42
Prosiding Seminar Nasional Pendidikan Matematika STKIP Siliwangi
Setelah dilakukan uji statistik data yang tersaji dalam Tabel 4, maka dapat disimpulkan: a.
Berdasarkan Pendekatan Pembelajaran, terdapat perbedaan yang signifikan antara retensi
kemampuan berpikir tingkat tinggi matematis siswa yang pembelajarannya menggunakan pendekatan kontekstual dengan yang pembelajarannya menggunakan cara biasa pada taraf
signifikansi 5.
b. Berdasarkan KAM, paling tidak terdapat satu kelompok siswa dengan KAM tertentu yang
retensi kemampuan berpikir tingkat tinggi matematis siswanya berbeda secara signifikan dengan KAM lainnya pada taraf signifikansi 5. Untuk mengetahui KAM mana yang berbeda
secara signifikan dilakukan uji scheffe. Hasil perhitungannya disajikan pada Tabel 5.
Tabel 5 Uji Scheffe Retensi Kemampuan Berpikir Tingkat Tinggi Matematis Siswa
Berdasarkan KAM KAM I KAM J
Sig
Baik Sedang
0,052 Sedang
Kurang 0,071
Baik Kurang
0,021 Diambil dari output SPSS.19
Dari Tabel 5 disimpulkan bahwa terdapat perbedaan yang signifikan antara retensi kemampuan berpikir tingkat tinggi matematis siswa pada kategori KAM baik dan kurang dibandingkan
dengan KAM sedang. Implikasinya retensi kemampuan berpikir tingkat tinggi matematis siswa pada kategori KAM baik dan kurang lebih berkembang daripada kategori sedang.
c. Berdasarkan Efek Interaksi antara Pendekatan Pembelajaran dan KAM, terdapat efek
interaksi yang signifikan antara pendekatan pembelajaran Kontekstual dan Biasa dengan KAM secara bersamaan dalam menghasilkan retensi kemampuan berpikir tingkat tinggi
matematis siswa pada taraf signifikansi 5.
Berdasarkan hasil analisis secara mendalam mengenai retensi kemampuan berpikir tingkat tinggi matematis siswa, beberapa siswa masih merasa kesulitan dalam hal mengingat kembali konsep-
konsep dari materi yang telah diajarkan sebelumnya. Secara umum permasalahan penguasaan konsep tersebut masih dapat diatasi oleh siswa, namun hasilnya tetap kurang optimal dalam
menyelesaikan masalahnya. Sehingga untuk mengatasi permasalahan tersebut hendaknya dalam memberikan materi pelajaran, guru menggunakan pendekatan pembelajaran yang humanis agar
dapat berkesan bagi siswa dan nantinya siswa juga dapat mengingat materi yang berkesan tersebut dengan baik.
5. Kesimpulan
Berdasarkan hasil penelitian dapat disimpulkan bahwa: a.
Retensi Kemampuan Berpikir Tingkat Tinggi Matematis siswa, yang memperoleh Pendekatan Pembelajaran Kontekstual lebih baik daripada yang memperoleh Pembelajaran Biasa ditinjau
secara keseluruhan. Namun retensi kemampuan berpikir tingkat tinggi matematis siswa pada kedua kelas tersebut tergolong dalam kategori Cukup.
b. Retensi Kemampuan Berpikir Tingkat Tinggi Matematis siswa, yang memperoleh Pendekatan
Pembelajaran Kontekstual lebih baik daripada yang memperoleh Pembelajaran Biasa berdasarkan kemampuan awal matematika Baik, Sedang, Kurang. Namun retensi kemampuan
berpikir tingkat tinggi matematis siswa untuk keseluruahn KAM baik, sedang, dan kurang pada kedua kelas tergolong kategori Cukup.
c. Terdapat efek interaksi antara Pendekatan Pembelajaran Kontekstual dan Kemampuan Awal
Matematika Siswa KAM secara bersama-sama dalam menghasilkan Retensi Kemampuan Berpikir Tingkat Tinggi Matematis siswa.
Prosiding Seminar Nasional Pendidikan Matematika STKIP Siliwangi
43
DAFTAR PUSTAKA
Christoph dan Zehender, I. 2006. Effectiveness of Reptile Species Identification-A Comparison of A Dichotomous Key with An Identification Book. Euresia Juornal of Mathematics
Science and Technology Education. Vol 2, No 3 Hal 55 – 65.
Costa, A.L. ―Habits of Mind‖ dalam A. L. Costa Ed. 2001. Developing Minds. A Resource Book for Teaching Thinking. 3 rd Edidition. Assosiation for Supervision and
Curriculum Development. Virginia USA Depdiknas. 2006. Panduan Pengembangan Silabus Mata Pelajaran Matematika untuk SMP.
Jakarta: Ditjen Dikdasmen Hassoubah, Z.I. 2004. Developing Creative Critical Thinking Skills. Cara berpikir Kreatif
Kritis. Bandung: Nuansa. Herman, T. 2005. Pembelajaran Berbasis Masalah untuk Meningkatkan Kemampuan Berpikir
Matematis Tingkat Tinggi Siswa Menengah Pertama SMP. Disertasi UPI. Tidak diterbitkan.
Hidayat, W. 2011. Meningkatkan Kemampuan Berpikir Kritis dan Kreatif Matematik Siswa SMA Melalui Pembelajaran Kooperatif Think-Talk-Write. Tesis UPI: Tidak diterbitkan.
Hidayat, W. dan Hamidah 2013. Mengembangkan Daya Matematik dan Retensinya, serta Kecerdasan Emosional Siswa SMA Melalui Pembelajaran MEAs. Laporan Penelitian Hibah
Dosen Pemula Ditlitabmas Dikti. Tidak Dipublikasikan. Hill, W. 2011. Teori-teori Pembelajaran Konsepsi, Komparasi, dan Signifikansi; Penerjemah: M.
Khozim. Bandung: Nusa Media. Ibrahim 2011. Peningkatan Kemampuan Komunikasi, Penalaran dan Pemecahan Masalah
Matematis serta Kecerdasan Emosional Melalui Pembelajaran Berbasis Masalah Pada Siswa SMA. Disertasi pada SPS UPI. Bandung: Tidak diterbitkan.
Ismaimuza. 2010. Kemampuan Berpikir Kritis dan Kreatif Matematis Siswa SMP Melalui Pembelajaran Berbasis Masalah Dengan Strategi Konflik Kognitif. Disertasi UPI: Tidak
diterbitkan. Karim, A. 2010. Meningkatkan kemampuan Penalaran dan Berpikir Kritis Matematis Siswa SMP
Melalui Pembelajaran Model Reciprocal Teaching. Tesis UPI: Tidak diterbitkan. Langrehr, J. 2003. Teaching Children Thinking Skills. Jakarta: PT Gramedia.
Minarni, A. 2012. Pengaruh Pembelajaran Berbasis Masalah Terhadap Kemampuan Pemecahan Masalah Matematis. Seminar Nasional Matematika dan Pendidikan Matematika FMIPA
UNY 10 November 2012. mp-94 Musbikin, I. 2006. Mendidik Anak Kreatif ala Einstein. Yogyakarta: Mitra Pustaka
Nicholl, M. J. 2006. Accelerated Learning for The 21st Century Cara Belajar cepat Abad 21. Bandung: Nuansa.
Rahman. 2010. Peranan Pertanyaan terhadap Kekuatan Retensi dalam Pembelajaran Sains pada Siswa SMS. Dalam Educare: Jurnal Pendidikan dan Budaya. [Online]. Tersedia:
http:educare.efkipunla.netindex2.html. [10 November 2011]. Ratnaningsih, N. 2007. Pengaruh Pembelajaran Kontekstual terhadap Kemampuan Berpikir
Kritis dan Kreatif Matematik Siswa Sekolah Menengah Atas. Disertasi UPI: tidak diterbitkan.
Shadiq, F., 2007. Laporan Hasil Seminar dan Lokakarya Pembelajaran Matematika 15 – 16 Maret
2007 di P4TK PPPG Matematika. Yogyakarta. Sugandi, A. I. 2010. Mengembangkan Kemampuan Berfikir Tingkat Tinggi Siswa SMA melalui
Pembelajaran Berbasis Masalah dengan Setting Belajar Koopertaif JIGSAW. Disertasi pada Sekolah pascasarjana UPI. Tidak diterbitkan
Sukmadinata, N.S 2004. Landasan Psikologi Proses Pendidikan. Bandung: PT Remaja Rosdakarya.
Sulistyoningsih, PA., Suyanto, I., dan Suyono. 2013.
Pengaruh Rehearsal dan Interferensi Terhadap Retensi Pada Belajar Matematika Siswa Kelas IV Sekolah Dasar Di Kecamatan
Puring Tahun Ajaran 20102011.
Kalam Cendekia PGSD Kebumen Vol. 2 No. 3 – 2013
Sumarmo, U, dkk. 2012. Kemampuan dan Disposisi Berpikir Logis, Kritis, dan Kreatif Matematik Eksperimen terhadap Siswa SMA Menggunakan Pembelajaran Berbasis