484
Prosiding Seminar Nasional Pendidikan Matematika STKIP Siliwangi
DAFTAR PUSTAKA
Afrilianto, M. 2012. Peningkatan Pemahaman Konsep Dan Kompetensi Strategis Matematis Siswa Smp Dengan Pendekatan
Metaphorical Thinking.
Bandung: INFINITY Jurnal Ilmiah
Program Studi Matematika STKIP Siliwangi Bandung: 11, 1
– 125. Asikin,
M. 2008. Dasar-Dasar
Proses Pembelajaran
Matematika
.
Online. http:www.ocw.unnes.ac.idocwmatematikapendidikanmatematika, diakses 28 April 2014
Herdian. 2010.
Kemampuan Berpikir
Kreatif Siswa. [Online].
Tersedia :
http:herdy07.wordpress.com20100527kemampuan-berfikir-kreatif-siswa Tanggal : 15
April 2014 Munandar, S.C.U. 1987.
Mengembangkan Bakat dan Kreativitas Anak Sekolah, Petunjuk bagi
Guru dan Orang Tua . Jakarta Gramedia
Nurhikmayati, I
.
2013 Pembelajaran Dengan Pendekatan Metaphorical Thinking Untuk Meningkatkan Kemampuan Pemahaman Dan Penalaran Matematis Siswa Smp, Bandung :
Skripsi Program Studi Matematika UPI. Qohar,
A. 2012
Pemahaman matematis
dan penggunaannya,
http:abdqohar.blogspot.com201204pemahaman-matematis-dan-penggunaan.html Situmorang, A. S. 2013 Peningkatan Kemampuan Pemahaman Dan Kreativitas Matematis Siswa
Dengan Menggunakan Model Pencapaian Konsep Pada Kelas X Sma Negeri 5 Medan, Medan : Tesis Program Studi Pascasarjana UNIMED
Prosiding Seminar Nasional Pendidikan Matematika STKIP Siliwangi
485
MENINGKATKAN KEMAMPUAN PEMAHAMAN DAN KOMUNIKASI SERTA DISPOSISI MATEMATIK SISWA
SMK DENGAN MENGGUNAKAN PENDEKATAN KONTEKSTUAL
R. Bambang Kusmaryono
SMK Bina Taruna Kab. Purwakarta
bambangkusmaryonoyahoo.co.id
ABSTRAK
Penelitian ini bertujuan untuk meningkatkan kemampuan pemahaman konsep dan komunikasi serta disposisi matematik siswa SMK dengan menggunakan pendekatan
kontekstual, adapun tahapan pambelajaran pendekatan kontekstual adalah sebagai berikut : 1 Konstruktivisme
Constructivism,
2 Bertanya
Questioning,
3 Inquiri
Inquiry,
4 Masyarakat Belajar
Learning Community,
5 Penilaian Autentik
Authentic Assensment,
6 Refleksi
Reflection,
dan 7 Pemodelan
Modeling
. Pemahaman konsep pembelajaran merupakan salah satu prasyarat untuk melanjutkan
ke materi ajar selanjutnya. Dengan keterampilan komunikasi matematis, juga perlu dikembangkan sikap menghargai kegunaan matematika dalam kehidupan, yaitu
memiliki rasa ingin tahu, perhatian, dan minat dalam mempelajari matematika, serta sikap ulet dan percaya diri dalam memecahkan masalah. Pengembangan disposisi
matematis untuk bertahan dalam menghadapi masalah, mengambil tanggung jawab dalam belajar, dan mengembangkan kebiasaan kerja yang baik dalam matematika.
Pembelajaran kontekstual merupakan pembelajaran yang bersifat konstriktivis dengan cara mengkaitkan dengan permasalahan dunia nyata guna mengikat makna
pembelajaran.
.
Kata Kunci:
Kemampuan Pemahaman Konsep, Komunikasi, Kontekstual
1. Pendahuluan
1.1. Latar Belakang Masalah
Pembelajaran pada dasarnya merupakan kegiatan terencana yang mengkondisikan seseorang agar bisa belajar dengan baik sesuai dengan tujuan serta arah pembelajaran yang telah dirumuskan
sebelumnya. Begitu pula dengan pembelajaran matematika harus sesuai dengan tujuan dari pembelajaran matematika itu sendiri.
Dalam menempuh proses pendidikan di sekolah, siswa wajib mengikuti beberapa mata pelajaran. Salah satu mata pelajaran yang wajib diikuti siswa adalah matematika, karena matematika adalah
dasar dari beberapa mata pelajaran yang ada di sekolah baik dari dasar, menengah, atas maupun di perguruan tinggi. Di SMK mata pelajaran matematika termasuk dalam kelompok A wajib, dalam
Kurikulum 2013 SMK Kurikulum, 2013. Kemampuan pemahaman dan komunikasi matematik dalam disposisi matematik merupakan kemampuan yang perlu dikembangkan pada siswa SMK.
Adapun tujuan pembelajaran matematika siswa SMK antara lain: 1 Memahami konsep matematika, menjelaskan keterkaitan antar konsep dan mengaplikasikan konsep atau algoritma
secara luwes, akurat, efisien dan tepat dalam pemecahan masalah; dan 2 Mengomunikasikan gagasan dengan simbol, tabel, diagram atau media lain untuk memperjelas keadaan atau masalah;
3 Menghargai kegunaan matematika dalam kehidupan serta memiliki rasa ingin tahu,
486
Prosiding Seminar Nasional Pendidikan Matematika STKIP Siliwangi
perhatian, dan minat dalam mempelajari matematika serta sikap ulet dan percaya diri dalam pemecahan masalah.
Kemampuan pemahaman matematik, Pemahaman konsep pembelajaran merupakan salah satu prasyarat untuk melanjutkan ke materi ajar selanjutnya. Namun sebagian besar siswa di kelas ini
cenderung kurang paham akan konsep yang dipelajarinya. Karena jika siswa belum dapat memahami suatu konsep dari materi ajar, siswa akan menemui kesulitan dalam pembelajaran
ketahap selanjutnya. Sedangkan banyak aspek matematika yang berkaitan dengan pemahaman konsep yang diperlukan dalam kehidupan nyata maupun dalam pendidikan formal, Oleh sebab itu
pemahaman konsep suatu materi ajar sangat penting untuk dikuasai siswa. Dalam pembelajarannya, agar siswa mampu memahami konsep dari suatu hal maka seharusnya
proses pembelajaran tersebut lebih menekankan kepada kebermaknaan dan pengalaman langsung
seperti yang diungkapkan Djahiri Kunandar, 2007:287 ―dalam proses pembelajaran prinsip utamanya adalah proses keterlibatan seluruh atau sebagian besar potensi diri siswa fisik dan
nonfisik dan kebermaknaan bagi diri dan kehidupannya saat ini dan dimasa yang akan datang. Kebermaknaan tersebut diperoleh dari pengalaman di lingkungan siswa tersebut belajar‖.
Pengalaman akan membuat pembelajaran menjadi lebih bermakna bagi siswa. Adapun pengalaman langsung terhadap lingkungan tersebut antara lain dengan memunculkan model yang sesuai dengan
pembelajaran yang dibahas, melakukan penemuan, bertanya serta diskusi untuk mengkonstruksi pemikirannya sendiri. Pembelajaran yang bermakna ini diharapkan dapat meningkatkan
pemahaman konsep siswa serta mendorong siswa untuk menerapakannya didalam kehidupan mereka.
Kemampuan komunikasi matematika menurut Sumarmo, U 2013 merangkum pendapat beberapa pakar dan mengidentifikasi beberapa kemampuan komunikasi matematik antara lain: menyatakan
suatu situasi, ke dalam bentuk gambar, diagram, bahasa, simbol, ekspresi atau model matematik; dan sebaliknya menyatakan gambar, diagram, bahasa, simbol, ekspresi atau model matematik ke
dalam bahasa sendiri. Tujuan pembelajaran matematika pada dasarnya melukiskan disposisi matematik yaitu adalah keinginan, kesadaran, dan dedikasi yang kuat pada diri siswa untuk belajar
matematika dan melaksanakan berbagai kegiatan matematika. Selain kemampuan pemahaman konsep metematik yang berkaitan dengan keterampilan
komunikasi matematis, juga perlu dikembangkan sikap menghargai kegunaan matematika dalam kehidupan, yaitu memiliki rasa ingin tahu, perhatian, dan minat dalam mempelajari matematika,
serta sikap ulet dan percaya diri dalam memecahkan masalah. Pengembangan ranah afektif yang menjadi tujuan pendidikan matematika di jenjang SMK menurut Kurikulum 2013 tersebut
hakekatnya adalah menumbuhkan dan mengembangkan disposisi matematis. Pentingnya pengembangan disposisi matematis sesuai dengan pernyataan Sumarmo, U
2013 bahwa: Adapun sikap yang harus dimiliki siswa diantaranya adalah sikap kritis dan cermat, obyektif dan terbuka, menghargai keindahan matematika, serta rasa ingin tahu dan senang belajar
matematika. Sikap dan kebiasaan berpikir seperti di atas pada hakekatnya akan membentuk dan menumbuhkan disposisi matematik mathematical disposition yaitu keinginan, kesadaran dan
dedikasi yang kuat pada diri siswa untuk belajar matematika dan melaksanakan berbagai kegiatan matematika. Kemampuan yang diharapkan dalam tujuan mata pelajaran matematika seperti yang
dikemukakan di atas, tidak lain merupakan pengembangan daya matematis
mathemathical power.
Hal ini diungkapkan oleh NCTM dalam Sumarmo, U 2013 menyatakan, daya matematis adalah kemampuan untuk mengeksplorasi, menyusun konjektur; dan memberikan alasan secara logis;
kemampuan untuk menyelesaikan masalah tidak rutin; mengomunikasikan ide mengenai matematika dan menggunakan matematika sebagai alat komunikasi; menghubungkan ide-ide
dalam matematika, antar matematika, dan kegiatan intelektual lainnya. Dengan kata lain istilah daya matematis memuat kemampuan pemahaman, pemecahan masalah, koneksi, komunikasi, dan
penalaran matematis. Sebagai implikasinya, daya matematis merupakan kemampuan yang perlu dimiliki siswa yang belajar matematika pada jenjang sekolah manapun.