Kemampuan Komunikasi Matematis Kajian Teoritis dan Pembahasan
458
Prosiding Seminar Nasional Pendidikan Matematika STKIP Siliwangi
mereka dalam bentuk tulisan ataupun lisan kepada guru, diskusi kelas, teman sekelompok ataupun pada siswa kelompok lainnya. Diharapkan juga siswa dapat mengkomunikasikan dan
mengaplikasikannya ke masyarakat baik lingkungan didalam maupun luar sekolah. Pembelajaran berbasis masalah dipandang oleh penulis sebagai pembelajaran yang tepat dalam
meningkatkan kemampuan komunikasi matematis. Siswa diberi masalah dan mengkonstruksi sendiri pengetahuannya hingga akhirnya menemukan pemahaman baru pada proses
mengkomunikasikan masalahnya. Pengetahuan yang diperolehnya tentu saja tidak akan mudah lupa karena siswa menemukan sendiri pengetahuannya, siswa yang sudah memahami dan mampu
memecahkan permasalahan yang disajikan tentunya tidak akan takut untuk menghadapi permasalahan-permasalahan selanjutnya. Hal itulah yang diharapkan oleh pendidik yang
menerapkan pembelajaran berbasis masalah.
DAFTAR PUSTAKA
Ake-Larsson. 2007. Communication of MathematicsAs a Tool to Improve Students’ General
Communicative Skills
. In Proceedings of the 3rd International CDIO Conference, MIT, Cambridge, Massachusetts, USA, June 11
– 14, 2007. [Online].Tersedia : http:cdio.org[20 Nopember 2014]
Amir, M.T. 2009.
Inovasi Pendidikan Melalui Problem Based Learning
. Jakarta: Kencana Prenada Media Group.
Artmanda W., Frista. ny.
Kamus lengkap bahasa Indonesia
. Jombang : Lintas Media. Herdian
2010.
Kemampuan Komunikasi Matematika
. [Online].
Tersedia: http:herdy07.wordpress.com20100527kemampuan-komunikasi matematis
[20 Nopember 2014] Herman, T. 2007.
Pembelajaran Matematika Berbasis Masalah untuk Meningkatkan Kemampuan Berpikir
Matematik Tingkat
Tinggi Siswa
Sekolah Menengah
Pertama
.[Online].Tersedia:http:file.upi.eduDirektoriJURNALEDUCATIONISTVol._I _No._1Januari_20076._Tatang_Herman.pdf[21 Nopember 2014]
Lidinillah, A.M. 2014.
Konsep Dasar Pembelajaran Berbasis Masalah PBM atau Problem Based Learning.PBL.
[Online]. Tersedia: http:file.upi.eduDirektorikdtasikmalayadindin abdul muiz lisinillah kdtasikmalaya-
19790[22 Nopember 2014] Tandiling, E. 2012.
Pengembangan Instrumen untuk Mengukur Kemampuan Komunikasi Matematik
Siswa Sekolah
Menengah Atas.
[Online]. Tersedia:
http:www.academia.edu5164612Pengembangan instrumen untuk mengukur kemampuan komunikasi matematik siswa sekolah menengah atas
[22 Nopember 2014] Tasdikin 2012.
Pembelajaran Berbasis Masalah untuk Meningkatkan kemampuan Komunikasi dan
Pemecahan Masalah
Matematis Siswa .
S2 thesis, Universitas Pendidikan Indonesia.[Online]. Tersedia: http:repository.upi.eduideprint10445[22 Nopember 2014]
Prosiding Seminar Nasional Pendidikan Matematika STKIP Siliwangi
459
PEMBELAJARANMANAJEMEN DIRI DENGAN SELF REINFORCEMENT UNTUK MENINGKATKAN
PENGUASAAN BILANGAN BULAT SISWA SMP
Harti Wijayanti
Mahasiswa S2 Pendidikan Matematika STKIP Siliwangi
whartiwijayanatiyahoo.com
ABSTRAK
Tujuan penelitian ini adalah untuk mengatasi kesulitan belajar siswa khususnya dalam menguasai bilangan bulat.Penelitian dilakukan padasiswa kelas VII yang dianggapkurang
mampu melaksanakan operasi aljabar untuk bilangan bulat.Penelitian dilakukan dalam tiga siklus.Padasetiap siklussiswa diberi motivasi untuk membangun penguatan diri dengan
membuat ikrar sebagai pemicu diri untuk belajar. Setelah siswa membuat ikrar dan berjanji akan melaksanakan ikrar secara baik penguatan diri melalui self reinforcement diiringi dengan
bimbingan belajar. Kegiatan bimbingan belajar dipimpin langsung oleh peneliti dan didukung oleh dua orang guru matematika.Dari pelaksanaan siklus pertama dimana siswa dibagi dalam
tiga kelompok yaitu merah, biru dan hijau. Kelompok merah terdiri dari 12 orangsiswa memiliki tingkat kelulusan dalam penguasaan materi sebesar 33,33, kelompok biru dari 14
orangsiswalulussebesar 35,71 dan kelompok hijau terdiri dari 14 siswa lulus 50. Pada siklus kedua kelompok merah terdiri dari 12 orang siswa memiliki tingkat kelulusan dalam
penguasaan materi sebesar 66,66, kelompok biru dari 14 orang siswa lulus sebesar 78,57 dan kelompok hijau terdiri dari 14 siswa lulus 92,85. Pada siklus ketiga kelompok merah
terdiri dari 12 orang siswa memiliki tingkat kelulusan dalam penguasaan materi sebesar 83,33, kelompok biru dari 14 orang siswa lulus sebesar 92,85 dan kelompok hijau terdiri
dari 14 siswa lulus 100 .
Kata Kunci:
Pembelajaran Manajemen Diri, Self Reinforcement