Pendekatan Pembelajaran Biasa Pembahasan

400 Prosiding Seminar Nasional Pendidikan Matematika STKIP Siliwangi kecerdasan kinestetik jasmani, kecerdasan interpersonal, kecerdasan intrapersonal, dan kecerdasan naturalis. Kemudian tahun 1999, Gardner menemukan jenis kecerdasan baru, kecerdasan kesembilan dalam teorinya, yang ia namakan dengan kecerdasan eksistensial. Pada saat penulis melakukan tes diagnostik melalui angket untuk menemukan kecerdasan majemuk yang paling dominan dari 26 siswa usia 12-13 anak kelas VII E didapat bahwa: 13 anak memiliki kecerdasan matematis logis, 9 anak memiliki kecerdasan verbal, 4 anak memiliki kecerdasan musical, 4 anak memiliki kecerdasan visual, 18 anak memiliki kecerdasan intrapersonal, 12 anak memiliki kecerdasan intrepersonal, 10 anak memiliki kecerdasan naturalis, dan 8 anak memiliki kecerdasan kinestetik jasmani. Dari data di atas penulis menyimpulkan bahwa setiap siswa tidak dipaksakan untuk cerdas dalam segala hal, begitu pula pada pelajaran matematika. Pernyataan tersebut bertentangan dengan kenyataan yang ada di setiap sekolah yang ada di Indonesia karena anak diharuskan untuk mencapai kriteria ketuntasan minimal KKM. Edgar Dale dikutip dari W. Gulo 2002: 141 mengemukakan pengalamannya tentang penggunaan berbagai media komunikasi dan informasi dalam Kerucut Dale. Menurut Dale konsep yang diinformasikan melalui lambang verbal mempunyai daya serap paling rendah dibandingkan apabila disampaikan dengan lambang visual. Dalam Kerucut Dale media yang menunjukkan keefektifan tertinggi adalah media komunikasi dengan pengalaman langsung yang berarti mempunyai daya serap paling tinggi. Komputer merupakan salah satu media yang masih popular di kalangan siswa yang bisa membuat pembelajaran menarik. Erman Suherman, dkk 2003: 293 mengemukakan komputer memiliki potensi yang besar untuk meningkatkan kualitas pembelajaran, khususnya dalam pembelajaran matematika. Banyak hal abstrak yang sulit dipikirkan siswa dapatdipresentasikan melalui simulasi komputer. Hal ini tentu saja akan lebih menyederhanakan jalan pikiran siswa dalam memahami matematika. Aplikasi komputer yang digunakan dalam belajar matematika adalah software Hot Potatoes dan Microsoft power point . Kedua aplikasi komputer ini yang menjadi pilihan karena hot potatoes merupakan tool untuk membuat Bank Soal. Program Hot Potatoes terdiri atas enam program yang dapat digunakan untuk membuat materi pengajaran secara interaktif berbasis web. Microsoft power point di gunakan sebagai tayangan bahan ajar media gambar berupa wayang cepot dan semar untuk menjelaskan materi operasi penjumlahan dan pengurangan bentuk aljabar. Dari permasalahan di atas menuntut penulis untuk berpikir bagaimana caranya menemukan sebuah metode pembelajaran yang bisa mewakili semua aspek kecerdasan anak sehingga anak mampu mengembangkan kecerdasan matematis logisnya minimal sesuai dengan KKM yang ada di sekolah SMPN 1 Cimahi, sehingga penulis mengambil judul ―Peningkatan Pemahaman konsep operasi aljabar dengan Menngunakan ICT pada siswa kelas VII SMP Negeri 1 Cimahi‖.

2. Metode Penelitian

Jenis Penelitian yang dilakukan adalah penelitian tindakan kelas Penelitian ini bertempat di SMP Negeri 1 Cimahi, Jalan Artawidajaj no 12 Kota Cimahi. Subjek dari penelitian ini adalah siswa kelas VII E Semester I tahun Pelajaran 20102011 sebanyak 26 orang, yang terdiri dari 16 siswa perempuan dan 10 siswa laki-laki. Penelitian dilakukan secara kolaboratif dengan teman satu sekolah. Penelitian ini dilakukan dalam 2 siklus dengan menggunakan pendekatan ICT dengan menggunakan software hot Prosiding Seminar Nasional Pendidikan Matematika STKIP Siliwangi 401 potatoes dan power point . Setiap satu siklus memerlukan 2x40 menit 2 jam pelajaran. Sesuai dengan jenis penelitian yang dipilih, yaitu penelitian tindakan kelas, maka penelitian ini menggunakan model penelitian tindakan dari Kemmis dan Taggart dalam Sugiarti, 1997: 6, yaitu bentuk spiral dari siklus yang satu ke siklus yang berikutnya. Setiap siklus meliputi planning rencana, action tindakan, observation pengamatan dan reflection refleksi. Langkah pada siklus berikutnya adalah perencanaan yang sudah direvisi, tindakan, pengamatan dan refleksi. Sebelum masuk ke siklus 1 dilakukan tindakan pendahuluan yang berupa identifikasi permasalahan. Metode pengumpulan data yang di gunakan dalam penelitian ini diperoleh melalui observasi pengolahan pembelajaran kooperatif, observasi aktivitas siswa, dan guru serta tes formatif. Pada penelitian ini penulis gunakan teknik analisis deskriptif kualitatif, yaitu suatu metode penelitian yang bersifat menggambarkan kenyataan atau fakta sesuai dengan data yang diperoleh dengan tujuan untuk mengetahui hasil belajar yang dicapai siswa juga untuk memperoleh respons siswa terhadap kegiatan pembelajaran serta aktivitas siswa selama proses pembelajaran. Untuk menganalisis tingkat keberhasilan atau persentase keberhasilan siswa setelah proses belajar mengajar setiap putarannya dilakukan dengan cara memberikan evaluasi berupa soal tes tertulis pada setiap akhir putaran. Analisis ini dihitung dengan menggunakan statistik sederhana yaitu rata-rata tes formatif dapat dirumuskan: _ x = N x   Dengan _ x : Nilai Rata-rata x  : Jumlah semua nilai siswa N  : Jumlah siswa Banyak Siswa Untuk menghitung prosentase ketuntasan belajar digunakan rumus sebagai berikut: P = siswa belajar tuntas yang Sisawa   x 100 Maka berdasar uraian di atas penulis menetapkan KKM untuk pelajaran matematika di SMPN 1 Cimahi adalah nilai 75.

3. PembahasanHasilPenelitian

3.1. Hasil penelitian Siklus I

a.Tahap Perencanaan Pada tahap ini peneliti mempersiapkan perangkat pembelajaran yang terdiri dari Rencana Pelaksanaan Pembelajaran, LKS 1, Soal Tes Formatif 1 dan lembar observasi pembelajaran yang dikembangkan peneliti untuk kepentingan supervisi kepala sekolah terhadap guru, adapun format yang digunakan meliputi daftar pertanyaan sebelum KBM Pre conference , pengamatan pelaksanaan observasi , dan daftar pertanyaan setelah KBM post conference. b.Tahap Kegiatan dan Pelaksanaan Pelaksanaan kegiatan belajar mengajar untuk siklus 1 dilaksanakan pada tanggal 2 September 2011 di kelas VII E dengan jumlah siswa 26 orang. Dalam hal ini peneliti