Kemampuan Pemecahan Masalah Kajian Teoritis

368 Prosiding Seminar Nasional Pendidikan Matematika STKIP Siliwangi Handayani, I.2011. Penggunaan Model Method Dalam Pembelajaran Pecahan Sebagai Upaya Meningkatkan Kemampuan Pemecahan Masalah Matematik dan Self-Efficacy Siswa Sekolah Dasar.Tesis pada SPs UPI: Tidak diterbitkan. Hendriana. 2009. Pembelajaran dengan Pendekatan Metaphorical Thinking untuk Meningkatkan Kemampuan Pemahaman Matematik, Komunikasi Matematik dan Kepercayaan Diri Siswa SMP. Disertasi pada SPs UPI: Tidak diterbitkan. National Council of Teachers of Mathematics. 1989. Curriculum and Evaluation Standards for School Mathematics. Reston, VA : NCTM. 2000. Principles and Standards for Schools Mathematics. Reston, VA:NCTM. Ruseffendi, E.T. 1991. Pengantar Kepada Membantu Guru Mengembangkan Kompetensinra dalam Pengajaran Matematika untuk Meningkatkan CBSA. Bandung: Tarsito Kemampuan Metakognisi. [Online]. Tersedia: http:bdksurabaya.kemenag.go.idfiledokumenmetakognisi.pdf. [] Walle, J. 2008. Matematika Sekolah Dasar dan Menengah Pengembangan Pengajaran. Jakarta: Erlangga. Widyastuti. 2010. Pengaruh Pembelajaran Model-Elicting Activities Terhadap Kemampuan Representasi Matematis dan Self-efficacy Siswa. Tesis pada SPs UPI: Tidak diterbitkan. Yusfhy 2014. Kelebihan dan Kekurangan Model Pembelajaran.[Online]. Tersedia:http:id.shvoong.comsocial-scienceseducation2254000-kelebihan-dan- kekurangan-model-pembelajaranixzz31sTTuB78 Prosiding Seminar Nasional Pendidikan Matematika STKIP Siliwangi 369 MENINGKATKAN KEMAMPUAN KOMUNIKASI MATEMATIK SISWA SMP MELALUI PENDEKATAN MATEMATIK REALISTIC INDONESIA PMRI Irman Mahasiswa S-2 Pendidikan Matematika, STKIP Siliwangi doank.irmanrocketmail.com ABSTRAK Kemampuan komunikasi matematik siswa merupakan fondasi dalam membangun pengetahuan siswa terhadap matematika baik lisan maupun tulisan. Ada beberapa indikator yang dapat dilihat untuk membangun kemampuan mengkomunikasikan ide atau gagasan kedalam model matematika. Walaupun kemampuan komunikasi matematik siswa sangat penting namun pada kenyataannya siswa sedikit sekali dapat mengkomunikasikan ide tersebut sehingga kemampuan siswa juga berkurang. Siswa hanya biasa mengerjakan soal yang dituntut mencari hasil namun tidak atau jarang sekali ditanya asal usul atau langkah-langkah pengerjaannya. Pendekatan pengajaran yang bertitik tolak dari hal-hal yang real bagi siswa, menekankan keterampilan proses of doing mathematics, berdiskusi dan berkolaborasi, berargumentasi dengan teman sekelas sehingga mereka dapat menemukan sendiri student inventing sebagai kebalikan dariteacher telling dan pada akhirnya menggunakan matematika itu untuk menyelesaikan masalah baik secara individu maupun kelompok. Pada pendekatan ini peran guru tak lebih dari seorang fasilitator, moderator atau evaluator sementara siswa berpikir, mengkomunikasikan reasoning, melatih nuansa demokrasi dengan menghargai pendapatoranglain. Maka dengan itu penulis bermaksud menampilkan pembelajaran yang berkaitan dengan proses sehari-hari dan akkhirnya dapat meningkatkan komunikasi matematik siswa dengan pembelajaran matematik realistik. Kata Kunci: Kemampuan Komunikasi Matematik, Pendekatan Pembelaja ran Matematik Realistik

1. Pendahuluan

Matematika merupakan salah satu mata pelajaran yang wajib diikuti oleh siswa mulai dari tingkat sekolah dasar sampai tingkat sekolah menengah bahkan sampai ke perguruan tinggi. Hal ini disebabkan matematika sangat dibutuhkan dan berguna dalam kehidupan sehari-hari bagi sains, perdagangan dan industri. Di samping matematika menyediakan suatu daya, alat komunikasi yang singkat dan tidak ambigius serta berfungsi sebagai alat untuk mendeskripsikan dan memprediksi. Mengingat begitu penting peranan matematika, telah banyak usaha yang dilakukan pemerintah untuk meningkatkan kualitas pendidikan matematika. Usaha yang telah dilakukan diantaranya mengadakan Musyawarah Guru Mata Pelajaran MGMP, seminar, pelatihan guru, penyempurnaan kurikulum dan lain-lain. Namun usaha ini belum memberikan hasil yang memuaskan, karena jika dilihat di lapangan hasil belajar matematika masih rendah jika dibandingkan dengan hasil belajar mata pelajaran lain. Depdiknas 2003:1 merumuskan bahwa tujuan dari pembelajaran matematika adalah sebagai berikut a. Melatih cara berfikir dan bernalar dalam menarik kesimpulan. b. Mengembangkan aktifitas kreatif yang melibatkan imajinasi, intuisi, dan penemuan dengan mengembangkan pemikiran yang divergen, orisinil, rasa ingin tahu, membuat prediksi dan dugaan serta mencoba-coba. c. Mengembangkan kemampuan penyampaian informasi atau mengkomunikasikan gagasan. Pencapaian tujuan tersebut diuraikan dalam bentuk kompetensi dasar yang berupa pengetahuan, 370 Prosiding Seminar Nasional Pendidikan Matematika STKIP Siliwangi keterampilan, dan sikap dalam kebiasaan berfikir dan bertindak. Untuk membantu siswa dalam menguasai matematika, perlu usaha maksimal agar tujuan pembelajaran matematika dapat tercapai seperti yang diharapkan. Salah satu yang dapat dilakukan dalam pembelajaran matematika adalah guru seharusnya dapat memilih dan menggunakan metode pembelajaran yang tepat, sehingga siswa dapat memahami konsep matematik dengan baik dan mampu mengembangkan kemampuan menyampaikan informasi atau mengkomunikasikan gagasan dari konsep matematika tersebut. Terdapat beberapa alasan pentingnya kemampuan komunikasi matematika siswa dikembangkan dalam pembelajaran matematika. Pertama, kemampuan komunikasi diperlukan untuk mempelajari bahasa dan simbol-simbol matematika serta mengekspresikan ide-ide matematik. Disamping itu komunikasi juga bermanfaat untuk melatih siswa untuk mengemukakan gagasan secara jujur berdasarkan fakta , rasional, serta meyakinkan orang lain dalam rangka memperoleh pemahaman bersama.

2. Pembahasan

Komunikasi Matematik Komunikasi memiliki peranan yang sangat penting dalam proses pembelajaran matematik, dengan komunikasi yang baik siswa dapat dengan lancar mengemukakan berbagi ide serta bertukar pikiran, baik dengan siswa maupun dengan guru dan lingkungannya. Dengan cara berdiskusi, hasil pemikiran yang dimiliki akan lebih mudah untuk ditularkan kepada yang lainnya, dan diapun akan mendapatkan pengetahuan baru dari hasil diskusi. Selain itu bagi yang mendengarkannya akan berkesempatan untuk membangun pengetahuan dari hasil menyimak penjelasan tersebut dan pada akhirnya dapat diketahui kelemahan dan kelebihannya. Matematika memiliki fungsi yang cukup menentukan sebagai alat untuk mengkomunikasikan pikiran, ide dan gagasan yang ada dalam otak individu, sehingga fungsi matematika tidak hanya sebagai alat berpikir yang membantu untuk menyelesaikan masalah saja, tetapi matematika juga merupakan suatu sistem yang terstruktur dengan baik yang sifatnya bersistem deduktif. Untuk dapat mengkomunikasikan matematika dengan efektif kemudian dibuatlah simbol-simbol yang mampu mewakili bahasa matematik agar bisa mempermudah dan mempersingkat pemahaman kita terhadap maksud dan tujuan dari informasi yang ingin disampaikan. Kegiatan belajar bersama adalah hal yang penting untuk mengasah keterampilan dan mengembangkan komunikasi matematik. Siswa dapat belajar dengan berdiskusi sehingga terjadi pembicaraan lebih dari satu arah antar mereka dan akhirnya mampu menyelesaikan masalah yang dihadapi dengan lebih mudah karena adanya saling memberi penjelasan. Pada kegiatan belajar bersama akan terjadi komunikasi dimana jika ada salah satu dari peserta diskusi menyampaikan pendapatnya maka peserta lain akan mendengarkan dan mencatat sesuatu yang penting yang disampaikan pembicara, kemudian catatan tersebut dapat dibaca ulang untuk dijadikan argumen baru Dari beberapa pendapat para ahli disimpulkan oleh Sumarmo 2012 : 14, untuk mengidentifikasi indikator komunikasi matematik adalah meliputi kemampuan sebagai berikut : a. Menghubungkan benda nyata, gambar dan diagram ke dalam ide matematik; b. Menjelaskan ide, situasi dan relasi matematika secara lisan dan tulisan dengan benda nyata, gambar, grafik dan aljabar; c. Menyatakan peristiwa sehari-hari dalam bahasa dan simbol matematika; d. Mendengarkan, berdiskusi dan menulis tentang matematika; e. Membaca dengan pemahaman suatu presentasi matematika; f. Menyusun konjektur, menyusun argumen, merumuskan definisi dan generalisasi; g. Mengungkapkan kembali suatu uraian atau paragrap matematika dalam bahasa sendiri. Sebagai contoh, pemakalah mengambil materi bangun ruang sisi datar yang dihubungkan dengan dunia nyata, sehingga menuntut siswa untuk mengumpulkan, mencatat, menginterpretasi, menganalisis, mengkomunikasikan, dan merepresentasikan data yang sangat penting bagi proses pembuatan