Pengelolaan Pembelajaran pada Siklus 2 Observasi Pelaksanaan No

410 Prosiding Seminar Nasional Pendidikan Matematika STKIP Siliwangi Dari Tabel 5 disimpulkan bahwaterdapat perbedaan yang signifikan antara retensi kemampuanberpikirtingkattinggimatematissiswa pada kategori KAM baik dan kurang dibandingkan dengan KAM sedang. Implikasinya retensi kemampuan berpikir tingkat tinggi matematis siswa pada kategori KAM baik dan kurang lebih berkembang daripada kategori sedang. i. Berdasarkan Efek Interaksi antara Pendekatan Pembelajaran dan KAM, terdapat efekinteraksi yang signifikan antara pendekatan pembelajaran Kontekstualdan Biasa dengan KAM secarabersamaandalam menghasilkan retensikemampuanberpikirtingkattinggimatematissiswa pada taraf signifikansi 5. Berdasarkan hasil analisis secara mendalam mengenai retensi kemampuan berpikir tingkat tinggi matematis siswa, beberapa siswa masih merasa kesulitan dalam hal mengingat kembali konsep- konsep dari materi yang telah diajarkan sebelumnya. Secara umum permasalahan penguasaan konsep tersebut masih dapat diatasi oleh siswa, namun hasilnya tetap kurang optimal dalam menyelesaikan masalahnya. Sehingga untuk mengatasi permasalahan tersebut hendaknya dalam memberikan materi pelajaran, guru menggunakan pendekatan pembelajaran yang humanis agar dapat berkesan bagi siswa dan nantinya siswa juga dapat mengingat materi yang berkesan tersebut dengan baik.

5. Kesimpulan dan Saran

5.1 Kesimpulan Dari hasil kegiatan pembelajaran yang telah dilakukan selama 2 Siklus dan berdasarkan seluruh pembahasan serta analisis yang telah dilakukan, maka dapat penulis simpulkan beberapa hal sebagai berikut: a. Terjadinya peningkatan proses pembelajaran dari pembelajaran sebelum penggunaan software hot potatoes pada konsep penjumlahan dan pengurangan bentuk aljabar Siklus I = 65 dan Siklus 2 - 93,3. b. Terjadinya peningkatan prosentase jumlah siswa menjawab benar untuk semua nomor soal lebih dari 95 . c. Terjadinya peningkatan ketuntasan belajar antara sebelum dan sesudah penggunaan Simpoa Berwarna SIMBER dari 61,54 Siklus 1 menjadi 92,30 Siklus ke 2. d. Adanya peningkatan jumlah siswa yang tuntas belajar dari 16 siswa pada Siklus 1 menjadi 24 siswa pada Siklus yang ke 2. 5.2 Saran Dari hasil penelitian yang diperoleh dari uraian sebelumnya agar proses pembelajaran matematika lebih efektif dan lebih memberikan hasil yang optimal bagi siswa, maka disampaikan saran sebagai berikut: a. Seorang Guru seyogyanya memikirkan cara-cara penyampaian materi atau konsep yang efektif, sehingga Siswa dapat menerima dengan mudah. b. Dalam merancang proses pembelajaran di kelas, Guru jangan hanya terpakai pada pemenuhan kebutuhan kurikulum saja, sajikanlah proses pembelajaran yang menarik dan tidak kering. c. Agar dapat mengatasi pertanyaan siswa yang bersifat minta pembuktian, gunakanlah selalu media yang sesuai dengan karakteristik materinya. d. Untuk penelitian yang serupa, hendaknya dilakukan perbaikan-perbaikan agar diperoleh hasil yang lebih baik Prosiding Seminar Nasional Pendidikan Matematika STKIP Siliwangi 411 DAFTAR PUSTAKA Bas, G. dan Beyhan, O. 2010. Effects of multiple intelligences supported project-based learning on students’ achievement levels and attitudes towards English lessonInternational Electronic Journal of Elementary Education, Vol. 2, Issue 3, July, 2011 . Online. Tersedia di www.iejee.com2_3_2010365-385.pdf Suherman, E dan Sukjaya,Y.1990. Petunjuk Praktis untuk Melaksanakan Evaluasi Pendidikan Matematika . Bandung: Wijaya Kusumah. Gardner, Howard. 2003. Multiple Intelligences: The Theory in Practice. New York: BasicBooks. Hudojo, Herman. 1988. Mengajar Belajar Matematika. Jakarta: Departemen Pendidikan dan Kebudayaan. Arikunto, Suharsimi. 2002. Prosedur Penelitian suatu pendekatan praktek. Jakarta: Rineka Cipta. BSNP, 2006. Standar Kompetensi dan Kompetensi Dasar Matematika SMP MTs. Jakarta : Puskur Depdiknas. Cholik, K dkk, 2002. Matematika SMP Kelas VII . Jakarta : Erlangga. Depdiknas, 1994. GBPP Matematika Smp. Bandung: Kaifa. 412 Prosiding Seminar Nasional Pendidikan Matematika STKIP Siliwangi MENINGKATKAN KEMAMPUAN KOMUNIKASI DAN PEMAHAMAN MATEMATIK SERTA MINAT MEMBACA SISWA SMP MELALUI STRATEGI SQ3R Cicih Aesih Mahasiswa S2 Pendidikan Matematika, STKIP Siliwangi Cicih.aesihyahoo.com ABSTRAK Artikel ini membahas tentang kemampuan komunikasi , Pemahaman,serta minat membaca siswa SMP dengan menerapkan strategi SQ3R. Pendidikan harus melahirkan manusia yang beriman ,bepikir ilmiah dan beramal shaleh. Pada kenyataanya pendidikan hanya berorientasi pada sebagian kecerdasan siswa saja belum pada pengembangan potensi siswa secara menyeluruh. Salah satu mata pelajaran untuk mengembangkan potensi siswa dalam kemampuan bernalar, berpikir kritis, logis adalah melalui pembelajaran matematika. Pebelajaran matematika bertujuan untuk mempersiapkan peserta didik mampu menghadapi persoalan hidup dan kehidupan yang kompleks di masa yang akan datang. Matematika sebagai bahasa simbol memerlukan pemahaman yang baik sehingga mudah untuk mengkomunikasikannya dari pendidik kepada peserta didik dan sebaliknya. Permasalahan dalam pembelajaran matematika selain komunikasi dan pemahaman yaitu minat membaca yang rendah. Maka dengan ini penulis melakukan penelitian untuk mengatasi permasalahan tersebut dengan strategi SQ3R survey,Read,Recite,Review pada siswa SMP dengan metode eksperimen. Kata kunci : Komunika si,Minat membaca, Pemahaman,dan SQ3R

1. Pendahuluan

Peradaban suatu bangsa yang maju tercermin dari keberhasilan pendidikannya .Pendidikan harus dapat memanusiakan manusia. Pendidikan harus melahirkan manusia yang beriman, bepikir ilmiah dan beramal shaleh. Pada kenyataanya pendidikan hanya berorientasi pada sebagian kecerdasan siswa saja belum pada pengembangan potensi siswa secara menyeluruh.Salah satu mata pelajaran untuk mengembangkan potensi siswa dalam kemampuan bernalar, berpikir kritis, logis adalah melalui pembelajaran matematika. Menurut Masykur 2009 : 36 pemberian mata pelajaran matematika di sekolah untuk mempersiapkan anak didik agar bisa menghadapi perubahan kehidupan dan dunia melalui latihan atas dasar berpikir logis, rasional dan kritis. Ilmu Matematika bebeda dengan ilmu lainnya, didalam matematika memiliki bahasa tersendiri yaitu symbol-simbol dan angka.Belajar matematika harus berusaha memahami makna yang ada dibalik simbol tersebut.Bahasa matematika merupakan alat komunikasi dalam pembelajaran matematika.Apabila manusia dalam berinteraksi dan berkomunikasi tidak melibatkan peran bahasa, maka itu tidak mungkin. Komunikasi merupakan proses penyampaian pesan dari komunikator kepada komunikan. Bagi dunia ilmu matematika memiliki peran sebagai bahasa simbolik yang memungkinkan terwujudnya komunikasi yang cermat, jelas dan tepat.Karena matematika banyak menggunakan bahasa simbolik maka memerlukan pemahaman yang baik dari siswa untuk mempelajarinya.Dengan pemahaman konsep yang dibangun siswa dapat melakukan pemodelan matematika untuk menyelesaikan permasalahan yang terjadi dalam kehidupan sehari –hari. Betapa pentingnya kompetensi komunikasi dan pemahaman dalam pembelajaran matematika. Agar kedua kompetensi tersebut tercapai dengan baik maka harus ditopang oleh kemampuan membaca yang baik.Pada kenyataannya dilapangan yang kemampuan komunikasi matematika siswa jarang mendapat perhatian. Guru lebih berusaha agar siswa mampu menjawab soal dengan benar tanpa meminta alasan atau jawaban siswa, ataupun meminta siswa untuk