Tahap -4: Aplikasi Konsep Tahap – 5 : Menilai kembali

Prosiding Seminar Nasional Pendidikan Matematika STKIP Siliwangi 223 2 Bagi peneliti yang akan melakukan penelitian hendaknya melakukan persiapan yang lebih baik dari mulai pembuatan instrumen, rencana pembelajaran, LKS, dan mengalokasikan waktu secara cermat agar mempermudah saat penelitian berlangsung DAFTAR PUSTAKA Anderson dan Krathwohl 2001. The Cognitive Process Dimension of The Revised Version of Bloom‘s Taxonomy in The Cognitive Domain. The Lost Journal of Ven Polypheme. Tersedia : http:www.. enpolypheme.combloom.htm. Mei 2008. Anwar Kholil 2008.PembelajaranGeneratif.http:anwarholil.blogspot.com200804 pembelajaran-generatif-mpg.html Armiza 2007. Model Siklus Belajar Abduktif Empiris untuk Meningkatkan Pemahaman Konsep dan Keterampilan Berfikir Kritis Siswa SMP pada Materi Pemantulan Cahaya . Tesis pada PPS UPI. Bandung : tidak diterbitkan Dahar 2001. Teori-teori Belajar . Jakarta : Erlangga Kurniawan 2009. Kemampuan Pemahaman, Pemecahan Masalah Matematik Serta Pembelajaran Kontekstual . Majalengka Maria S, Haratua Tiur 1999. Penerapan Model Belajar Generatif dalam Pembelajaran Rangkaian Listrik Searah . Tesis PPS UPI : Tidak diterbitkan Sudjana, N.2005. Dasar-dasar Proses Belajar mengajar . Bandung : Sinar Baru Algesindo Sumarmo, U. 1987. Kemampuan Pemahaman dan penalaran Matematika siswa SMA Dikaitkan dengan Kemampuan penalaran Logik Siswa dan Beberapa Unsur Proses Belajar Mengajar . Disertasi. Bandung : Fakultas Pascasarjana IKIP Bandung.Tidakditerbitkan. Wanhar 2000. Hubungan antara Konsep Matematika Siswa dengan Kemampuan Menyelesaikan Soal-Soal Fisika . Tesis. Bandung : UPI. Tidak diterbitkan. 224 Prosiding Seminar Nasional Pendidikan Matematika STKIP Siliwangi TAHAP PERKEMBANGAN KOGNITIF MATEMATIKA SISWA MTs ASY SYIFA KELAS IX BERDASARKAN TEORI PIAGET Harry Dwi Putra STKIP Siliwangi harrydp.mpdgmail.com ABSTRAK Penelitian ini bertujuan untuk menelaah kesesuaian tahap perkembangan kognitif Piaget terhadap siswa kelas IX di MTs Asy Syifa di Desa Kertamukti, Kecamatan Cipatat, Kabupaten Bandung Barat. Penulis memilih sekolah tersebut karena berada pada level sedang dan kemampuan siswanya heterogen. Subjek dari penelitian ini adalah siswa sebanyak 35 orang yang terdiri dari 6 siswa laki-laki dan 29 siswa perempuan dengan usia antara 14 sampai 16 tahun. Penelitian ini menggunakan instrumen Test of Logical Operations TLO dalam matematika. TLO telah diuji coba validitas dan reliabilitasnya oleh Leongson Limjap. TLO terdiri dari 14 soal dan siswa diberi waktu menjawab semua soal selama 45 menit. Penulis menyusun kembali urutan soal-soal tersebut dari mudah hingga sukar agar siswa tidak langsung merasa kesulitan menjawab soal pada permulaan. Berdasarkan asumsi yang telah diutarakan, penulis menyimpulkan bahwa hanya 5 siswa berada pada tahap operasi formal, sedangkan 30 siswa lainnya berada pada tahap operasi kongkrit. Keadaan ini tidak sesuai dengan teori perkembangan kognitif Piaget sebagaimana yang diujikan pada anak-anak Barat yang berusia 11 tahun ke atas sudah sampai pada tahap operasi formal. Hasil dari penelitian ini hanya berlaku pada 35 siswa kelas IX MTs Asy Syifa yang diberi soal TLO. Perlu dilakukan penelitian lebih lanjut di SLTP lainnya pada kelas tiga ke atas untuk mengukur tahap perkembangan kognitif siswa, apakah telah sampai pada tahap operasi formal, sebagaimana yang dijelaskan dalam teori Piaget. Kata Kunci: Tahap Perkembangan Kognitif Piaget, Test of Logical Operations.

1. Pendahuluan

1.1. Latar Belakang Masalah

Berhasil tidaknya proses belajar mengajar salah satunya dipengaruhi oleh kesesuaian antara materi pelajaran dan tingkat kemampuan berpikir siswa. Menurut Piaget Dahar, 1989 bahwa setiap individu akan mengalami tahap perkembangan kognitif dan siswa sekolah menengah pertama SMP di Indonesia dapat dikatakan mempunyai tingkat perkembangan kognitif operasional formal, dikarenakan telah berusia rata-rata di atas 11 tahun. Pada tingkat tersebut, anak-anak dapat menggunakan operasi konkretnya untuk membentuk operasi yang lebih kompleks dapat berpikir abstrak. Jean Piaget sering disebut sebagai ahli Ilmu Jiwa dan Biologi bangsa Swiss. Ada pula yang mengatakan bahwa ia bukan ahli Ilmu Jiwa karena tidak bersekolah untuk mejadi ahli Ilmu Jiwa, tetapi ia banyak menggunakan istilah-istilah Ilmu Jiwa. Piaget merupakan ahli Zoologi melalui sekolah. Bidang utamanya adalah Falsafah dan Biologi Ruseffendi, 2006. Piaget mengadakan penelitian kepada anak-anak Barat, dimulai dengan penelitian kepada anaknya sendiri. Dari penelitiannya timbul teori belajar yang biasa dikenal ―Teori Perkembangan Mental Manusia‖. Kata ―mental‖ biasanya disebut juga dengan ―intelektual‖ atau ―kognitif‖. Teori ini disebut teori belajar karena berkenaan dengan kesiapan anak untuk mampu belajar. Piaget menetapkan ragam dari tahap-tahap perkembangan kognitif manusia dari lahir sampai dewasa serta