Analisis Data Pretes Kemampuan Penalaran Matematis

178 Prosiding Seminar Nasional Pendidikan Matematika STKIP Siliwangi 3 Kemampuan disposisi matematik siswa pembelajarannya melalui pendekatan analogi lebih baik dari pada yang menggunakan pembelajaran konvensional Daftar Pustaka Fitrie, N. 2002. Pengembangan Kemampuan dan Komunikasi Mateamtika Sisa wa SLTP Melalui Aktivitas Berbicara, Mendengar, dan Menulis Matematika. Skripsi FPMIPA UPI Bandung: Tidak dipublikasikan. Matlin, M.W, 1994. Cognition third ed. New York : Harcourt Brace Mathematics 7 th ed. California : Wadswort. Mundiri. 2000. Logika. Jakarta : Raja Grafindo Persada. Ruseffendi, E.T. 1991. Pengantar Kepada Membantu Guru Mengembangkan Kompetensinya Dalam Pembelajaran Matematika untuk Meningkatkan CBSA. Bandung: Tarsito Soekadijo, R.G 1999. Logika Dasar. Jakarta : Gramedia Suherman, E dan Winataputra, U. 1993. Strategi Belajar Mengajar Matematika. Jakarta: Depdikbud. Sumarmo, 1987. Kemampuan Pemahaman dan Penalaran Matematik Siswa SMA Dikaitkan dengan Kemempuan Penalaran Logik dan Sikap Unsur Proses Belajar Mengajar. Disertasi UPI: Tidak Diterbitkan. Sumarmo 2013. Berpikir dan Disposisi Matematik Serta Pembelajarannya. Kumpulan Makalah. UPI. Bandung: Tidak Terbitkan. Suriasumantri, J.S. 1998. Filsapat Ilmu Sebuah Pengantar Populer. Jakarta : Sinar Harapan. Prosiding Seminar Nasional Pendidikan Matematika STKIP Siliwangi 179 PENERAPAN PENDEKATAN PROBLEM POSING UNTUK MENINGKATKAN KEPERCAYAAN DIRI SISWA SMP Indah Puspita Sari STKIP Siliwangi chiva.auliagmail.com ABSTRAK Keberhasilan siswa dalam pembelajaran matematika dipengaruhi oleh berbagai factor. Kemampuan matematis menjadi salah satu factor yang mempengaruhi keberhasilan sehingga kemampuan matematis siswa menjadi aspek penting yang harus dimiliki oleh siswa. Selain kemampuan matematis, terdapat aspek lain yang memberikan pengaruh terhadap keberhasilan. Aspek tersebut adalah aspek psikologis yaitu kepercayaan diri siswa. Kepercayaan diri yang baik dapat menghilangkan kecemasan siswa dalam proses belajar sehingga siswa dapat berhasil dalam belajar matematika. Tetapi kenyaataan dilapangan memperlihatkan bahwa kepercayaan diri siswa masih rendah. Oleh karena itu dibutuhkan sebuah pendekatan yang dapat meningkatkan kemampuan kepercayaan diri siswa. Pendekatan problem posing merupakan salah satu pendekatan yang diyakini dapat meningkatkan kepercayaan diri siswa Kata Kunci: Kepercayaan Diri, Pendekatan Problem Posing

1. Pendahuluan

Dalam pembelajaran matematika, kemampuan matematis merupakan aspek penting yang perlu dimiliki oleh siswa. Selain kemampuan matematis, terdapat aspek lain yang juga memberikan pengaruh yang signifikan dalam pembelajaran matematika yaitu aspek psikologis. Seperti yang termuat dalam peraturan Pemerintah Nomor 17 Tahun 2010 tentang Pengelolaan dan Penyelenggaraan Pendidikan, tercantum tujuan penyelenggaraan pembelajaran adalah untuk mengembangkan potensi peserta didik agar menjadi manusia yang a beriman dan bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, berakhlak mulia dan berkepribadian luhur; b berilmu, cakap, kritis, kreatif, dan inovatif; d sehat, mandiri, dan percaya diri; dan d toleran, peka sosial, demokratis, dan bertanggung jawab. Sejalan dengan Kurikulum 2004 Depdiknas, 2003 menyatakan bahwa tujuan diberikannya mata pelajaran matematika adalah agar peserta didik memiliki kemampuan: 1. Menunjukkan pemahaman konsep matematika yang dipelajari, menjelaskan keterkaitan antar konsep dan algoritma, secara luwes, akurat, efisiensi, dan tepat dalam memecahkan masalah. 2. Memiliki kemampuan mengkomunikasikan gagasan dengan symbol, table, grafik atau diagram untuk memperjelas keadaan atau masalah. 3. Menggunakan penalaran pada pola, sifat atau melakukan manipulasi matematika dalam membuat generalisasi, menyusun bukti, atau menjelaskan gagasan dan pernyataan matematika. 4. Menunjukkan kemampuan strategic dalam membuat merumuskan, menafsirkan, dan menyelesaikan model matematika dalam pemecahan masalah. 5. Memiliki sikap menghargai matematika dalam kehidupan, yaitu rasa ingin tahu, perhatian dan minat dalam mempelajari matematika, serta sikap ulet dan percaya diri dalam matematika. Berdasarkan tujuan penyelenggaraan pembelajaran tersebut, terlihat bahwa kepercayaan diri menjadi salah satu aspek psikologis yang harus dimiliki siswa. Aspek psikologis ini memberikan kontribusi terhadap keberhasilan seseorang dalam menyelesaikan tugas atau soal dengan baik sejalan dengan Leonard 2010 yang menyatakan bahwa hasil belajar matematika siswa dipengaruhi oleh beberapa factor, diantaranya sikap siswa pada matematika, konsep diri dan kecemasan siswa dalam belajar matematika. Kepercayaan diri seorang siswa akan mengurangi kecemasan siswa dalam proses pembelajaran matematika. Selanjutnya, menurut Hannula, Maijala