Disposisi Matematik Kajian Teori dan Pembahasan

486 Prosiding Seminar Nasional Pendidikan Matematika STKIP Siliwangi perhatian, dan minat dalam mempelajari matematika serta sikap ulet dan percaya diri dalam pemecahan masalah. Kemampuan pemahaman matematik, Pemahaman konsep pembelajaran merupakan salah satu prasyarat untuk melanjutkan ke materi ajar selanjutnya. Namun sebagian besar siswa di kelas ini cenderung kurang paham akan konsep yang dipelajarinya. Karena jika siswa belum dapat memahami suatu konsep dari materi ajar, siswa akan menemui kesulitan dalam pembelajaran ketahap selanjutnya. Sedangkan banyak aspek matematika yang berkaitan dengan pemahaman konsep yang diperlukan dalam kehidupan nyata maupun dalam pendidikan formal, Oleh sebab itu pemahaman konsep suatu materi ajar sangat penting untuk dikuasai siswa. Dalam pembelajarannya, agar siswa mampu memahami konsep dari suatu hal maka seharusnya proses pembelajaran tersebut lebih menekankan kepada kebermaknaan dan pengalaman langsung seperti yang diungkapkan Djahiri Kunandar, 2007:287 ―dalam proses pembelajaran prinsip utamanya adalah proses keterlibatan seluruh atau sebagian besar potensi diri siswa fisik dan nonfisik dan kebermaknaan bagi diri dan kehidupannya saat ini dan dimasa yang akan datang. Kebermaknaan tersebut diperoleh dari pengalaman di lingkungan siswa tersebut belajar‖. Pengalaman akan membuat pembelajaran menjadi lebih bermakna bagi siswa. Adapun pengalaman langsung terhadap lingkungan tersebut antara lain dengan memunculkan model yang sesuai dengan pembelajaran yang dibahas, melakukan penemuan, bertanya serta diskusi untuk mengkonstruksi pemikirannya sendiri. Pembelajaran yang bermakna ini diharapkan dapat meningkatkan pemahaman konsep siswa serta mendorong siswa untuk menerapakannya didalam kehidupan mereka. Kemampuan komunikasi matematika menurut Sumarmo, U 2013 merangkum pendapat beberapa pakar dan mengidentifikasi beberapa kemampuan komunikasi matematik antara lain: menyatakan suatu situasi, ke dalam bentuk gambar, diagram, bahasa, simbol, ekspresi atau model matematik; dan sebaliknya menyatakan gambar, diagram, bahasa, simbol, ekspresi atau model matematik ke dalam bahasa sendiri. Tujuan pembelajaran matematika pada dasarnya melukiskan disposisi matematik yaitu adalah keinginan, kesadaran, dan dedikasi yang kuat pada diri siswa untuk belajar matematika dan melaksanakan berbagai kegiatan matematika. Selain kemampuan pemahaman konsep metematik yang berkaitan dengan keterampilan komunikasi matematis, juga perlu dikembangkan sikap menghargai kegunaan matematika dalam kehidupan, yaitu memiliki rasa ingin tahu, perhatian, dan minat dalam mempelajari matematika, serta sikap ulet dan percaya diri dalam memecahkan masalah. Pengembangan ranah afektif yang menjadi tujuan pendidikan matematika di jenjang SMK menurut Kurikulum 2013 tersebut hakekatnya adalah menumbuhkan dan mengembangkan disposisi matematis. Pentingnya pengembangan disposisi matematis sesuai dengan pernyataan Sumarmo, U 2013 bahwa: Adapun sikap yang harus dimiliki siswa diantaranya adalah sikap kritis dan cermat, obyektif dan terbuka, menghargai keindahan matematika, serta rasa ingin tahu dan senang belajar matematika. Sikap dan kebiasaan berpikir seperti di atas pada hakekatnya akan membentuk dan menumbuhkan disposisi matematik mathematical disposition yaitu keinginan, kesadaran dan dedikasi yang kuat pada diri siswa untuk belajar matematika dan melaksanakan berbagai kegiatan matematika. Kemampuan yang diharapkan dalam tujuan mata pelajaran matematika seperti yang dikemukakan di atas, tidak lain merupakan pengembangan daya matematis mathemathical power. Hal ini diungkapkan oleh NCTM dalam Sumarmo, U 2013 menyatakan, daya matematis adalah kemampuan untuk mengeksplorasi, menyusun konjektur; dan memberikan alasan secara logis; kemampuan untuk menyelesaikan masalah tidak rutin; mengomunikasikan ide mengenai matematika dan menggunakan matematika sebagai alat komunikasi; menghubungkan ide-ide dalam matematika, antar matematika, dan kegiatan intelektual lainnya. Dengan kata lain istilah daya matematis memuat kemampuan pemahaman, pemecahan masalah, koneksi, komunikasi, dan penalaran matematis. Sebagai implikasinya, daya matematis merupakan kemampuan yang perlu dimiliki siswa yang belajar matematika pada jenjang sekolah manapun. Prosiding Seminar Nasional Pendidikan Matematika STKIP Siliwangi 487

2. Kajian Teoritis dan Pembahasan

2.1. Pemahaman Konsep Matematika

Merujuk pendapat Polya dan Skemp, Sumarmo, U 2013 terdapat dua tingkat pemahaman matematik yaitu tingkat rendah misalnya pemahaman mekanikal dan pemahaman komputasional, dan pemahaman tingkat tinggi misalnya pemahaman relasional dan pemahaman rasional. Hampir senada dengan itu Polattsek, Sumarmo, U 2013 membedakan dua jenis pemahaman: 1 Pemahaman komputasional, dapat menerapkan rumus dalam perhitungan sederhana, dan mengerjakan perhitungan secara algoritmik, 2 Pemahaman fungsional dapat mengkaitkan suatu konsepprinsip dengan konsepprinsip lainnya, dan secara menyadari proses yang dikerjakannya. Mirip dengan Polattsek, Copeland 1979, Sumarmo, U 2013 menggolongkan pemahaman dalam dua jenis yaitu : 1 Knowing how to: dapat melakukan suatu perhitungan secara rutinalgoritmi dan, 2 Knowing: dapat mengerjakan suatu perhitungan secara sadar.

2.2. Komunikasi Matematika

Salah satu kemampuan matematis yang perlu ditumbuhkembangkan di kalangan siswa adalah kemampuan komunikasi matematis, hal ini dikarenakan matematika merupakan bahasa dan alat, matematika menggunakan definisi-definisi yang jelas dan simbol-simbol khusus dan sebagai alat matematika digunakan setiap orang dalam kehidupannya. Cockroft Abdurrahman, 2009 menulis: Matematika perlu diajarkan kepada siswa karena 1 selalu digunakan dalam segala segi kehidupan; 2 semua bidang studi memerlukan keterampilan matematika yang sesuai; 3 merupakan sarana komunikasi yang kuat, singkat, dan jelas; 4 dapat digunakan untuk menyajikan informasi dalam berbagai cara; 5 meningkatkan kemampuan berpikir logis, ketelitian, dan kesadaran; dan 6 memberikan kepuasan terhadap usaha memecahkan masalah yang menantang. Banyak persoalan ataupun informasi disampaikan dengan bahasa matematika, misalnya menyajikan persoalan atau masalah ke dalam model matematika yang dapat berupa diagram, persamaan matematika, grafik, ataupun tabel. Mengkomunikasikan gagasan dengan bahasa matematika justru lebih praktis, sistematis, dan efisien. Begitu pentingnya matematika sebagai bahasa matematika merupakan bagian dari bahasa yang digunakan dalam masyarakat. Dengan demikian matematika dapat digunakan untuk meningkatkan kemampuan anak dalam berkomunikasi matematik baik dalam ilmu pengetahuan, kehidupan sehari-hari maupun dalam matematika itu sendiri. Baroody 1993 menyebutkan sedikitnya ada dua alasan penting, mengapa komunikasi dalam matematika perlu ditumbuhkembangkan di kalangan siswa. Pertama, mathematics as language, artinya matematik tidak hanya sekedar alat bantu berfikir a tool to aid thinking, alat untuk menemukan pola, menyelesaikan masalah atau mengambil kesimpulan, tetapi matematika juga sebagai suatu alat yang berharga untuk mengkomunikasikan berbagai ide secara jelas, tepat dan cermat. Kedua, mathematics learning as social activity; artinya sebagai aktivitas sosial dalam pembelajaran matematika, matematika juga sebagai wahana interaksi antar siswa, dan juga komunikasi antara guru dan siswa. Dalam menyelesaikan soal-soal matematika dengan siswa lain, para siswa memperoleh keuntungan ganda. Seringkali seorang siswa hanya memiliki satu cara, dan ia memperoleh keuntungan dari sudut pandang orang lain yang mungkin menjelaskan dengan cara berbeda dari persoalan tersebut yang secara aljabar seringkali sulit. Karenanya, mereka memperoleh wawasan dari teman yang pendekatannya menggunakan representasi visual. Untuk itu guru memberikan kesempatan dan waktu kepada siswa untuk berbicara dan mengkomunikasikan idenya. Karenanya, pemberian kesempatan kepada siswa dan mendengar ide-ide siswa sekaligus menjadi kata kunci untuk tercapainya kemampuan berkomunikasi Turmudi, 2008. 2.3 Pemecahan Masalah Matematik Ismaimuza 2010 menyebutkan bahwa ―masalah matematis secara lebih khusus adalah suatu