman, atau merupakan bagian dari perjanjian dijual untuk dibeli kembali repo
atau Pinjam-Meminjam Efek PME, dapat diklasifikasikan sebagai aset keuangan HTM selama PE mempunyai intensi dan kemampuan untuk membayar pinjaman
atau membeli kembali aset tersebut.
2-4
3 Frekuensi Penilaian Assessment Terhadap Intensi Positif dan Kemampuan untuk Memiliki Hingga Jatuh Tempo
2.21
Intensi positif dan kemampuan untuk memiliki hingga jatuh tempo dinilai pada setiap tanggal pelaporan keuangan.
4 ‘Tainting Rule’ dalam Aset Keuangan HTM
2.22
Jika PE menjual atau mereklasifikasikan aset keuangan HTM yang belum jatuh tempo dalam jumlah yang lebih dari tidak signifikan, maka sisa
investasi dalam kelompok aset keuangan HTM harus direklasifikasikan menjadi aset keuangan AFS dan selama tahun pelaporan keuangan berjalan dan dua tahun
pelaporan ke depan, PE tidak diperkenankan menggunakan klasifikasi HTM. Ketentuan ini disebut tainting rule.
2.23
Faktor kualitatif dan kuantitatif harus dipertimbangkan dalam menentukan apa
yang dimaksud dengan “signifikan” untuk suatu PE.
5 Penjualan atau Reklasifikasi HTM yang Tidak Terkena ‘Tainting Rule’
2.24
Penjualan atau reklasifikasi suatu aset keuangan HTM yang belum jatuh tempo tidak terkena tainting rule, jika:
1. Jumlah aset keuangan yang dijual atau direklasifikasi tidak lebih dari jumlah yang tidak signifikan not more than insignificant dibandingkan dengan total
seluruh portofolio aset keuangan dalam kategori HTM; 2. Penjualan tersebut mendekati tanggal jatuh tempo;
3. PE telah memperoleh kembali secara substansial seluruh jumlah pokok aset keuangan tersebut sesuai jadwal pembayaran atau PE telah memperoleh
pelunasan dipercepat; atau 4. Penjualan atau reklasifikasi tersebut terkait dengan kejadian tertentu yang
berada di luar kendali PE, tidak berulang, dan tidak dapat diantisipasi secara wajar oleh PE, yang dapat mencakup hal-hal berikut:
a. Penurunan kredibilitas penerbit atau debitur secara signifikan; b. Perubahan peraturan perpajakan yang mengeliminasi atau secara signifikan
mengurangi status pengampunan pajak tax forgiveness atas pendapatan bunga yang diperoleh dari aset keuangan; dan
c. Perubahan ketentuan perundang-undangan atau peraturan yang secara signifikan mengubah aturan mengenai investasi yang diperbolehkan atau
level maksimal investasi jenis tertentu, yang pada akhirnya menyebabkan PE harus melepaskan suatu aset keuangan HTM.
2.25
Jika tainting rule terhadap suatu portofolio HTM terjadi pada suatu periode, sehingga menyebabkan reklasifikasi portofolio tersebut sebagai AFS, maka
angka komparatif untuk periode lalu tidak perlu disajikan kembali karena akan menyamarkan konsekuensi aset keuangan HTM yang terkena tainting rule.
c. Pinjaman yang Diberikan dan Piutang LR