Intrumen Penelitian Bambang Aryan Soekisno

426 Prosiding Seminar Nasional Pendidikan Matematika STKIP Siliwangi PENERAPAN PENDEKATAN OPEN-ENDED DENGAN SETTING MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE NHT TERHADAP PENINGKATAN KEMAMPUAN KONEKSI MATEMATIS SISWA SMP Muhammad Abul Anwar Hakim Mahasiswa S2 Pendidikan Matematika, STKIP Siliwangi Abul_spkyahoo.com ABSTRAK Permasalahan yang diangkat dalam penelitian ini adalah belum memuaskannya kemampuan siswa untuk mengaplikasikan pengetahuan matematik yang dimilikinya dalam kehidupan nyata, dan kemampuan siswa dalam melakukan koneksi matematik masih tergolong rendah. Hal itu disebabkan karena beberapa faktor diantaranya dalam pembelajaran guru masih menggunakan cara pembelajaran dengan menggunakan model pembelajaran biasa atau metode konvensional dan siswa yang masih menyenangi cara pembelajaran biasa artinya siswa hanya menjadi penerima informasi tanpa inisiatif untuk aktif. Oleh karena itu penulis tertarik untuk melakukan penelitian dengan menggunakan penerapan pendekatan open-ended dengan setting model kooperatif tipe NHT terhadap peningkatan kemampuan koneksi matematis siswa SMP. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui apakah kemampuan koneksi matematis siswa SMP yang pembelajarannya menggunakan pendekatan open-ended dengan setting model pembelajaran kooperatif tipe NHT lebih baik daripada siswa yang menggunakan model pembelajaran biasa. Penelitian ini dilakukan di SMP Kabupaten Bandung Barat kelas VII, dengan metode penelitian yang digunakan yaitu metode kuasi eksperimen. Sempel dari penelian ini diambil 2 kelas yaitu kelas VII A sebagai kelas eksperimen dan kelas VII B sebagai kelas kontrol. Instrument penelitian ini berupa seperangkat soal tes koneksi matematis yang terdiri dari 5 soal tes uraian, dan kemudian di ujikan dengan menggunakan uji statistik diferensial. Berdasarkan hasil penelitian dan pengolahan data maka penulis menyimpulkan bahwa kemampuan koneksi matematis siswa SMP yang pembelajarannya menggunakan pendekatan open-ended dengan setting model pembelajaran kooperatif tipe NHT lebih baik daripada kemampuan koneksi matematis siswa SMP yang penbelajarannya menggunakan model pembelajaran biasa. Kata Kunci: kemampuan koneksi matematis.model kooperatif tipe NHT,pendekatan open- ended

1. Pendahuluan

Pada dasarnya pendidikan sangatlah penting untuk menunjang keberhasilan dan kesuksesan seseorang dimasa yang akan datang. Pendidikan merupakan suatu interaksi antara pendidik dengan peserta didik untuk mencapai tujuan dari pendidikan itu sendiri. Pendidikan matematik di sekolah sangat penting sekali karena hasil dari proses pembelajaran matematik siswa di suatu lembaga sekolah diharapkan dapat membangun karakter siswa yang baik, jujur, dan dapat membentuk pola pikir yang logis, rasional, dan terarah. Menurut Ruseffendi 2006:71 ―dalam pelaksanaan pengajaran matematika disuatu lembaga pendidikan itu sendiri bertujuan untuk meluruskan dan mempermudah siswa belajar berhitung dan cabang- cabang matematika lainnya‖. Hernawan 2007:27 menyatakan fungsi dari pembelajaran matematika yaitu untuk mengembangkan kemampuan berkomunikasi dengan menggunakan bilangan dan simbol-simbol serta ketajaman penalaran yang dapat membantu memperjelas dan menyelesaikan permasalahan dalam kehidupan sehari-hari. Prosiding Seminar Nasional Pendidikan Matematika STKIP Siliwangi 427 Namun pada kenyataannya dilapangan menurut Rusgianto Nurhadyani:2011 ‘menyatakan bahwa kemampuan siswa mengaplikasikan pengetahuan matematika yang dimilikinya dalam kehidupan nyata masih belum memuaskan‘. Begitupun menurut Setiawan Sopandi,2010:2 ‗kenyataan dilapangan menunjukan bahwa kemampuan siswa dalam melakukan koneksi matematik masih tergolong rendah‘. Hal itu disebabkan karena dalam pembelajaran matematika guru selalu membrikan pembelajaran yang mekanikal, sehingga soal dan pembelajaran yang diberikan sulit untuk meningkatkan kemampuan koneksi matematika siswa. Maka untuk menggali dan meningkatkan kemampuan koneksi matematis siswa, dapat dilakukan dengan menggunakan beberapa pendekatan pembelajaran.Salah satu pendekatan pembelajaran yang dapat diterapkan adalah pembelajaran melalui pendekatan Open-Ended sebagai solusi dari pembelajaran matematika. Selain dengan menggunakan pendekatan open-ended untuk menggali dan meningkatkan kemampuan koneksi matematis siswa dapat juga dilakukan dengan menggunakan beberapa model pembelajaran yang salah satunya model kooperatif tipe NHT. Berdasarkan yang telah di uraikan di atas, maka penulis bermaksud mengadakan penelitian dengan judul ―Penerapan Open-Ended dengan Setting Model kooperatifTipe NHT Terhadap Peningkatkan Kemampuan Koneksi Matematis Siswa SMP‖. Permasalahan dalam penelitian ini dirumuskan dan dibatasi sebagai berikut: ―Apakah peningkatan kemampuan koneksi matematis siswa SMP yang pembelajarannya menggunakan pendekatan open-ended dengan setting kooperatif tipe NHT lebih baik daripada yang menggunakan pendekatan biasa?‖ Berdasarkan rumusan permasalahan diatas, penelitian ini bertujuan untuk: ―Menelaah peningkatan kemampuan koneksi matematis siswa SMP yang pembelajarannya menggunakan pendekatan open-ended dengan setting model kooperatif tipe NHT lebih baik dibandingkan dengan yang menggunakan pendekatan biasa.‖

2. Kajian Teori

2.1. Pendekatan

Open-Ended Menurut Suherman et . al. Dewi, 2012:12 ―problem yang diformulasikan memiliki multi jawaban yang benar disebut problem tak lengkap atau disebut juga Open-Ended Problem atau soal terbuka‖siswa yang dihadapkan dengan Open-Ended Problem, tujuan utamanya bukan untuk mendapatkan jawaban tetapi lebih menekankan pada cara bagaimana sampai pada suatu pendekatan atau metode dalam jawaban, namun bisa beberapa atau banyak cara. Menurut Suherman Dewi, 2012:13 mengemukakan bahwa dalam kegiatan matematik dan kegiatan siswa disebut terbuka jika memenuhi tiga aspek berikut: a kegiatan siswa harus terbuka. b kegiatan matematik merupakan ragam berfikir, c kegiatan siswa dan kegiatan matematik merupakan suatu kesatuan. Keunggulan dan kekurangan pendekatan Open-Ended menurut Suherman Dewi, 2012:16 adalah sebagai berikut: a. Keunggulan Pendekatan Open-Ended 1 Siswa berpartisipasi lebih aktif dalam pembelajaran dan sering mengekspresikan idenya. 2 Siswa memiliki kesempatan lebih banyak dalam memanfaatkan pengetahuan dan keterampilan matematika secara komperatif. 3 Siswa dengan kemampuan matematik rendah dapat merespon permasalahan dengan cara mereka sendiri. 428 Prosiding Seminar Nasional Pendidikan Matematika STKIP Siliwangi 4 Siswa secara instrinsik termotivasi untuk menemukan sesuatu dalam menjawab permasalahan. b. Kekurangan Pendekatan Open-Ended 1 Membuat dan menyiapkan masalah matematika bagi siswa tidaklah mudah. 2 Mengemukakan masalah yang berlangsung dan dapat dipahami siswa sangatlah sulit sehingga siswa yang mengalami kesulitan bagaimana merespon permasalahan yang diberikan. 3 Siswa dengan kemampuan tinggi bisa merasa ragu atau mencemaskan jawaban mereka. 4 Mungkin ada sebagian siswa yang merasa bahwa kegiatan belajar mereka tidak menyenangkan karena kesulitan yang mereka hadapi.

2.2. Model Pembelajaran Kooperatif

Menurut Sanjaya 2011:242- 243 ―pembelajaran kooperatif cooperative learnig merupakan model pembelajaran dengan sistem pengelompokantim kecil, yaitu antara empat sampai enam orang yang mempunyai latar belakang kemampuan akademik, jenis kelamin, ras, atau suku yang berbeda heterogen‖. Setiap anggota kelompok akan memperoleh penghargaan reward , jika kelompok mampu menunjukan prestasi yang dipersyaratkan. Dengan demikian, setiap anggota kelompok akan mempunyai ketergantungan positif. Dengan begitu setiap individu akan saling membantu, mereka akan mempunyai motivasi untuk keberhasilan kelompok, sehingga setiap individu akan memiliki kesempatan yang sama untuk memberikan kontribusi demi keberhasilan kelompok. Prosedur pembelajaran kooperatif menurut Sanjaya 2011: 248-249: a penjelasan materi, b belajar dalam kelompok, c penilaian, d pengakuan tim. 2.3. Numbered Head Together NHT Pembelajaran kooperatif tipe NHT merupakan salah satu tipe pembelajaran kooperatif yang menekankan pada struktur khusus yang dirancang untuk mempengaruhi pola interaksi siswa dan memiliki tujuan untuk meningkatkan penguasaan akademik, dengan melibatkan para siswa dalam menelaah bahan yang tercakup dalam suatu pelajaran dan mengecek pemahaman mereka terhadap isi pelajaran tersebut. Langkah-langkah pembelajaran kooperatif tipe NHT antara lain: a. Penomoran Numbering Guru membagi para siswa menjadi beberapa kelompok atau tim yang beranggotakan 4 hingga 5 siswa dan memberi nomor sehingga tiap siswa dalam tim memiliki nomor berbeda. b. Pengajuan Pertanyaan Quenstioning Guru mengajukan beberapa pertanyaan kepada para siswa. c. Berfikir Bersama Head Together : Para siswa berfikir bersama teman satu timnya untuk menggambarkan dan meyakinkan bahwa tiap orang mengetahui jawaban tersebut. d. Pemberian jawaban Answering Guru menyebutkan satu nomor dan para siswa dari tiap kelompok dengan nomor sama mengangkat tangan dan menyiapkan jawaban untuk seluruh kelas melaporkan dan kelompok lain menanggapinya dan dilanjutkan dengan menyimpulkan pelajaran. Kelebihan Numbered Head Together NHT Menggunakan model pembelajaran kooperatif model Numbered Head Together memiliki beberapa kelebihan, seperti yang diungkapkan oleh Komalasari 2010:63 bahwa ―Model pembelajaran Numbered Head Together NHT memiliki beberapa kelebihan yaitu: 1 Melatih siswa untuk dapat bekerjasama dan menghargai pendapat orang lain, 2 melatih siswa untuk bisa menjadi tutor Sebaya, 3 memupuk rasa kebersamaan, 4 membuat siswa menjadi terbiasa dengan perbedaan‖.