RetensiKemampuanBerpikir Tingkat TinggiMatematisSiswasecarakeseluruhan HasilPenelitiandandanPembahasan

412 Prosiding Seminar Nasional Pendidikan Matematika STKIP Siliwangi MENINGKATKAN KEMAMPUAN KOMUNIKASI DAN PEMAHAMAN MATEMATIK SERTA MINAT MEMBACA SISWA SMP MELALUI STRATEGI SQ3R Cicih Aesih Mahasiswa S2 Pendidikan Matematika, STKIP Siliwangi Cicih.aesihyahoo.com ABSTRAK Artikel ini membahas tentang kemampuan komunikasi , Pemahaman,serta minat membaca siswa SMP dengan menerapkan strategi SQ3R. Pendidikan harus melahirkan manusia yang beriman ,bepikir ilmiah dan beramal shaleh. Pada kenyataanya pendidikan hanya berorientasi pada sebagian kecerdasan siswa saja belum pada pengembangan potensi siswa secara menyeluruh. Salah satu mata pelajaran untuk mengembangkan potensi siswa dalam kemampuan bernalar, berpikir kritis, logis adalah melalui pembelajaran matematika. Pebelajaran matematika bertujuan untuk mempersiapkan peserta didik mampu menghadapi persoalan hidup dan kehidupan yang kompleks di masa yang akan datang. Matematika sebagai bahasa simbol memerlukan pemahaman yang baik sehingga mudah untuk mengkomunikasikannya dari pendidik kepada peserta didik dan sebaliknya. Permasalahan dalam pembelajaran matematika selain komunikasi dan pemahaman yaitu minat membaca yang rendah. Maka dengan ini penulis melakukan penelitian untuk mengatasi permasalahan tersebut dengan strategi SQ3R survey,Read,Recite,Review pada siswa SMP dengan metode eksperimen. Kata kunci : Komunika si,Minat membaca, Pemahaman,dan SQ3R

1. Pendahuluan

Peradaban suatu bangsa yang maju tercermin dari keberhasilan pendidikannya .Pendidikan harus dapat memanusiakan manusia. Pendidikan harus melahirkan manusia yang beriman, bepikir ilmiah dan beramal shaleh. Pada kenyataanya pendidikan hanya berorientasi pada sebagian kecerdasan siswa saja belum pada pengembangan potensi siswa secara menyeluruh.Salah satu mata pelajaran untuk mengembangkan potensi siswa dalam kemampuan bernalar, berpikir kritis, logis adalah melalui pembelajaran matematika. Menurut Masykur 2009 : 36 pemberian mata pelajaran matematika di sekolah untuk mempersiapkan anak didik agar bisa menghadapi perubahan kehidupan dan dunia melalui latihan atas dasar berpikir logis, rasional dan kritis. Ilmu Matematika bebeda dengan ilmu lainnya, didalam matematika memiliki bahasa tersendiri yaitu symbol-simbol dan angka.Belajar matematika harus berusaha memahami makna yang ada dibalik simbol tersebut.Bahasa matematika merupakan alat komunikasi dalam pembelajaran matematika.Apabila manusia dalam berinteraksi dan berkomunikasi tidak melibatkan peran bahasa, maka itu tidak mungkin. Komunikasi merupakan proses penyampaian pesan dari komunikator kepada komunikan. Bagi dunia ilmu matematika memiliki peran sebagai bahasa simbolik yang memungkinkan terwujudnya komunikasi yang cermat, jelas dan tepat.Karena matematika banyak menggunakan bahasa simbolik maka memerlukan pemahaman yang baik dari siswa untuk mempelajarinya.Dengan pemahaman konsep yang dibangun siswa dapat melakukan pemodelan matematika untuk menyelesaikan permasalahan yang terjadi dalam kehidupan sehari –hari. Betapa pentingnya kompetensi komunikasi dan pemahaman dalam pembelajaran matematika. Agar kedua kompetensi tersebut tercapai dengan baik maka harus ditopang oleh kemampuan membaca yang baik.Pada kenyataannya dilapangan yang kemampuan komunikasi matematika siswa jarang mendapat perhatian. Guru lebih berusaha agar siswa mampu menjawab soal dengan benar tanpa meminta alasan atau jawaban siswa, ataupun meminta siswa untuk Prosiding Seminar Nasional Pendidikan Matematika STKIP Siliwangi 413 mengkomunikasikan pemikiran, ide dan gagasannya.Siswa jarang diminta untuk berargumentasi dalam pembelajaran matematika, akibatnya sangat asing bagi mereka untuk berbicara tentang matematika. Keadaan ini di perparah oleh rendahnya minat membaca siswa seperti yang di sampaikan oleh Hary Karyono 2007 menyatakan bahwa secara umum minat baca bangsa Indonesia, terutama anak-anak relatif sangat rendah,terutama jika dibandingkan dengan minat baca negara-negara berkembang lainnya. Oleh karena itu, perlu ada upaya untuk menanamkan minat baca sejak anak-anak usia dini. Hal ini kita dapat temukan dengan mudah bahwa minat baca siswa dan kemampuan bertanya mahasiswa tergolong rendah, hal ini diperkuat oleh hasil penelitian penelitianbahwa minat baca orang Indonesia sangat rendah dibanding negara-negara lain bahkan di Asia. Membaca berpengaruh pada komunikasi matematik sekaligus juga berpengaruh pada pemahamannya. Pemahaman matematik dianggap penting untuk belajar matematika secara bermakna, tentunya para guru mengharapkan pemahaman yang dicapai siswa tidak terbatas pada pemahaman yang bersifat dapat menghubungkan. Belajar dikatakan bermakna bila informasi yang akan dipelajari siswa disusun sesuai dengan struktur kognitif yang dimiliki siswa sehingga siswa dapat mengkaitkan informasi barunya dengan struktur kognitif yang dimiliki. Artinya siswa dapat mengkaitkan antara pengetahuan yang dipunyai dengan keadaan lain sehingga belajar dengan memahami. Kemampuan pemahaman matematis adalah salah satu tujuan penting dalam pembelajaran, memberikan pengertian bahwa materi-materi yang diajarkan kepada siswa bukan hanya sebagai hafalan, namun lebih dari itu. Dengan pemahaman siswa dapat lebih mengerti akan konsep materi pelajaran itu sendiri. Pendidikan yang baik adalah usaha yang berhasil membawa siswa kepada tujuan yang ingin dicapai yaitu agar bahan yang disampaikan dipahami sepenuhnya oleh siswa. Dengan demikian keberhasilan aspek komunikasi dan pemahaman sangat tergantung oleh minat peserta didik .Faktor minat menduduki posisi penting untuk meningkatkan keberhasilan aktivitas. Tanpa adanya minat belajar matematika dari anak maka semua target pencapaian tujuan akan sia- sia. Minat melahirkan perhatian spontan yang memungkinkan terciptanya konsentrasi untuk waktu yang lama dengan demikian, minat merupakan landasan bagi konsentrasi.Sejalan dengan itu menurut Ruseffendi 2006:12 salah satu faktor dari dalam yang mempengaruhi keberhasilan belajar anak dalam belajar adalah minat.Minat bersifat sangat pribadi, orang lain tidak bisa menumbuhkannya dalam diri siswa, tidak dapat memelihara dan mengembangkan minat itu. Dampak dari rendahnya minat membaca ini mengakibatkan komunikasi dan pemahaman matematik menjadi kurang , peserta didik tidak menyukai soal-soal atau permasalahan yang memerlukan kemampuan membaca seperti dalam menyelesaikan soal cerita. Logikanya bila minat membaca rendah apalagi untuk memahami soal dan menyelesaikan soal .Ketiadaan minat terhadap suatu mata pelajaran menjadi pangkal penyebab mengapa anak didik tidak tertarik untuk mencatat apa-apa yang telah disampaikan oleh guru.Itulah sebagai pertanda bahwa anak didik tidak mempunyai motivasi untuk belajar. Oleh karena itu guru harus bisa membangkitkan minat anak didik, sehingga anak didik yang pada mulanya tidak ada hasrat untuk belajar, tetapi karena ada sesuatu yang dicari muncullah minat untuk belajar. Untuk mengatasi permasalahan membaca maka kami akan menerapkan strategi SQ3R. Sistem membaca SQ3R dikemukakan oleh Prancis P. Robinson tahun 1941, merupakan sistem membaca yang semakin populer digunakan orang. SQ3R merupakan proses membaca yang terdiri dari lima langkah: 1 Survey, 2 Question, 3 Read, 4 Recite atau Recall, dan 5 Review.

2. Komunikasi

Dalam pembelajaran matematika komunikasi matematik berperan penting untuk menterjemahkan bahasa symbol sehingga dipahami oleh peserta didik. Beberapa pendapat tentang komunikasi matermatik diantaranya : 414 Prosiding Seminar Nasional Pendidikan Matematika STKIP Siliwangi Komunikasi menurut Nimmo 1989:7 adalah proses interaksi sosial yang digunakan orang untuk menyusun makna yang merupakan citra mereka mengenai dunia yang berdasarkan itu mereka bertindak dan untuk bertukar citra itu melalui symbol-simbol. Komunikasi Matematika menurut Ontario Ministry of Education 2005 adalah ekspresi dan organisasi ide-ide dan berpikir matematika misalnya, kejelasan, ekspresi, organisasi, logis, dengan menggunakan lisan, visual, dan ditulis bentuk misalnya, Picto-Material, grafis, dinamis, numerik, aljabar bentuk, material konstruktif Menurut ILOs- The Intended Learning Outcomes dikutip Armiati, 2009, komunikasi matematika adalah suatu keterampilan penting dalam matematika yaitu kemampuan mengekspresikan ide-ide matematika secara koheren kepada teman, guru dan lainnya melalui bahasa lisan dan tulisan. Komunikasi matematika menurut NCTM adalah kemampuan siswa dalam menjelaskan suatu algoritma dan cara unik untuk pemecahan masalah, kemampuan siswa mengkonstruksikan dan menjelaskan sajian fenomena dunia nyata secara grafis, kata-katakalimat, persamaan, tabel dan sajian secara fisik atau kemampuan siswa memberikan dugaan tentang gambar-gambar geometri . Dari beberapa pengertian ini dapat disimpulkan bahwa komunikasi adalah proses penyampaian suatu informasi dari satu orang ke orang lain sehingga mereka mempunyai makna yang sama terhadap informasi tersebut. Indikator dari kemampuan komunikasi matematika menurut : Pendapat Sumarmo 2012:14 meliputi : a menghubungkan benda nyata, gambar dan diagram ke dalam ide matematika, b menjelaskan ide, situasi dan relasi matematika secara lisan dan tulisan dengan benda nyata, gambar,grafik dan aljabar c menyatakan peristiwa sehari hari dalam bahasa atau symbol matematika d mendengarkan, berdiskusi dan menulis tentang matematika,e membaca dengan pemahaman suatu presentasi matematika f menyusun konjektur, menyusun argument, merumuskan definisi dan generalisasi, g mengungkapkan kembali suatu uraian atau paragraph matematika dalam bahasa sendiri. Pendapat Sri Whardhani 2008 : 18 mengkomunikasikan gagasan matematik lebih praktis, sistematis dan efisien . Pada pencapaian tujuan pembelajaran matematik di sebutkan: Siswa mampu mengkomunikasikan gagasan dengan symbol, tabel, diagram atau media lain untuk memperjelas keadaan atau masalah Contoh soal komunikasi dengan indikator siswa dapat mengkomunikasikan gagasan dengan simbol : Misal : Berikan pendapatmu tentang notasi : 30 x 3 antara lain didapat dinyatakan : a. Luas permukaan kolam dengan ukuran panjang 30 m dan lebar 3 m b. Banyaknya roda pada 30 beca c. Banyaknya pensil dalam 30 kotak yang masing masing kotak berisi 3 pensil Dari contoh di atas bahwa satu notasi dapat digunakan untuk beberapa hal tetapi tidak membingungkan karena masing-masing memiliki kekuatan argument. Sedangkan menurut NCTM 2000 indikator komunikasi matematis dapatdilihat dari: 1 kemampuan mengekspresikan ide-ide matematis melalui lisan,tulisan, dan mendemonstrasikannya serta menggambarkannya secara visual, 2kemampuan memahami, menginterpretasikan, dan mengevaluasi ide-ide matematisbaik secara lisan, tulisan, maupun dalam bentuk visual lainnya, 3 kemampuandalam menggunakan istilah-istilah, notasi-notasi matematika dan struktur strukturnya untuk menyajikan ide-ide, menggambarkan hubungan-hubungandengan model-model situasi.

3. Metode Penelitian

Pemahaman matematik memiliki tingkat kedalaman yang berbeda dan tuntutan yang berbeda Sumarmo 2012:6. Memahami masalah artinya membuat representasi internal terhadap masalah,