Laporan Laba Rugi Komprehensif

6-7 h. Piutang PE lain; i. Piutang Kegiatan Penjaminan Emisi Efek; j. Piutang Kegiatan Manajer Investasi; k. Piutang Lain-Lain; l. Biaya Dibayar Dimuka; m. Pajak Dibayar Dimuka; n. Penyertaan pada Bursa Efek; o. Aset tetap – Setelah Dikurangi Akumulasi Penyusutan; p. Aset Pajak Tangguhan; q. Aset Lain-Lain. 2. Liabilitas Liabilitas merupakan tanggung jawab PE pada saat ini yang timbul dari peristiwa masa lalu, yang penyelesaiannya diperkirakan akan membutuhkan sumber daya PE. Pos liabilitas antara lain terdiri dari: a. Surat Utang Jangka Pendek; b. Utang Repo; c. Utang pada Lembaga Kliring dan Penjaminan; d. Utang Nasabah; e. Utang Perusahaan Efek Lain; f. Utang Kegiatan Penjaminan Emisi Efek; g. Utang Kegiatan Manajer Investasi; h. Utang Efek Posisi Short; i. Utang Pajak; j. Biaya Masih Harus Dibayar; k. Utang Jangka Panjang; l. Utang Obligasi; m. Liabilitas Imbalan Kerja; n. Utang Subordinasi; o. Obligasi Konversi; p. Utang Lain-lain 3. Ekuitas Ekuitas adalah bagian hak pemilik, yang merupakan nilai sisa dari aset setelah dikurangi dengan liabilitasnya. Pos ekuitas antara lain terdiri dari: a. Modal Saham; b. Tambahan Modal Disetor; c. Modal Saham Diperoleh Kembali; d. Opsi Saham; e. Saldo Laba; f. Komponen Ekuitas Lainnya:  Keuntungan Kerugian yang Belum Direalisasi dari Efek Tersedia Untuk Dijual

2. Laporan Laba Rugi Komprehensif

6.44 Laporan Laba Rugi Komprehensif menyajikan semua pos pendapatan dan beban yang menunjukkan komponen laba rugi dan komponen pendapatan komprehensif lainnya. Pendapatan komprehensif lainnya berisi pos-pos pendapatan dan beban yang tidak diakui dalam laba rugi dalam Laporan Laba Rugi Komprehensif. 6-8 6.45 Laporan Laba Rugi Komprehensif disajikan dengan multiple step agar pelaporan menjadi lebih terperinci dan pendapatan dari kegiatan usaha PE dapat disajikan secara terpisah. 6.46 PE menyajikan analisis beban yang diakui dalam laba rugi dengan menggunakan klasifikasi berdasarkan sifat atau fungsinya. 6.47 Laporan laba rugi komprehensif terdiri dari dua komponen yaitu: 1. komponen laba rugi; 2. komponen pendapatan komprehensif lainnya PE menyajikan seluruh pendapatan dan beban yang diakui dalam satu periode dalam satu laporan laba rugi komprehensif. 6.48 Rincian komponen Laba Rugi adalah sebagai berikut: 1. Pendapatan Usaha Pendapatan usaha merupakan pendapatan yang bersumber dari kegiatan utama PE, yaitu: a. Pendapatan Kegiatan Perantara Pedagang Efek PPE: 1 Komisi Transaksi; 2 Laba rugi terealisasi Perdagangan Efek; 3 Laba rugi belum terealisasi untuk Fair Value Through Profit and Loss - FVTPL; 4 Komisi agen penjual; 5 Bunga Pembiayaan Penyelesaian Transaksi Marjin; 6 Komisi Pinjam meminjam Efek PME. b. Pendapatan Kegiatan Penjamin Emisi Efek PEE: 1 Pendapatan Jasa Penasihat Keuangan; 2 Komisi Penjaminan; 3 Management Fee; 4 Selling Agent Fee; 5 Arranger Fee. c. Pendapatan Kegiatan Manajer Investasi: 1 Management Fee; 2 Subscription Fee; 3 Redemption Fee. d. Pendapatan Dividen dan Bunga: 1 Perantara Pedagang Efek; 2 Penjamin Emisi Efek; 3 Manajer Investasi. 2. Beban Usaha Pada umumnya beban usaha terdiri dari: a. Beban Kepegawaian; b. Telekomunikasi; c. Iklan dan Promosi; d. Administrasi dan Umum; e. Penyusutan; f. Sewa Kantor; g. Jasa Profesional; h. Perjalanan Dinas; i. Pelatihan dan Seminar; j. Jamuan dan Sumbangan; k. Kustodian; 6-9 l. Beban Pemeliharaan Sistem; m. Lain-lain. 3. Penghasilan dan Beban Lain-Lain a. Penghasilan dan Beban Lain-lain merupakan penghasilan dan beban yang tidak berhubungan dengan usaha utama PE; b. Penghasilan Lain-lain dapat berupa: laba penjualan aset tetap, laba kurs, dan pendapatan bunga; dan c. Beban Lain-lain dapat berupa rugi penjualan aset tetap, rugi kurs, dan beban bunga dan beban lainnya. 4. Pajak Penghasilan a. Jumlah Pajak Penghasilan dihitung berdasarkan penghasilan atau laba kena pajak, yaitu laba akuntansi setelah disesuaikan dengan beda waktu dan beda tetap, dengan menerapkan tarif sesuai dengan ketentuan pedoman perundang-undangan pajak; b. Perhitungan mengenai Pajak Penghasilan yang dibebankan pada tahun yang bersangkutan harus diungkapkan dalam Catatan atas Laporan Keuangan dengan merinci koreksi positif dan koreksi negatif yang dilakukan; dan c. Dalam hal PE menerapkan metode pajak tangguhan deferred income tax dalam perhitungan pajaknya, koreksi positif dan koreksi negatif yang dilakukan harus dipisahkan antara yang merupakan beda tetap dan beda waktu, sehingga dapat disajikan antara yang kena pajak tahun berjalan dan laba atau rugi kena pajak yang ditangguhkan. 6.49 Rincian komponen Pendapatan Komprehensif Lain antara lain: 1. Perubahan dalam surplus revaluasi; 2. Keuntungan dan kerugian aktuarial atas program manfaat pasti yang diakui sesuai dengan Pernyataan Standar Akuntansi Keuangan PSAK 24 mengenai Imbalan Kerja; 3. Keuntungan dan kerugian yang timbul dari penjabaran laporan keuangan dari entitas asing; 4. Keuntungan dan kerugian dari pengukuran kembali aset keuangan yang dikategorikan sebagai Available For Sale AFS; dan 5. Bagian Efektif dari keuntungan dan kerugian instrumen lindung nilai dalam rangka lindung nilai arus kas. 6.50 PE harus mengungkapkan pos berikut dalam Laporan Laba Rugi Komprehensif: 1. Laba rugi periode berjalan yang dapat diatribusikan kepada kepentingan nonpengendali dan pemilik induk; dan 2. Laba rugi komprehensif periode berjalan yang dapat diatribusikan kepada kepentingan nonpengendali dan pemilik induk. 6.51 PE tidak diperkenankan menyajikan pos penghasilan dan beban sebagai pos luar biasa dalam laporan laba rugi komprehensif. 6.52 Jika PE merupakan Emiten atau Perusahaan Publik, maka PE harus mengungkapkan informasi Laba Per Saham. Informasi Laba Per Saham harus diungkapkan dengan mempertimbangkan antara lain: 1. Jumlah saham yang beredar dihitung secara rata-rata tertimbang; dan 2. Pengaruh dilusi dari Efek-Efek yang berpotensi menjadi saham biasa. 6-10

3. Laporan Perubahan Ekuitas