Butir Soal Kemampuan Komunikasi Matematis Materi Barisan dan Deret

324 Prosiding Seminar Nasional Pendidikan Matematika STKIP Siliwangi

1.2. Identifikasi Masalah

Sesuai dengan tingkatannya, penekanan pembelajaran matematika di SD di fokuskan pada konsep- konsep dasar matematika. Menurut Priatna 1999:2 menyatakan sekolah dasar merupakan tempat pertama siswa mempelajari konsep-konsep dasar matematika. Menurut kenyataan yang terjadi di lapangan justru berbeda dengan arahan para pakar dan tuntutan kurikulum. Pengalaman saya sebagai guru kelas IV SDN Malangbong 01 dalam pembelajaran matematika, hanya berpedoman pada materi pembelajaran yaitu metode ceramah yang kurang didukung oleh penggunaan alat peraga atau media lainnya yang berpariasi, penggunaan metode ceramah saya anggap paling efisien karrena dengan metode ini akan lebih mudah menyelesaikan materi pembelajaran yang tertuang dalam kurikulum sesuai dengan alokasi waktu yang telah ditentukan. Proses pembelajaran terjadi satu arah dimana siswaa tekesan sebagai pendengar, penonton dan pencatat, dengan demikian proses pembelajaran hanya berpusat pada guu, aktiivitas belajar siswa sangat kurang bahkan cenderung mengakibatkan siswa bersifat pasif. Akibat dari cara pengolahan pembelajaran yang dipaparkan di atas, penguasaan konsep matematika siswa kelas IV SDN Malangbong 01 sangat kuranng. Hal ini terbukti dari tiap tes formatip masih sangat rendah hampir setiap tes nilai rata-rata kelas kurang dari 6, bahkan untuk materi tentang kosnsep sifat-sifat banggun ruang sederhna selama saya menjadi guru kelas IV persentase siswaa yang mencapai batas minimal keberhasilan masih rendah. 1.3. Analisis Masalah Untuk menghadapi permasalahan dalam pembelajara matematika, khusunya tentang sifat-sifat bangun ruang sederhana saya berusaha mencari faktor penyebab rendahnya hasil belajar siswa dan setelah dianalisis ternyata rendaahnya hasil belajar siswa ditandai kurangnya keterlibatan siswa dalam pembelajaran. Guru dalam menjelaskan materi tidak menggunakan alat peraga, penjelasan materai tidak terperinci dan kurangnya memberikan contoh dan latihan. 1.4. Rumusan Masalah Berdasarkan faktor penyebab di atas saya mencoba merumuskan masalah yang menjadi fokus perbaikan yaitu : ―Bagaimana meningkatkan penguasaan siswa tentang materi jaring-jaring kubus dan balok dengan alat peraga sederhana?‖

1.5. Strategi Pemecahan Masalah

Penelitian ini dilaksanakan dalam bentuk proses berdaur atas siklus. Tiap siklus terdiri dari tahapan: Perencanaan, tindakan, pengamatan dan refleksi. Dimana tahapan-tahapan tersebut di atas dituangkan dalam kegiatan PTK untuk tiap mata pelajaran matematika. Deskripsi untuk mata pelajaran matematika yaitu : 1. Mengidentifikasi Masalah Pembelajaran Matematika 2. Merumuskan Masalah dan Langkah-langkah Tindakan Pemecahan Masalah Pembelajaran Matematika Pelaksanaan perbaikan pembelajaran dilakukan dalam 2 siklus pembelajaran dengan tindakan tiap siklus sebagai berikut : 1. Membuat RPP, lembar pengamatan, LKS, alat evaluasi, menyiapkan bahan ajar, alat peraga dan mengelompokan siswa 2. Melaksanakan tindakan pembelajaran sesuai dengan tujuan RPP 3. Minta bantuan teman sejawat bertindak sebagai observer 4. Setelah pembelajaran berakhir, peneliti bersama teman sejawat melakukan refleksi dan data yang terkumpul disederhanakan dalam bentuk tabel dan grafik. Pola umum pelaksanaan PTK digunakan untuk masing-masing siklus pembelajaran matematika. Prosiding Seminar Nasional Pendidikan Matematika STKIP Siliwangi 325

2. Hasil Penelitian dan Pembahasan

2.1. Deskripsi Per Siklus

2.1.1. Data Perencanaan

Penelitian perbaikan pembelajaran ini merupakan penelitian yang dilakukan dalam bentuk PTK. Untuk memperjelas langkah-langkah khusus dan rinci peneliti mendiskusikan dengan hasilnya antara lain : a. Penelitian tindakan kelas dilakukan dalam siklus dilaksanakan pada pembelajaran matematika kelas IV semester II b. Materi pembelajaran matematika untuk kelas IV adalah jaring-jaring kubus Langkah-langkah tiap siklus selanjutnya dituangkan dalam bentuk Rencana Perbaikan Pembelajaran, LKS dan lembar observasi.

2.1.2. Data Hasil Pelaksanaan

Mata Pelajaran Eksak : Matematika 2.1.2.1. Siklus 1 a. Data Pelaksanaan Pembelajaran Hari Tanggal : Sabtu, 02 Maret 2013 Kelas Semester : IV II Topik : Jaring-jaring Kubus Tujuan Perbaikan : Meningkatkan keterampilan guru Menggunakan alat peraga Aktivitas utama adalah penggunaan alat pergara untuk meningkatkan pemahaman siswa tentang jaring-jaring kubus. b. Data Hasil Pengamatan Data hasil pengamatan berupa kinerja guru dan siswa berupa data kualitatif dan kuantitatif. Data kualitatif misalnya aktivitas guru dan siswa dalam pembelajaran sedangkan data kuantitatif berupa nilai hasil belajar anak. 1 Hasil Pengamatan Kinerja Guru Pengamatan observer terhadap kegiatan mengajar dilakukan oleh guru kelas yang dianggap relevan dengan upaya perbaikan siklus 1. hasil pengamatan kinerja guru dapat dilihat pada lampiran 2 Data Hasil Pengamatan Siswa Peneliti mengamati proses berjalannya siswa berdiskusi siklus 1, sedangkan data hasil belajar siswa dapat dilihat tebl 2 dan grafik 2 c. Refleksi Terhadap Pembelajaran Siklus 1 Refleksi difokuskan pada kendala guru dan kegiatan siswa sebagai bahan pertimbangan guru peneliti untuk merancang dan menentukan tindakan pembelajaran berikutnya. Dari hasil pengamatan peneliti dan teman sejawat dapat dikatan jauh lebih baik jika dibanding dengan pembelajaran sehari-hari walaupun belum mencapai target nilai yang didapat pada siklus 1 dapat dilihat pada tabel 3. 2.1.2.2. Siklus 2 a. Data Pelaksanaan Pembelajaran Hari Tanggal : Rabu, 06 Maret 2013 Kelas Semester : IV II Topik : Jaring-jaring Balok Tujuan Perbaikan : Meningkatkan pemahaman siswa Dalam mengidentifikasi Jaring-jaring kubus