Analsis skala disposisi matematik

180 Prosiding Seminar Nasional Pendidikan Matematika STKIP Siliwangi Pehkonen Fitriani, 2014, jika siswa memiliki kepercayaan diri yang baik, maka ia dapat sukses dalam belajar matematika. Berdasarkan uraian di atas, dapat disimpulkan bahwa kepercayaan diri menjadi salah satu factor keberhasilan siswa dalam proses pembelajaran matematika. Namun hasil penelitian dari Third International Mathematics and Science Study TIMSS menunjukkan bahwa kepercayaan diri siswa Indonesia masih rendah yaitu 30 Fitriani, 2014. Pendekatan problem posing merupakan sebuah pendekatan yang diyakini dapat meningkatkan kepercayaan diri siswa. Pendekatan problem posing memberikan kesempatan kepada siswa untuk bersikap aktif dalam pembelajaran di kelas. Siswa dituntut untuk mengemukakan ide-ide mereka pada saat membuat soal dari situasi yang diberikan sehingga dengan sendirinya kepercayaan diri mereka terbentuk.

2. Kajian Teoritis dan Pembahasan

2.1. Kepercayaan Diri Kepercayaan diri self confidence dapat diartikan sebagai suatu kepercayaan terhadap diri sendiri yang dimiliki setiap individu dalam kehidupannya, serta bagaimana individu tersebut memandang dirinya secara utuh dengan mengacu pada konsep diri Hendriana, 2009. Menurut Lauster Rustanto, 2013 kepercayaan diri merupakan suatu sikap atau keyakinan atas kemampuan diri sendiri, sehingga dalam tindakan-tindakannya tidak terlalu cemas, merasa bebas untuk melakukan hal-hal yang sesuai keinginan dan tanggung jawab atas perbuatannya, sopan dalam berinteraksi dengan orang lain, memiliki dorongan prestasi serta dapat mengenal kelebihan dan kekurangan diri sendiri. Sedangkan kepercayaan diri menurut Sirodj dan Ismawati 2010 adalah keyakinan seseorang untuk mampu berperilaku sesuai dengan yang diharapkan dan diinginkan serta keyakinan seseorang bahwa dirinya dapat menguasai suatu situasi dan menghasilkan sesuatu yang positif. Berdasarkan pendapat para ahli di atas, dapat disimpulkan bahwa kepercayaan diri adalah keyakinan terhadap dirinya sendiri bahwa dia mampu bertindak sesuai dengan yang diharapkan, mampu mengatasi situasi dan selalu bersikap positif serta memiliki dorongan untuk berprestasi. Kepercayaan diri kadang-kadang diwujudkan secara berlebihan oleh seseorang, bahkan kesombongan dapat diartikan sebagai kepercayaan diri yang berlebihan. Lauster Ghufron Rini, 2011 menyatakan bahwa ada beberapa aspek dari kepercayaan diri, yaitu: 1. Keyakinan akan kemampuan diri. Keyakinan akan kemampuan diri yaitu sikap positif seseorang tentang dirinya bahwa dia bersungguh-sungguh akan apa yang dilakukanya. 2. Optimis Optimis yaitu sikap positif seseorang yang selalu berpandangan baik dalam menghadapi segala hal tentang diri, harapan dan kemauan. 3. Obyektif Obyektif yaitu orang yang percaya diri memandang permasalahan atau segala sesuatu sesuai dengan kebenaran semestinya, bukan menurut kebenaran pribadi atau menurut dirinya sendiri. 4. Bertanggung jawab Bertanggung jawab yaitu seseorang yang bersedia untuk menanggung segala sesuatu yang menjadi konsekuensinya. 5. Rasional dan realistis Rasional dan realistis yaitu analisa tehadap suatu masalah, suatu hal, suatu kejadian dengan menggunakan pemikiran yang diterima oleh akal sesuai dengan kenyataan. Selanjutnya Preston Hapsari, 2011 menyebutkan bahwa aspek-aspek pembangun kepercayaan diri adalah self-a wa reness kesadaran diri, intention niat, thinking berpikir positif dan rasional, imagination berpikir kreatif pada saat akan bertindak, act bertindak. Sedangkan Surya Hapsari, 2011 mengungkapkan bahwa aspek psikologis yang mempengaruhi dan membentuk percaya diri merupakan gabungan unsur karakteristik citra fisik, citra psikologis, citra sosial, aspirasi, prestasi, dan emosional, antara lain: 1 Self-Control Pengendali diri, 2 suasana hati yang sedang dihayati,