Komponen Laporan Posisi Keuangan – Aset

Lampiran 6.1 - 1 Keterangan Komponen Laporan Keuangan Perusahaan Efek

1. Komponen Laporan Posisi Keuangan – Aset

No. Nama AkunSub akun Keterangan Catatan Atas Laporan Keuangan Kebijakan Akuntansi Pengungkapan Akun 1. Kas dan Setara Kas Kas adalah saldo kas ca sh on hand dan rekening giro dema nd deposits milik PE yang siap dan bebas digunakan untuk membiayai kegiatan PE. Setara Kas adalah investasi yang sifatnya sangat likuid, berjangka pendek, dan dengan cepat dapat dijadikan kas dalam jumlah yang telah diketahui tanpa menghadapi risiko perubahan nilai yang signifikan. Kas dan Setara Kas yang telah ditentukan penggunaannya atau yang tidak dapat digunakan secara bebas tidak diklasifikasikan sebagai Kas dan Setara Kas. Yang harus dijelaskan antara lain unsur-unsur Kas dan Setara Kas, serta metode pengakuan dan pengukurannya. Akun ini termasuk dalam klasifikasi LR dan diukur pada biaya perolehan diamortisasi dengan menggunakan suku bunga efektif. Pada bagian pengungkapan akun, yang harus diungkapkan antara lain: 1 Rincian jumlah kas dan setara kas meliputi Simpanan Giro Bank dan Deposito Berjangka sampai dengan 3 bulan; 2 Rincian jumlah penempatan di bank untuk Simpanan Giro Bank dan Deposito Berjangka sampai dengan 3 bulan berdasarkan nama bank serta jenis mata uang; 3 Kisaran suku bunga dari setara kas selama periode pelaporan; dan 4 Unsur kas dan setara kas pada pihak berelasi dan pihak ketiga. a. Kas Sub akun ini digunakan untuk mencatat sejumlah kas yang selalu tersedia secara tunai untuk membiayai kegiatan PE sehari-hari. b. Simpanan Giro Bank Sub akun ini digunakan untuk mencatat: 1 Saldo giro di Bank; 2 Saldo giro penyelesaian sub-a ccount di Bank Pembayaran atas nama PE. c. Deposito berjangka kurang dari 3 bulan Sub akun ini digunakan untuk mencatat deposito berjangka yang akan jatuh tempo dalam waktu 3 tiga bulan atau kurang dan tidak dijaminkan. Lampiran 6.1 - 2 No. Nama AkunSub akun Keterangan Catatan Atas Laporan Keuangan Kebijakan Akuntansi Pengungkapan Akun 2. Deposito Berjangka Akun ini digunakan untuk mencatat dana yang ditempatkan dalam bentuk: 1 Deposito berjangka yang akan jatuh tempo dalam waktu lebih dari 3 tiga bulan. 2 Deposito Berjangka yang dijaminkan, termasuk deposito kurang dari 3 tiga bulan yang dijaminkan serta termasuk deposito yang dijaminkan pada LKP. Akun ini disajikan terpisah antara transaksi dengan pihak ketiga dan transaksi dengan pihak berelasi. Yang harus dijelaskan antara lain unsur-unsur deposito berjangka, serta metode pengakuan dan pengukurannya. Akun ini termasuk dalam klasifikasi LR dan diukur pada biaya perolehan diamortisasi dengan menggunakan suku bunga efektif. Pada bagian pengungkapan akun, yang harus diungkapkan antara lain: 1 Rincian jenis dan jumlah deposito berjangka yang memiliki jangka waktu lebih dari 3 bulan berdasarkan nama bank serta jenis mata uang. Nama bank dipisahkan antara pihak ketiga dengan pihak berelasi; 2 Kisaran suku bunga deposito selama periode pelaporan; dan 3 Jumlah tercatat deposito yang dijaminkan sebagai agunan apabila ada. 3. Piutang Reverse Repo Akun ini merupakan Efek yang dibeli PE dengan perjanjian untuk menjual kembali pada tanggal tertentu dan dengan harga jual yang telah disepakati bersama. Yang harus dijelaskan antara lain unsur-unsur Piutang Reverse Repo , metode pencatatan dan pengukurannya. Akun ini termasuk dalam klasifikasi LR, dan diukur pada biaya perolehan diamortisasi dengan menggunakan suku bunga efektif. Pada bagian pengungkapan akun, yang harus diungkapkan antara lain: 1 Rincian mengenai jenis dan jumlah Efek yang ditransaksikan; 2 Tanggal dan harga dilakukannya pembelian dan penjualan kembali Efek; 3 Nama pihak counterpa rty ; 4 Lokasi Efek jaminan; 5 Tingkat bunga piutang reverse repo ; 6 Cadangan kerugian penurunan nilai jika ada; dan 7 Mutasi cadangan kerugian penurunan nilai jika ada. 4. Portofolio Efek Akun ini digunakan untuk mencatat persediaan Efek yang dimiliki oleh PE. Persediaan Efek ini dapat berupa Efek bersifat Ekuitas misalnya saham, atau Efek bersifat Utang, misalnya obligasi. Pada bagian kebijakan akuntansi penting, yang harus dijelaskan antara lain: 1 Dasar pengakuan yang digunakan Pada bagian pengungkapan akun, yang harus diungkapkan antara lain: 1 Rincian jenis dan jumlah aset keuangan berdasarkan klasifikasinya; Lampiran 6.1 - 3 No. Nama AkunSub akun Keterangan Catatan Atas Laporan Keuangan Kebijakan Akuntansi Pengungkapan Akun Portofolio Efek tersebut dapat diklasifikasikan ke dalam salah satu kategori berikut ini: 1 Nilai Wajar Melalui Laba Rugi FVTPL Aset keuangan yang diklasifikasikan dalam FVTPL memiliki 2 dua sub-kategori yaitu aset keuangan yang diklasifikasikan dalam kelompok diperdagangkan HT dan Efek yang pada saat pengakuan awal telah ditetapkan oleh PE untuk diukur pada nilai wajar melalui laba rugi DUIR. 2 Dimiliki hingga jatuh tempo HTM HTM adalah aset keuangan nonderivatif dengan pembayaran tetap atau telah ditentukan, dan jatuh temponya telah ditetapkan, serta PE mempunyai intensi positif dan dalam menyiapkan laporan keuangan. 2 Klasifikasi aset keuangan serta penjelasan syarat dan ketentuan pengklasifikasian setiap aset keuangan ke dalam setiap kelompok; 3 Pengukuran setiap klasifikasi aset keuangan; 4 Ketentuan evaluasi penurunan nilai setiap klasifikasi aset keuangan; 5 Ketentuan penghentian pengakuan setiap klasifikasi aset keuangan. Pengakuan dan pengukuran masing- masing Efek berdasarkan pada klasifikasinya, adalah sebagai berikut: 1 Nilai Wajar Melalui Laba Rugi FVTPL Pada pengakuan awal, diukur pada nilai wajar, dan selanjutnya diukur pada nilai wajar dengan perubahan pada nilai wajar diakui langsung pada labarugi periode yang bersangkutan. 2 Dimiliki hingga jatuh tempo HTM Pada pengakuan awal diukur pada nilai wajar ditambah biaya transaksi 2 Keuntungankerugian yang disebabkan oleh perubahan nilai wajar portofolio yang dimiliki, dan pencatatannya sesuai dengan klasifikasinya; 3 Jika PE mereklasifikasi aset keuangan dengan PSAK 55 maka PE mengungkapkan jumlah yang direklasifikasi dari dan ke setiap kategori dan alasan reklasifikasi. 4 Untuk setiap kelompok aset keuangan, PE mengungkapkan nilai wajar dari kelompok aset keuangan tersebut dengan cara yang memungkinkan untuk membandingkan dengan jumlah tercatatnya. 5 PE mungkin telah mentransfer aset keuangan sedemikian rupa sehingga sebagian atau seluruh aset keuangan tidak memenuhi kualifikasi penghentian pengakuan. PE mengungkapkan untuk setiap kelompok aset keuangan: a jenis aset; b jenis risiko dan manfaat atas kepemilikan yang tetap berada pada PE; c jika PE melanjutkan pengakuan seluruh aset, jumlah tercatat aset dan liabilitas terkait; d jika PE melanjutkan pengakuan aset sejauh keterlibatan berkelanjutannya, total jumlah tercatat dari aset awal, jumlah aset dimana PE melanjutkan pengakuan, dan jumlah tercatat liabilitas terkait. Lampiran 6.1 - 4 No. Nama AkunSub akun Keterangan Catatan Atas Laporan Keuangan Kebijakan Akuntansi Pengungkapan Akun kemampuan untuk memiliki aset keuangan tersebut hingga jatuh tempo. 3 Tersedia untuk dijual AFS Efek yang termasuk dalam kelompok ini merupakan nonderivatif yang ditetapkan sebagai tersedia untuk dijual atau yang tidak diklasifikasikan sebagai LR, HTM, atau FVTPL. yang dapat diatribusikan secara langsung dengan perolehan atau penerbitan aset keuangan, dan selanjutnya diukur pada biaya perolehan diamortisasi dengan menggunakan metode suku bunga efektif. Selain itu, dilakukan evaluasi adanya kerugian penurunan nilai secara berkala. 3 Tersedia untuk dijual AFS Pada saat pengakuan awal diukur pada nilai wajar ditambah biaya transaksi yang dapat diatribusikan secara langsung dengan perolehan atau penerbitan aset keuangan. Selanjutnya, diukur pada nilai wajar, dimana keuntungan atau kerugian akibat perubahan nilai wajar diakui sebagai bagian dari ekuitas dan ditransfer ke laporan laba rugi pada saat aset tersebut dijual atau diturunkan nilainya. a. SBI dan Surat Berharga Negara Sub akun ini digunakan untuk mencatat nilai pasar wajarharga perolehan SBI dan Surat Berharga Negara yang diterbitkan oleh pemerintah. Sub akun ini dapat diklasifikasikan dalam FVTPL, AFS, atau HTM. b. Efek Bersifat Ekuitas yang Tercatat di Bursa Efek Sub akun ini digunakan untuk mencatat nilai pasar wajarharga perolehan Efek Bersifat Ekuitas. Lampiran 6.1 - 5 No. Nama AkunSub akun Keterangan Catatan Atas Laporan Keuangan Kebijakan Akuntansi Pengungkapan Akun Sub akun ini hanya dapat diklasifikasikan dalam FVTPL atau AFS. c. Efek Bersifat Utang dan Sukuk yang Tercatat di Bursa Efek Sub akun ini digunakan untuk mencatat nilai pasar wajarharga perolehan Efek Bersifat Utang dan Sukuk. Sub akun ini dapat diklasifikasikan dalam FVTPL, AFS, atau HTM. Sukuk dapat diklasifikasikan sebagai diukur pada biaya perolehan atau diukur pada nilai wajar. Pada saat pengakuan awal, sukuk korporasi sukuk ijarah dan sukuk mudharabah diakui sebesar biaya perolehan. Biaya perolehan sukuk korporasi yang diukur pada biaya perolehan termasuk biaya transaksi. Sedangkan biaya perolehan sukuk korporasi yang diukur pada nilai wajar, tidak termasuk biaya transaksi. Untuk investasi pada sukuk korporasi yang diukur pada biaya perolehan, selisih antara biaya perolehan dan nilai nominal diamortisasi secara garis lurus selama jangka waktu sukuk. Jika sukuk korporasi diukur pada nilai wajar, selisih antara nilai wajar dengan jumlah tercatat diakui dalam laba rugi. d. Unit Penyertaan Reksa Dana Sub akun ini digunakan untuk mencatat Unit Penyertaan UP Reksa Dana. Sub akun ini dapat diklasifikasikan dalam FVTPL atau AFS. Khusus untuk UP Reksa Dana terproteksi yang tidak memiliki exit window dan memiliki batas waktu tertentu juga dapat diklasifikasikan dalam HTM. Nilai Pasar Wajar ditentukan berdasarkan Nilai Aktiva Bersih NAB hari yang bersangkutan. Lampiran 6.1 - 6 No. Nama AkunSub akun Keterangan Catatan Atas Laporan Keuangan Kebijakan Akuntansi Pengungkapan Akun e. Unit Penyertaan Dana Investasi Real Estat DIRE Sub akun ini digunakan untuk mencatat UP DIRE. Sub akun ini dapat diklasifikasikan dalam FVTPL atau AFS. f. Efek Beragun Aset EBA Sub akun ini digunakan untuk mencatat EBA Arus Kas Tetap dan EBA Arus Kas Tidak Tetap. Sub akun ini dapat diklasifikasikan dalam FVTPL, AFS atau HTM. g. Kontrak Opsi Sub akun ini digunakan untuk mencatat Kontrak Opsi Saham KOS. Sub akun ini dapat diklasifikasikan dalam FVTPL. h. Kontrak Berjangka Sub akun ini digunakan untuk mencatat Kontrak Berjangka seperti KBIE. Sub akun ini dapat diklasifikasikan dalam FVTPL. i. Efek Lain yang Terdaftar di Bapepam dan LK Sub akun ini digunakan untuk mencatat nilai pasar wajar Efek lain yang terdaftar di Bapepam dan LK. Metode penilaiannya berdasarkan ketentuan Bapepam dan LK. j. Efek yang Tercatat di Bursa Efek Luar Negeri Sub akun ini digunakan untuk mencatat nilai pasar wajarharga perolehan Efek yang tercatat di Bursa Efek luar negeri yang informasi harganya dapat diakses setiap saat. 5. Portofolio Efek Yang Dijaminkan Akun ini digunakan untuk mencatat Portofolio Efek yang dijaminkan kepada pihak lain dalam suatu pinjaman yang dijaminkan di- repo -kan atau dipinjamkan. Portofolio Efek yang dijaminkan tersebut tidak diakui sebagai penghentian pengakuan karena PE secara substansial masih memiliki risiko dan manfaat PE mengungkapkan: 1 jumlah tercatat aset keuangan yang dijaminkan sebagai agunan untuk liabilitas atau liabilitas kontinjensi, termasuk jumlah yang telah Lampiran 6.1 - 7 No. Nama AkunSub akun Keterangan Catatan Atas Laporan Keuangan Kebijakan Akuntansi Pengungkapan Akun atas kepemilikan portofolio Efek yang dijaminkan, maka PE tetap mengakui Portofolio Efek yang dijaminkan tersebut secara keseluruhan dan mengakui kewajiban keuangan atas jumlah yang diterimanya. direklasifikasi sesuai PSAK 55 r2006; 2 syarat dan kondisi yang terkait dengan penjaminan tersebut; 3 Jika Efek yang dijaminkan diklasifikasikan sebagai HTM, diungkapkan kemampuan PE untuk memenuhi kewajiban dan jika terdapat potensi tidak mampu dalam memenuhi kewajibannya, maka PE harus mengungkapkan nilai Efek yang direklasfikasi dari HTM ke AFS. 6. Piutang Lembaga Kliring dan Penjaminan Akun ini digunakan untuk mencatat tagihan kepada LKP sehubungan dengan transaksi Efek dan deposit yang diserahkan PE dalam rangka transaksi Efek. Akun ini termasuk dalam klasifikasi LR sehingga diukur pada biaya perolehan diamortisasi dengan menggunakan suku bunga efektif. Pada bagian pengungkapan akun, yang harus diungkapkan antara lain: Rincian jumlah piutang pada LKP berdasarkan transaksi yang dilakukan PE dengan LKP. a. Uang Jaminan LKP Sub akun ini digunakan untuk mencatat dana yang diserahkan PE yang menjadi Anggota Kliring AK kepada LKP untuk jaminan dalam rangka penyelesaian transaksi Efek yang dijamin oleh LKP. PE mengungkapkan: 1 jumlah tercatat aset keuangan yang dijaminkan sebagai agunan untuk liabilitas atau liabilitas kontinjensi, termasuk jumlah yang telah direklasifikasi sesuai PSAK 55 r2006; 2 syarat dan kondisi yang terkait dengan penjaminan tersebut. b. Piutang Transaksi Bursa Sub akun ini digunakan untuk mencatat tagihan kepada LKP atas transaksi jual yang dilakukan oleh PE. Jumlah yang disajikan sesuai dengan nilai netting yang disajikan pada Daftar Hasil Kliring DHK. c. Piutang Komisi Akun ini digunakan untuk mencatat tagihan yang timbul atas jasa yang diberikan kepada LKP. Lampiran 6.1 - 8 No. Nama AkunSub akun Keterangan Catatan Atas Laporan Keuangan Kebijakan Akuntansi Pengungkapan Akun 7. Piutang Nasabah Akun ini digunakan untuk mencatat tagihan kepada Nasabah Pemilik Rekening NPR dan Nasabah Kelembagaan NK terkait dengan transaksi Efek. Akun ini termasuk dalam klasifikasi LR. Sehingga diukur pada biaya perolehan diamortisasi dengan menggunakan suku bunga efektif. Pada bagian pengungkapan akun, yang harus diungkapkan antara lain: 1 Piutang kepada pihak ketiga dengan piutang kepada pihak berelasi untuk masing-masing nasabah, yaitu NPR, NK; 2 Khusus untuk piutang kepada pihak berelasi diungkapkan per nama pihak; 3 Pengungkapan mengenai rincian piutang NPR yang terdiri dari transaksi yang telah jatuh tempo namun belum diselesaikan dan transaksi yang belum jatuh tempo; 4 Jumlah tercatat piutang yang dijaminkan sebagai agunan apabila ada; dan 5 Apabila dibuat penyisihan atas piutang tak tertagih, maka PE mengungkapkan suatu rekonsiliasimutasi penyisihan piutang tak tertagih, selama periode berjalan. a. Nasabah Pemilik Rekening Sub akun ini digunakan untuk mencatat tagihan kepada NPR termasuk PE lain yang membuka rekening pada PE. 1 Transaksi Reguler Sub akun ini digunakan untuk mencatat piutang kepada nasabah atas transaksi Efek yang belum diselesaikan oleh NPR, yang terdiri dari transaksi yang telah jatuh tempo namun belum diselesaikan dan transaksi yang belum jatuh tempo. 2 Transaksi Marjin Sub akun ini digunakan untuk mencatat saldo dalam Rekening Efek pembiayaan transaksi marjin yang menunjukkan jumlah dana yang wajib dibayar oleh nasabah kepada PE atas pembiayaan transaksi marjin oleh PE bagi nasabah. Lampiran 6.1 - 9 No. Nama AkunSub akun Keterangan Catatan Atas Laporan Keuangan Kebijakan Akuntansi Pengungkapan Akun 3 Transaksi Lain Sub akun ini digunakan untuk mencatat mencatat saldo selain Transaksi Reguler dan transaksi Marjin, termasuk diantaranya Transaksi Penawaran Tender Tender Offer dan Uang Pengganti Alterna te Ca sh Settlement – ACS. b. Nasabah Kelembagaan Akun ini digunakan untuk mencatat tagihan PE kepada NK. 8. Piutang Perusahaan Efek Lain Akun ini merupakan tagihan PE kepada PE lain dalam rangka kegiatan Perantara Pedagang Efek. Akun ini disajikan terpisah antara piutang kepada pihak ketiga dengan piutang kepada pihak berelasi. Akun ini termasuk dalam klasifikasi LR. Sehingga diukur pada biaya perolehan diamortisasi dengan menggunakan suku bunga efektif. Pada bagian pengungkapan akun, yang harus diungkapkan antara lain: 1 Rincian jumlah piutang PE lain berdasarkan transaksi yang dilakukan PE dengan PE lain; 2 Nama dan jumlah piutang pada pihak berelasi; dan 3 Apabila dibuat penyisihan atas piutang tak tertagih, maka PE mengungkapkan suatu rekonsiliasimutasi penyisihan piutang tak tertagih, selama periode berjalan. a. Uang Jaminan untuk Peminjaman Efek Sub akun ini digunakan untuk mencatat nilai jaminan yang ditempatkan di PE lain atas peminjaman Efek. PE mengungkapkan: 1 jumlah tercatat aset keuangan yang dijaminkan sebagai agunan untuk liabilitas atau liabilitas kontinjensi, termasuk jumlah yang telah direklasifikasi sesuai PSAK 55 r2006; 2 syarat dan kondisi yang terkait dengan penjaminan tersebut. b. Uang Jaminan pada AK Sub akun ini digunakan untuk mencatat dana yang dijaminkan oleh PE non AK kepada PE AK. PE mengungkapkan: 1 jumlah tercatat aset keuangan yang dijaminkan sebagai agunan untuk liabilitas atau liabilitas kontinjensi, termasuk jumlah yang telah Lampiran 6.1 - 10 No. Nama AkunSub akun Keterangan Catatan Atas Laporan Keuangan Kebijakan Akuntansi Pengungkapan Akun direklasifikasi sesuai PSAK 55 r2006; 2 syarat dan kondisi yang terkait dengan penjaminan tersebut. c. Transaksi Jual Efek Sub akun ini digunakan untuk mencatat tagihan PE kepada PE lain atas transaksi jual Efek yang tidak dijamin oleh LKP dan belum diselesaikan. d. Piutang Komisi Sub akun ini digunakan untuk mencatat tagihan komisi kepada PE lain atas transaksi Efek, misalnya komisi yang berasal dari kegiatan pinjam meminjam Efek dan kegiatan sebagai agen penjual. 9. Piutang Kegiatan Penjaminan Emisi Efek Akun ini digunakan untuk mencatat tagihan yang timbul dari kegiatan Penjaminan Emisi Efek. Akun ini disajikan terpisah antara piutang kepada pihak ketiga dengan piutang kepada pihak berelasi. Akun ini termasuk dalam klasifikasi LR. Sehingga diukur pada biaya perolehan diamortisasi dengan menggunakan suku bunga efektif. Pada bagian pengungkapan akun, yang harus diungkapkan antara lain: 1 Rincian jumlah piutang yang timbul akibat kegiatan penjaminan emisi Efek, yang dibedakan berdasarkan kegiatan yang terjadi selama proses penjaminan emisi Efek; 2 Apabila dibuat penyisihan atas piutang tak tertagih, maka PE mengungkapkan suatu rekonsiliasimutasi penyisihan piutang tak tertagih, selama periode berjalan. a. Piutang Jasa Emisi Efek Sub akun ini digunakan untuk mencatat tagihan kepada pihak yang melakukan penawaran umum, atas jasa penjaminan emisi Efek. Lampiran 6.1 - 11 No. Nama AkunSub akun Keterangan Catatan Atas Laporan Keuangan Kebijakan Akuntansi Pengungkapan Akun b. Piutang Jasa Perantara Penerbitan Efek Sub akun ini digunakan untuk mencatat tagihan kepada Penerbit Efek atas piutang komisi jasa penerbitan Efek priva te placement . c. Piutang Jasa Penasihat Keuangan Sub akun ini digunakan untuk mencatat tagihan terkait dengan jasa penasihat keuangan. d. Piutang Biaya Talangan Sub akun ini digunakan untuk mencatat jumlah piutang PE kepada EmitenPenerbit Efek terkait dengan biaya-biaya yang merupakan tanggungan calon EmitenPenerbit Efek, tetapi dibayarkan terlebih dahulu oleh PE. e. Dana Pesanan Efek Dibayar Dimuka Sub akun ini digunakan untuk mencatat dana pesanan Efek pada pasar perdana yang disetor oleh agen penjual kepada Penjamin Pelaksana Emisi Efek. f. Piutang Nasabah Umum Sub akun ini digunakan untuk mencatat tagihan PE kepada NU atas pemesanan Obligasi. 10. Piutang Kegiatan Manajer Investasi Akun ini digunakan untuk mencatat tagihan yang berkaitan dengan kegiatan PE sebagai Manajer Investasi. Akun ini disajikan terpisah antara piutang kepada pihak ketiga dengan piutang kepada pihak berelasi. Akun ini termasuk dalam klasifikasi LR. Sehingga diukur pada biaya perolehan diamortisasi dengan menggunakan suku bunga efektif. Pada bagian pengungkapan akun, yang harus diungkapkan antara lain: 1 Rincian jumlah piutang yang timbul akibat kegiatan manajemen investasi; 2 Apabila dibuat penyisihan atas piutang tak tertagih, maka PE mengungkapkan suatu rekonsiliasimutasi penyisihan piutang tak tertagih, selama periode berjalan. a. Piutang Management Fee Sub akun ini digunakan untuk mencatat tagihan atas jasa pengelolaan investasi untuk nasabah individual maupun kolektif, misalnya UP Reksa Dana, EBA, atau PDBBI. b. Piutang Subscription Fee dan Redemption Fee Sub akun ini digunakan untuk mencatat tagihan atas jasa penjualan dan pembelian kembali. Lampiran 6.1 - 12 No. Nama AkunSub akun Keterangan Catatan Atas Laporan Keuangan Kebijakan Akuntansi Pengungkapan Akun 11. Piutang Lain-lain Akun ini digunakan untuk mencatat tagihan dividen, bunga, dan denda kepada pihak lain, serta piutang lainnya yang tidak berhubungan dengan kegiatan utama PE. Akun ini termasuk dalam klasifikasi LR. Sehingga diukur pada biaya perolehan diamortisasi dengan menggunakan suku bunga efektif. Pada bagian pengungkapan akun, yang harus diungkapkan antara lain: 1 Rincian mengenai komponen yang material jumlahnya; 2 Piutang lain yang tidak dirinci secara tersendiri karena kecil jumlahnya, digabungkan dalam komponen tersendiri, namun harus dijelaskan pula sifat dan unsur utamanya; 3 Apabila dibuat penyisihan atas piutang tak tertagih, maka PE mengungkapkan suatu rekonsiliasimutasi penyisihan piutang tak tertagih, selama periode berjalan. 12. Biaya Dibayar Dimuka Akun ini digunakan untuk mencatat biaya yang telah dibayar namun pembebanannya baru akan dilakukan pada periode yang akan datang seperti premi asuransi dibayar dimuka, bunga dibayar dimuka, atau sewa dibayar dimuka. Pada bagian pengungkapan akun, yang harus diungkapkan antara lain: 1 Jika jumlahnya material harus dirinci menurut elemen utamanya; atau 2 Jika tidak material jumlahnya, dapat digabungkan dalam satu elemen namun harus dijelaskan sifat dari unsur-unsur utamanya. 13. Pajak Dibayar Dimuka Akun ini merupakan kelebihan pembayaran pajak yang akan ditagih kembali atau dikompensasikan terhadap liabilitas pajak masa berikutnya. Pada bagian pengungkapan akun, yang harus diungkapkan antara lain: 1 Rincian menurut jenis dan jumlah masing-masing pajaknya; dan 2 Uraian mengenai jumlah restitusi pajak yang diajukan dan statusnya apabila ada. Lampiran 6.1 - 13 No. Nama AkunSub akun Keterangan Catatan Atas Laporan Keuangan Kebijakan Akuntansi Pengungkapan Akun 14. Penyertaan pada Bursa Efek Keanggotaan PE di bursa, yang mewakili kepentingan kepemilikan di bursa dan memberikan hak pada PE untuk menjalankan usaha di bursa. Penyertaan pada Bursa Efek dicatat sebesar biaya perolehan dikurangi akumulasi penurunan nilai. Jika terdapat indikasi penurunan nilai, nilai tercatat keanggotaan di bursa dievaluasi dan diturunkan langsung ke jumlah terpulihkan. PE mengungkapkan: 1 Untuk Penyertaan pada Bursa Efek yang dinilai dengan umur manfaat tidak terbatas, jumlah tercatat aset dan alasan yang mendukung penilaian umur manfaat tidak terbatas tersebut. Dalam memberikan alasan, PE menjelaskan faktor signifikan dalam menentukan aset yang memiliki umur manfaat tidak terbatas; 2 PE mengungkapkan informasi mengenai penurunan nilai Penyertaan pada Bursa Efek. 15. Aset Tetap Akun ini digunakan untuk mencatat biaya perolehan aset tetap PE setelah dikurangi akumulasi penyusutan kecuali tanah dan aset dalam penyelesaian. Aset tetap adalah aset berwujud yang dimiliki untuk digunakan dalam penyediaan jasa, untuk disewakan kepada pihak lain, atau untuk tujuan administratif dan diharapkan untuk digunakan selama lebih dari satu periode. Pada bagian kebijakan akuntansi penting, yang harus dijelaskan antara lain: 1 Dasar pengukuran yang digunakan dalam menentukan jumlah tercatat bruto; 2 Metode penyusutan yang digunakan; 3 Umur manfaat atau tarif penyusutan yang digunakan. PE harus memilih antara model biaya cost method atau model revaluasian reva lua tion method sebagai kebijakan akuntansi dan menerapkan kebijakan tersebut terhadap seluruh aset tetap dalam kelompok yang sama. Pada bagian pengungkapan akun, yang harus diungkapkan antara lain: 1 Jumlah tercatat bruto dan akumulasi penyusutan dijumlahkan dengan akumulasi rugi penurunan nilai pada awal dan akhir periode; dan 2 Rekonsiliasi jumlah tercatat pada awal dan akhir periode yang menunjukkan: a Penambahan; b Aset yang diklasifikasikan sebagai tersedia untuk dijual atau termasuk dalam kelompok yang akan dilepaskan yang diklasifikasikan sebagai tersedia untuk dijual; c Akuisisi melalui penggabungan usaha; d Peningkatan atau penurunan akibat dari revaluasi serta dari penurunan nilai yang diakui atau dijurnal balik secara langsung pada ekuitas; Lampiran 6.1 - 14 No. Nama AkunSub akun Keterangan Catatan Atas Laporan Keuangan Kebijakan Akuntansi Pengungkapan Akun e Rugi penurunan nilai yang diakui dalam laporan laba rugi; f Rugi penurunan nilai yang dijurnal balik dalam laporan laba rugi jika ada; g Penyusutan; h Selisih nilai tukar neto yang timbul dalam penjabaran laporan keuangan dari mata uang fungsional menjadi mata uang pelaporan yang berbeda, termasuk penjabaran dari kegiatan usaha luar negeri menjadi mata uang pelaporan PE pelapor; dan i Perubahan lain. 3 Keberadaan dan jumlah restriksi atas hak milik, dan aset tetap yang dijaminkan untuk utang; 4 Jumlah pengeluaran yang diakui dalam jumlah tercatat aset tetap yang sedang dalam pembangunan; 5 Jumlah komitmen kontraktual dalam perolehan aset tetap; 6 Jumlah kompensasi dari pihak ketiga untuk aset tetap yang mengalami penurunan nilai, hilang, atau dihentikan yang dimasukkan dalam laporan laba rugi, jika tidak diungkapkan secara terpisah pada laporan laba rugi; 7 Jika aset tetap disajikan pada jumlah revaluasian, hal berikut ini harus diungkapkan: a Tanggal efektif revaluasi; b Apakah penilai independen dilibatkan; c Metode dan asumsi signifikan yang Lampiran 6.1 - 15 No. Nama AkunSub akun Keterangan Catatan Atas Laporan Keuangan Kebijakan Akuntansi Pengungkapan Akun digunakan dalam mengestimasikan nilai wajar aset; d Penjelasan mengenai nilai wajar aset yang ditentukan secara langsung berdasar harga yang dapat diobservasi observable prices dalam suatu pasar aktif atau transaksi pasar terakhir yang wajar atau diestimasi menggunakan teknik penilaian lainnya; e Untuk setiap kelompok aset tetap, jumlah tercatat aset seandainya aset tersebut dicatat dengan model biaya; dan f Surplus revaluasi, yang menunjukkan perubahan selama periode dan pembatasan-pembatasan distribusi kepada pemegang saham. 8 Pengungkapan jika ada perubahan estimasi dalam: a Nilai residu; b Estimasi biaya pembongkaran, pemindahan, atau restorasi suatu aset tetap; c Umur manfaat; dan d Metode penyusutan. 9 Jumlah tercatat aset tetap yang tidak dipakai sementara; 10 Jumlah tercatat bruto dari setiap aset tetap yang telah disusutkan penuh dan masih digunakan; 11 Jumlah tercatat aset tetap yang dihentikan dari penggunaan aktif dan tidak diklasifikasikan sebagai tersedia untuk dijual; dan Lampiran 6.1 - 16 No. Nama AkunSub akun Keterangan Catatan Atas Laporan Keuangan Kebijakan Akuntansi Pengungkapan Akun 12 Jika model biaya digunakan, nilai wajar aset tetap apabila berbeda secara material dari jumlah tercatat. 16. Aset Pajak Tangguhan Akun ini digunakan untuk menyajikan estimasi jumlah pajak yang dapat dipulihkan pada periode masa depan sebagai akibat adanya: a perbedaan temporer yang boleh dikurangkan; b akumulasi rugi pajak yang belum dikompensasi; dan c akumulasi kredit pajak belum dimanfaatkan, dalam hal peraturan perpajakan mengizinkan. Aset dan liabilitas pajak tangguhan harus diukur dengan menggunakan tarif pajak yang akan berlaku pada saat aset dipulihkan atau liabilitas diselesaikan, yaitu dengan tarif pajak dan peraturan pajak yang telah berlaku atau yang telah secara substantif berlaku pada periode pelaporan. Jumlah tercatat aset pajak tangguhan harus ditinjau kembali pada akhir periode pelaporan. PE harus mengurangi jumlah tercatat aset pajak tangguhan apabila besar kemungkinan laba kena pajak tidak lagi tersedia dalam jumlah yang cukup memadai untuk mengkompensasikan sebagian atau seluruh aset pajak tangguhan tersebut. Pengurangan jumlah tercatat aset pajak tangguhan dilakukan pembalikan apabila kemungkinan besar laba kena pajak yang tersedia jumlahnya cukup memadai. Pada bagian pengungkapan akun, yang harus diungkapkan antara lain: 1 Jumlah beban penghasilan pajak tangguhan yang berasal dari timbulnya perbedaan temporer maupun realisasinya atau terkait dengan perubahan tarif pajak atau penerapan peraturan perpajakan yang baru. 2 Penjelasan mengenai perubahan tarif pajak yang berlaku dan perbandingan dengan tarif pajak yang berlaku pada periode akuntansi sebelumnya; 3 Jumlah dan batas waktu penggunaan, jika ada perbedaan temporer yang boleh dikurangkan, rugi pajak yang belum dikompensasi, dan kredit pajak belum dimanfaatkan yang tidak diakui sebagai aset pajak tangguhan pada laporan keuangan; 4 Berkenaan dengan setiap tipe perbedaan temporer, dan berkenaan dengan setiap tipe rugi pajak belum dikompensasi dan kredit pajak belum dimanfaatkan: a Jumlah aset dan liabilitas pajak tangguhan yang diakui pada laporan posisi keuangan selama periode penyajian; b Jumlah beban penghasilan pajak tangguhan yang diakui pada laba rugi, apabila jumlah tersebut tidak Lampiran 6.1 - 17 No. Nama AkunSub akun Keterangan Catatan Atas Laporan Keuangan Kebijakan Akuntansi Pengungkapan Akun terlihat dari perubahan jumlah aset atau liabilitas pajak tangguhan yang diakui pada laporan posisi keuangan; 5 PE mengungkapkan jumlah aset pajak tangguhan dan sifat bukti yang mendukung pengakuannya, jika: a Penggunaan aset pajak tangguhan tergantung pada apakah laba kena pajak yang dapat dihasilkan pada periode mendatang melebihi laba dari realisasi perbedaan temporer kena pajak yang telah ada; dan b PE telah mengalami kerugian pada periode kini atau periode sebelumnya dimana aset pajak tangguhan terkait. 16. Aset Lain-Lain Akun ini digunakan untuk mencatat aset yang tidak dapat digolongkan ke dalam salah satu kelompok aset yang telah tersebut di atas. Akun ini antara lain mencakup: a Aset tetap yang tidak digunakan lagi b Aset dari segmen usaha yang telah diputuskan oleh manajemen untuk dihentikan atau akan dijual. c Beban tangguhan lainnya. d Kas yang dibatasi penggunaannya. Aset lain-lain disajikan sebesar nilai tercatat, yaitu biaya perolehan setelah dikurangi biaya amortisasi dan penurunan nilai. Pada bagian pengungkapan akun, yang harus diungkapkan antara lain: 1 Rincian jenis dan jumlah unsur-unsur aset lain-lain. 2 Sifat dan uraian penting dari aset yang bersangkutan. 3 Jika material jumlahnya perlu dirinci menurut komponen utama serta diberikan penjelasan tambahan untuk unsur yang unik sifatnya; 4 Unsur yang tidak material jumlahnya dapat digabungkan, namun harus dijelaskan sifatnya; 5 Jumlah amortisasi untuk beban ditangguhkan, harus dijelaskan antara lain mengenai metode dan periode Lampiran 6.1 - 18 No. Nama AkunSub akun Keterangan Catatan Atas Laporan Keuangan Kebijakan Akuntansi Pengungkapan Akun amortisasinya; 6 Alasan perubahan klasifikasi aset yang sebelumnya tidak termasuk dalam aset lain-lain. 7 Untuk jenis aset tetap yang sudah tidak dapat digunakan secara aktif dan dimiliki untuk tujuan dijual scrapped : nilai tercatat dan nilai realisasi bersih.

2. Komponen Laporan Posisi Keuangan – Liabilitas