Prosiding Seminar Nasional Pendidikan Matematika STKIP Siliwangi
357 Palinscar A.S dan Brown A 1986.
Reciprocal Teaching Of Comprehension Fostering And Comprehension
Mentoring Activities.Cognition
And Instruction.
12:Moc.go.jmprojectsnewhorizonspdfspecific20reading-teaching20 strategi-
esreciprocal20teaching.pdf. Sa‘diah, I 2012.
Pembelajaran matematika dengan model Reciprocal Teachinguntuk meningkatkan kemampuan berpikir kritis siswa
. Subang: Tidak diterbitkan. Saragih.2007.
MengembangkanKemampuanBerfikirLogisdanKomunikasiMatematikSiswaSekolah MenengahPertamamelaluiPendekatanMatematikaRealistik
.Disertasipada Program
PascaSarjana UPI Bandung: Tidakdipublikasikan. Schoen, H. L, Bean, D. L, Ziebarth, S. W. 1996. ―
Embedding Makalah pada Seminar di UNSWAGATI Tanggal 10 September 2000.
Cirebon. Sumarmo, U. 2006. ―
Pembelajaran ketera mpilan Membaca Matematika pada Siswa Sekolah
Menengah”, Bandung: FPMIPAUPI, Melalui http: math. Sps.upi.edu.
358
Prosiding Seminar Nasional Pendidikan Matematika STKIP Siliwangi
KEMAMPUAN PEMAHAMAN DAN KOMUNIKASI MATEMATIK PADA SEKOLAH MENENGAH PERTAMA
Maryam
SMP Negeri 1 Batujajar
Maryam_juhaendiyahoo.co.id
ABSTRAK
Makalah ini membahas tentang kemampuan pemahaman dan komunikasi matematik di sekolah menengah pertama, kemampuan tersebut sebagai dasar untuk mempelajari materi pelajaran
terutama pada pelajaran matematika, untuk itu siswa penting dapat memahami dan mengkomunikasikan materi, dimana kedua kemampuan tersebut sebagai tolak ukur untuk
menguasai kemampuan yang lebih tinggi ataupun untuk mempelajari materi pembelajaran berikutnya. Maka dari itu sudah sepantasnya pendidik berusaha untuk meningkatkan
kemampuan pemahaman dan komunikasi pada siswa sekolah menengah pertama, khususnya pada pembelajaran matematika, sehingga belajar matematika menjadi bermakna untuk
menghadapi kehidupan yang akan datang. Sebab kemampuan pemahaman meliputi diantaranya melaksanakan perhitungan rutin, membuktikan kebenaran, mengkaitkan sesuatu dengan hal
lainnya. Sedangkan kemampuan komunikasi diantaranya : menjelaskan ide, gambar ataupun symbol, dll.Sementara masih banyak siswa yang belum memahami materi pembelajaran dan
belum dapat mengkomunikasikan secara optimal terbukti masih banyak siswa yang belum tuntas dalam pembelajaran matematika.
Kata Kunci:
Komunikasi Matematik, Pemahaman Matematik
1. Pendahuluan
1.1. Latar Belakang Masalah
Pendidikan merupakan suatu kebutuhan dalam kehidupan ini dari mulai bayi sampai orang tua, kita tidak lepas dari kebutuhan itu, baik pendidikan formal maupun non formal, Ruseffendi 2006, 199
bangsa Inggris berpendapat pendidikan itu penting untuk hidup layak di masyarakat. Pendidikan formal diantaranya tingkat menengah pertama, pada usia ini siswa dihadapkan pada perubahan
pendidikan dari sekolah dasar kesekolah menengah dan materi pelajaran yang diajarkan tentu saja lebih tinggi sesuai dengan usianya.
Pelajaran matematika adalah suatu pelajaran yang dipelajari siswa sejak di bangku sekolah dasar, jika siswa telah menguasai pelajaran matematika di tingkat sekolah dasar maka siswa tersebut akan
lebih mudah mempelajari ditingkat berikutnya yaitu di sekolah menengah pertama, pelajaran matematika menuntut siswa jujur, kreatif, aktif, kritis dan disiplin, sehingga dapat mengikuti
pelajaran dengan baik, aktif dan kreatif dalam mengerjakan soal-soal yang diberikan, kritis jika menghadapi persoalan dalam pembelajaran dan disiplin jika diberikan tugas dirumah serta belajar
teratur. Ada berbagai kemampuan dasar matematika di sekolah Sumarmo 2013,30 terdiri dari :
pemahaman, pemecahan masalah, komunikasi, penalaran dan koneksi matematik.adapun yang akan dibahas dalam makalah ini, yaitu kemampuan pemahaman dan komunikasi. Kemampuan
pemahaman dan kemampuan komunikasi merupakan kemampuan dasar yang harus dikuasai siswa dalam belajar matematika.
Kemampuan pemahaman matematik siswa SMP adalah penting sebab setelah siswa mengetahui materi pembelajaran matematika selanjutnya siswa harus memahami lebih jauh materi tersebut.
menurut sumarmo 2013, 436 Seorang siswa SMP dikatakan memahami hukum assosiatif
Prosiding Seminar Nasional Pendidikan Matematika STKIP Siliwangi
359 cukup bila ia dapat menerapkan sifat itu dengan benar. Dalam taksonomi bloom, secara umum
indikator pemahaman matematik meliputi ; mengenal dan menerapkan konsep, prosedur prinsip dan idea matematika yang benar .
Kemampuan komunikasi matematik siswa SMP penting dalam proses pembelajaran, bagaimana gagasan akan muncul bila tidak dikomunikasikan, symbol tidak akan berarti jika tidak
dikomunikasikan begitu juga tabel dan diagram tidak akan dimengerti bila tidak dikomunikasikan, sementara kemampuan komunikasi matematik SMP banyak yang masih rendah, .menurut
Sumarmo 2013,445 Komunikasi matematik merupakan kemampuan matematik essensial yang tercantum dalam kurikulum matematika sekolah menengah, Komponen tujuan pembelajaran
matematika tersebut antara lain : dapat mengkomunikasikan gagasan dengan symbol, tabel , diagram, atau ekspresi matematik untuk memperjelas keadaan atau masalah, dan memiliki sikap
menghargai kegunaan matematika dalam kehidupan, sikap rasa ingin tahu , perhatian, dan minat dalam mempelajari matematika, serta sikap ulet dan percaya diri dalam pemecahan masalah.
Dua kemampuan tersebut saat ini kebanyakan siswa belum menguasai sepenuhnya, untuk itu penulis merasa penting untuk menyajikan kedua hal tersebut agar pendidikan matematika
dilingkungan sekolah menengah pertama berhasil secara optimal. Sehingga mendapat perhatian guru dalam pembelajaran matematika dimana siswa mendapat kesempatan lebih banyak untuk
menggali dan mengembangkan kemampuan pemahaman dan kemampuan komunikasi matematik baik secara berdiskusi ataupun mengemukakan pendapat. Untuk itu proses pembelajaran perlu
dibenahi agar dalam setiap pembelajaran guru senantiasa menggunakan berbagai metode ataupun model pembelajaran yang tepat, guru lebih tahu pembelajaran apa yang cocok untuk siswanya
sebab menurut Ruseffendi 1982 bagaimanapun baiknya atau sempurnanya suatu program, akhirnya guru pula yang menetukan.
2. Kajian Teoritis
2.1. Pemahaman Matematik
Pemahaman matematik adalah merupakan kemampuan dasar sebab siswa bukan hanya mengetahui materi pembelajaran yang dipelajari tetapi harus paham apa yang ia pelajari, bagaimana cara
menyelesaikannya sehingga siswa dapat mempelajari matematika secara bermakna .menurut sumarmo 2013,31 berdasarkan taksonomi bloom , aspek pemahaman berada pada tahap kedua
dan masih tergolong pada tingkat berpikir rendah karena masih bersifat melaksanakan perhitungan rutin atau menerapkan rumus secara langsung . Beberapa pakar lainnya , mengklarifikasi
pemahaman matematik dalam beberapa tingkat kognitif diantaranya polya dan pollatsek begitu juga skemp dan copeland .
Polya,dalam Sumarmo 2013,31 menggolongkan pemahaman matematik dalam empat tingkat pemahaman yaitu sebagai berikut.
a Pemahaman mekanikal yaitu : dapat melaksanakan perhitungan rutin atau perhitungan
sederhana. b
Pemahaman induktif yaitu : dapat mencobakan sesuatu dalam kasus sederhana dan tahu bahwa sesuatu itu berlaku dalam kasus serupa.
c Pemahaman rasional yaitu : dapat membuktikan kebenaran sesuatu.
d Pemahaman intuitif yaitu : dapat memperkirakan kebenaran sesuatu tanpa ragu-ragu,
sebelum menganalisis secara analitik. Skemp dalam Sumarmo 2013,31 membedakan dua jenis tingkat pemahaman sebagai berikut :
a Pemahaman instrumental yaitu : hafal sesuatu secara terpisah atau dapat menerapkan
sesuatu pada perhitungan rutin atau sederhana, mengerjakan sesuatu secara algoritmik saja. Tingkat pemahaman ini setara dengan pemahaman mekanikal .
b Pemahaman relasional yaitu : dapat mengkaitkan sesuatu dengan hal lainnya secara benar
dan menyadari proses yang dilakukan . Tigkat pemahaman ini setara dengan pemahaman rasional.
Pollatsek dalam Sumarmo 2013,31 membedakan dua tingkat pemahaman yaitu :