Pemahaman Matematik Desain Penelitian

138 Prosiding Seminar Nasional Pendidikan Matematika STKIP Siliwangi kontrol, yaitu rataan skor kelas eksperimen 5.68 sedangkan rataan skor kelas kontrol 7.13. Perbedaannya sekitar 1.45, ini menunjukkan adanya perbedaan pada kemampuan awal. Sedangkan setelah pembelajaran dilaksanakan rataan skor kemampuan pemahaman matematik siswa kelas eksperimen yaitu 9.89 dan standar deviasinya 1.98. Sementara itu rata-rata skor postes kelas kontrol yaitu 9.32 dengan standar deviasinya 1.37. Berdasarkan standar deviasi skor postes kelas eksperimen dan kelas kontrol, dapat dilihat bahwa penyebaran kemampuan pemahaman matematik setelah pembelajaran untuk kelas eksperimen lebih baik daripada kelas kontrol. Berdasarkan Tabel 4.1 untuk rata-rata N-Gain kelas eksperimen 0.68 dan kelas kontrol 0.44, hal ini menunjukkan bahwa hasil peningkatan kemampuan pemahaman matematik siswa yang pembelajarannya menggunakan pendekatan RME lebih baik secara signifikan daripada yang pembelajarannya menggunakan cara biasa. 5. Kesimpulan dan Saran

5.1. Kesimpulan

Berdasarkan data yang berhasil dikumpulkan dan hasil dari analisis data yang dikemukakan diatas dapat disimpulkan bahwa peningkatan kemampuan pemahaman matematika siswa yang pembelajarannya dengan menggunakan pendekatan RME lebih baik daripada siswa yang pembelajarannya dengan menggunakan pembelajaran cara biasa.

5.2. Saran

1 Dalam upaya meningkatkan kemampuan pemahaman matematik siswa dalam pembelajaran matematika, guru hendaknya terus berusaha memberi bantuan dan bimbingan kepada anak didiknya yang mengalami kesulitan dalam belajar matematika. 2 Guru hendaknya terus melakukan upaya menerapkan model pembelajaran yang baru dengan tujuan untuk meningkatkan kemampuan pemahaman matematik siswa dalam pembelajaran matematika DAFTAR PUSTAKA Chotimah, S. 2014. Kemampuan Matematik Siswa terhadap Matematika . Bandung.[21 Januari 2014] Dahiana, W. O. 2010. Peningkatan Kemampuan Pemahaman dan Generalisasi Matematis Siswa MTs melalui Pendekatan Induktif-Deduktif Berbasis Konstruktivis. Jurnal Ilmu Pendidikan JIP STKIP Kusuma Negara . 3, II, 71-77. Herdian 2010. Kemampuan Pemahaman Matematika . [Online]. Tersedia: http:remajaatuh.blogspot.com201112kemampuan-pemahaman-matematika.html [05 Mei 2013]. Hutajulu M. 2010. Peningkatan Kemampuan Pemahaman dan Penalaran Matematik Siswa Sekolah Menengah Atas Melalui Model Pembelajaran Inkuiri Terbimbing. Jurnal Ilmu Pendidikan JIP STKIP Kusuma Negara. 03, II, 45-49. Kadarisma, G. 2011. Perbadingan Kemampuan Pemahaman Matematik antara Siswa yang Belajar Mengunakan Metode Ganeratif dengan yang Menggunakan Metode Biasa. Skripsi STKIP Siliwangi. Bandung: Tidak diterbitkan. Kurniawan, R. 2010. Peningkatan Kemampuan Pamahaman dan Pemecahan Masalah Matematis Melalui Pembelajaran dengan Pendekatan Kontekstual pada Siswa Sekolah Menengah Kejuruan. Disertasi UPI. Bandung: Tidak diterbitkan. Saragih, S. 2007. Mengembangkan Kemampuan Berpikir Logis dan Komunikasi Matematik Siswa Sekolah Menengah Pertama melalui Pendekatan Realistik . Disertasi UPI. Bandung: Tidak diterbitkan. Suherman, E., Turmudi, Suryadi, D., Herman, T,. Suhendra, Prabawanto, S., Nurjanah, Rohayati, A. 2003. Strategi Pembelajaran Matematika Kontemporer . Bandung: JICA. Sumarmo, U. 2012. Bahan Belajar Matakuliah Proses Berfikir Matematik . Bandung: Tidak diterbitkan. Prosiding Seminar Nasional Pendidikan Matematika STKIP Siliwangi 139 Susento 2005. Life-Skill dalam Pendidikan Matematika Realistik . Bandung: Buletin PMRI. Edisi ketujuh – Juni 2005 Wijaya, A. 2011. Pendidikan Matematika Realistik Suatu Alternatif Pendekatan Pembelajaran Matematika . Yogyakarta: Graha Ilmu. 140 Prosiding Seminar Nasional Pendidikan Matematika STKIP Siliwangi MENINGKATKAN KEMAMPUAN PEMAHAMAN MATEMATIK SISWA SMP SWASTA DI KOTA CIMAHI DENGAN MENGGUNAKAN METODE PEMBELAJARAN IMPROVE Risma Amelia STKIP Siliwangi risma.gembilgmail.com ABSTRAK Penelitian ini dilatarbelakangi karena masih rendahnya pemahaman matematik siswa SMP, oleh karena itu penulis mencari alternatif untuk mengatasi hal tersebut dengan cara menerapkan metode pembelajaran IMPROVE dalam pembelajaran matematika siswa SMP. Populasi dalam penelitian ini yaitu SMP Swasta yang ada di Kota Cimahi, dan sampel yang peneliti pilih yaitu SMP Tutwuri Handayani Cimahi. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui apakah peningkatan kemampuan pemahaman matematik siswa SMP yang menggunakan metode IMPROVE lebih baik daripada peningkatan kemampuan pemahaman matematik siswa yang menggunakan cara biasa. Penelitian ini merupakan penelitian eksperimen. Pada kedua kelas yaitu kelas eksperimen dan kelas kontrol diberikan tes awal pretes dan test akhir postes. Instrumen penelitian berupa tes uraian sebanyak enam soal. Setelah analisis data pretes dan postes dilakukan uji gain ternormalisasi, untuk melihat peningkatan kemampuan pemahaman matematik siswa. Berdasarkan hasil penelitian, baik dari hasil analisis data maupun pengujian hipotesis, penulis menyimpulkan bahwa peningkatan kemampuan pemahaman matematik siswa SMP yang pembelajarannya menggunakan metode IMPROVE lebih baik daripada peningkatan kemampuan pemahaman matematikyang menggunakan cara biasa. Kata Kunci: Pemahaman Matematik , Metode IMPROVE

1. Pendahuluan

1.1. Latar Belakang Masalah

Matematika adalah mata pelajaran yang diajarkan dari jenjang pendidikan dasar sampai pendidikan menengah. Selain mempunyai sifat yang abstrak, pemahaman konsep matematika yang baik sangatlah penting karena untuk memahami konsep yang baru diperlukan prasarat pemahaman konsep sebelumnya.Pemahaman matematik penting untuk belajar matematika secara bermakna, tentunya para guru mengharapkan pemahaman yang dicapai siswa tidak terbatas pada pemahaman yang bersifat dapat menghubungkan. Menurut Ausubel Ruseffendi, 2006:172 bahwa ‗belajar bermakna bila informasi yang akan dipelajari siswa disusun sesuai dengan struktur kognitif yang dimiliki siswa sehingga siswa dapat mengkaitkan informasi barunya dengan struktur kognitif yang dimiliki‘. Artinya siswa dapat mengkaitkan antara pengetahuan yang mereka punya dengan keadaan lain sehingga belajarnya itu lebih mengerti. Penyebab rendahnya pemahaman siswa terhadap matematika berakar pada siswa yang cenderung menghafal konsep daripada proses penguasaan konsep. Pembelajaran yang dilakukan pada awalnya menggunakan metode ceramah, dengan metode ceramah guru menyampaikan rumus-rumus, memberikan contoh soal, dalam diskusi siswa masih pasif, didominasi oleh siswa pandai, dan kerjasama kelompok kurang. Berawal dari permasalahan itu perlu adanya suatu perubahan dalam