352
Prosiding Seminar Nasional Pendidikan Matematika STKIP Siliwangi
KEMAMPUAN KOMUNIKASI MATEMATIK SISWA SMP MELALUI PENDEKATAN PEMBELAJARAN TERBALIK
RECIPROCAL TEACHING
Mila Miliatiningsih
Mahasiswa S2 Pendidikan Matematika STKIP Siliwangi
mila.miliatiymail.com
ABSTRAK
Dalam makalah ini akan disampaikanmasihrendahnyakemampuankomunikasi matematiksiswa SMP. Pertama, sering terjadi kegagalan dalam pembelajaran karena komunikasi yang terjadi
kurang berjalan dengan efektif. Kedua, komunikasi yang kurang terarah dan terlatih. Ketiga, kemampuan komunikasi yang sangat berpengaruh, ternyata terjadi dari dua arah yakni pengajar
dan peserta didik. Kemampuan berkomunikasimerupakan inti dari kecerdasan intrapersonal. Oleh
karena itu,kegiatan
pembelajaran seharusnya
bisa memberikan
kontribusi dalammengembangkan kemampuan komunikasi siswa. Dalam suatupembelajaran, proses atau
kegiatan konfirmasi diperlukan untukmendapatkan informasi tentangpemahaman siswa terhadap konsepyang dipelajari. Inti dari proses konfirmasi adalah komunikasi, yaitubagaimana
siswa mengkomunikasikan gagasannya. Kemampuankomunikasi dan interaksi sosial yang baik akan menjadi bekal siswadalam menjalani peran sebagai anggota dari suatu sistem
sosialmasyarakat.Dalam upaya meningkatkan kemampuan komunikasi matematik siwa guru dapat menggunakan pembelajaran terbalik
reciprocal teaching
. Pembelajaran terbalik
reciprocal teaching
adalah suatu kegiatan belajar yang meliputi membaca bahan ajar yang disediakan, menyimpulkan, membuat pertanyaan, menjelaskan kembali dan menyusun
prediksi.
Kata Kunci:
Komunikasi Matematik, Reciprocal Teaching
1. Pendahuluan
1.1. Latar Belakang Masalah
Matematika adalah ilmu pengetahuan yang mempunyai aplikasi sangat luas pada aspek kehidupan, karena banyak masalah dalam kehidupan sehari-hari yang harus diselesaikan dengan matematika.
Dalam NCTM 2000, di Amerika, disebutkan bahwa terdapat lima kemampuan dasar matematika yang merupakan standar yakni pemecahan masalah problem solving, penalaran dan bukti
reasoning
and proof,komunikasi
communication, koneksi
connections, dan
representasirepresentation. Dengan mengacu pada lima standar kemampuan NCTM di atas,maka kemampuan komunikasi matematik merupakan kemampuan yang strategisyang menjadi tujuan
pembelajaran matematika. Kemampuan Komunikasi matematik adalah cara untuk menyampaikan ide-ide pemecahan masalah,
strategi maupun solusi matematika baik secara tertulis maupun lisan. Sedangkan, kemampuan komunikasi matematik menurut
National Council of Teachers of Mathematics
2000:348 dapat dilihat ketika siswa menganalisis dan menilai pemikiran dan strategi matematis orang lain dan
menggunakan bahasa matematika untuk menyatakan ide matematika dengan tepat. Menurut Schoen, Bean dan Ziebarth Hulukati, 2005 mengemukakan bahwa komunikasi
matematik adalah kemampuan dalam hal menjelaskan suatu algoritma dan cara unik untuk pemecahan masalah, kemampuan mengkonstruksi dan menjelaskan sajian fenomena dunia nyata
secara grafik, kata
– kata kalimat, persamaan, tabel dan sajian secara fisik atau kemampuan memberikan dugaan tentang gambar
– gambar geometri.
Prosiding Seminar Nasional Pendidikan Matematika STKIP Siliwangi
353 Melihat pentingnya komunikasi matematik bagi siswa, NCTM 2000:60 menuliskan standar
komunikasi program pengajaran harus memungkinkan semua siswa untuk: 1 mengatur dan menggabungkan pemikiran matematis mereka melalui komunikasi, 2 mengkomunikasikan
pemikiran matematika secara koheren dan jelas kepada teman, guru dan orang lain, 3 menganalisa dan menilai pemikiran dan strategi matematik orang lain, 4 menggunakan bahasa
matematika untuk menyatakan ide matematika dengan tepat. Gardner dalam Wijaya 2012: 29, melaluiteori kecerdasan majemuk yang diakembangkan,
menegaskan pentingnya kemampuan komunikasi.Kemampuan berkomunikasi merupakan inti dari kecerdasan intrapersonal. Oleh karena itu,kegiatan pembelajaran seharusnya bisa memberikan
kontribusi dalam mengembangkan kemampuan komunikasi siswa. Dalam suatu pembelajaran, proses atau kegiatan konfirmasi diperlukan untukmendapatkan informasi tentang pemahaman siswa
terhadap konsepyang dipelajari. Inti dari proses konfirmasi adalah komunikasi, yaitu bagaimana siswa mengkomunikasikan gagasannya. Kemampuan komunikasi dan interaksi sosial yang baik
akan menjadi bekal siswadalam menjalani peran sebagai anggota dari suatu sistem sosial masyarakat.
Dalam upaya meningkatkan kemampuan komunikasi matematik siwa SMP, guru dapat menggunakan pembelajaran terbalik
reciprocal teaching
. Palinscar 1986 menyatakan bahwa pembelajaran terbalik
reciprocal teaching
adalah suatu kegiatan belajar yang meliputi membaca bahan ajar yang disediakan, menyimpulkan, membuat pertanyaan, menjelaskan kembali dan
menyusun prediksi.
2. Kajian Teoritis
2.1. Kemampuan Komunikasi Matematik
Komunikasi matematik adalah cara untuk menyampaikan ide-ide pemecahan masalah, strategi maupun solusi matematika baik secara tertulis maupun lisan. Komunikasi secara umum dapat
diartikan sebagai suatu cara untuk menyampaikan suatu pesan dari pembawa pesan ke penerima pesan untuk memberitahu, pendapat, atau prilaku baik langsung secara lisan, maupun tak langsung
melalui media. Di dalam berkomunikasi tersebut harus dipikirkan bagaimana caranya agar pesan yang disampaikan seseorang itu dapat dipahami oleh orang lain. Untuk mengembangkan
kemampuan berkomunikasi, orang dapat menyampaikan dengan berbagai bahasa termasuk bahasa matematis.
Within Herdian, 2010 menyatakan kemampuan komunikasi menjadi penting ketika diskusi antar siswa dilakukan, dimana siswa diharapkan mampu menyatakan, menjelaskan, menggambarkan,
mendengar, menanyakan dan bekerjasama sehingga dapat membawa siswa pada pemahaman yang mendalam tentang matematika. Anak
– anak yang diberikan kesempatan untuk bekerja dalam kelompok dalam mengumpulkan dan menyajikan data, mereka menunjukan kemajuan baik di saat
mereka saling mendengarkan ide yang satu dan yang lain, mendiskusikannya bersama kemudian menyusun kesimpulan yang menjadi pendapat kelompoknya. Ternyata mereka belajar sebagian
besar dari berkomunikasi dan mengkonstruksi sendiri pengetahuan mereka. Pengertian yang lebih luas tentang komunikasi matematik ini dikemukakan oleh Romberg dan
Chair Sumarmo, 2006 yaitu: menghubungkan benda nyata, gambar, dan diagram ke dalam ide matematik, menjelaskan ide, situasi dan relasi matematik secara lisan atau tulisan dengan benda
nyata, gambar, grafik dan aljabar, menyatakan peristiwa sehari - hari dalam bahasa atau simbol matematika, membaca dengan pemahaman suatu presentasi matematika tertulis, membuat
konjektur, menyusun argumen, merumuskan definisi dan generalisasi, menjelaskan dan membuat pertanyaan tentang matematika yang telah dipelajari.
Menurut Baroody Saragih, 2007 terdapat lima aspek komunikasi, kelima aspek itu adalah:
1 Representasi diartikan sebagai bentuk baru dari hasil translasi suatu masalah atau ide, atau
translasi suatu diagram dari model fisik ke dalam simbol atau kata – kata NCTM, 1989.
Misalnya bentuk perkalian ke dalam model kongkrit, suatu diagram ke dalam bentuk