Kemampuan Pemahaman Matematik Kajian Teoritis

Prosiding Seminar Nasional Pendidikan Matematika STKIP Siliwangi 471 3. Refleksi. Dengan melihat titik lemah yang terjadi pada sebagian kecil siswa berkenaan konsep dasar logaritma maka perlu diadakan penjelasan yang mendasar pada anak – anak yang mengalami hambatan dengan memanfaatkan teman yang telah memahami konsep dasar logaritma tersebut untuk menjelaskannya. Mendata siswa yang punya kemampuan lebih dan mampu untuk menyampaikan materi yang dikuasainya kepada temannya.

B. Deskripsi Siklus 2

1. Perencanaan. Pada perencanaan siklus 2 ini peneliti dan guru merencanakan tindakan sebagai berikut : a. Membuat kelompok kecil yang terdiri dari 4-5 siswa secara heterogen b. Membuat rancangan pembelajaran c. Membuat lembar kerja yang dipergunakan untuk diskusi kelompok asal dan kelompok ahli d. Merencanakan alat evaluasi yang berupa soal tes yang digunakan untuk mengukur kemampuan siswa. 2. Pelaksanaan Tindakan a. Peneliti melaksanaan tindakan siklus 2 dengan pembelajaran kooperatif Jigsaw diawali penjelasan kepada siswa tentang prosedur yang akan dilaksanakan pada pembelajaran untuk kelompok kecil. Peneliti memberikan langkah-langkah dalam pembelajaran yang harus dilakukan dan cara-cara menggunakan media Papan Takur Tambah dan Kurang b. Hasil Pengamatan Pada pelaksanaan siklus 2 ini tampak sekali bahwa siswa sangat antusias dalam mengerjakan tugas kelompok, semua siswa terlihat aktif bersama kelompoknya dalam menyelesaikan lembar kerja yang diberikan peneliti. Pada saat diskusi pembahasan materi yang diberikan satu kelompok untuk ditanggapi oleh kelompok lain, kadang terlihat perbedaan pola berfikir dari masing – masing individu dalam menyampaikan ide pemecahan masalah yang diberikan. Berdasarkan evaluasi yang dilaksanakan setelah dikoreksi didapatkan hasil yang sesuai dengan indikator pencapaian hasil yang diharapkan karena dari 36 siswa yang ada tersebut hanya terdapat 5 siswa yang mendapatkan nilai dibawah batas ketuntasan minimal, sehingga prosentasi siswa yang telah tuntas adalah 86,11 . c. Refleksi Dari hasil evaluasi 31 siswa telah mampu mendapatkan nilai di atas batas ketuntasan minimal namun masih terlihat kesalahan yang dibuat oleh siswa dikarenakan faktor kekurang telitian siswa dalam bekerja. Keaktifan dari siswa secara keseluruhan telah sesuai yang diharapkan oleh peneliti karena dalam mengerjakan lembar kerja secara kelompok ini 99 telah aktif dalam pembahasan lembar kerja yang diberikan..

5. Kesimpulan dan Saran

Berdasarkan hasil penelitian dapat disimpulkan bahwa: 1 Penerapan Pendekatan kooperatif Jigsaw dengan media Papan Takur Tambah dan Kurang dapat meningkatkan kemampuan pemahaman matematika 2 Penerapan Pendekatan kooperatif Jigsaw dengan media Papan Takur Tambah dan Kurang dapat meningkatkan aktivitas siswa dalam proses pembelajaran matematika 3 Guru dalam mengajar perlu memperhatikan paradigma- paradigma baru sehingga dalam mengajar tidak monoton. 4 Guru perlu merancang pembelajaran dengan sebaik-baiknya dengan menggunakan strategi yang tepat sesuai dengan kondisi dan situasi siswa yang akan diberi pelajaran. 5 Guru perlu mencari strategi yang efektif untuk mengajarkan materi tertentu sesuai dengan situasi dan kondisi dari siswa dan materi yang akan diajarkan. 472 Prosiding Seminar Nasional Pendidikan Matematika STKIP Siliwangi DAFTAR PUSTAKA Depdiknas, 2006. Manajemen Berbasis Sekolah , Jakarta. Karim Muchtar A, 1999. Metodologi Pembelajaran, Jakarta Oemar Hamalik, 1980. Media Pendidikan , Jakarta Pujiati, 2004. Penggunaan Alat Peraga dalam Pembelajaran Berhitung di SD , Jogjakarta: PPPG Jogjakarta. .