Hasil penelitian Siklus I

Prosiding Seminar Nasional Pendidikan Matematika STKIP Siliwangi 405 3.2.Hasil Pelaksanaan Siklus II a. Tahap Perencanaan Pada tahap ini peneliti mempersiapkan perangkat pembelajaran yang telah di revisi yang terdiri dari rencana pelaksanaan pembelajaran RPP ke 2, LKS ke 2, soal tes formatif dan alat-alat pengajaran yang mendukung. Selain itu juga di persiapkan lembar observasi pengelolaan pembelajaran. b. Tahap Kegiatan Dan Pelaksanaan Pelaksanaan kegiatan belajar mengajar untuk siklus 2 dilaksanakan pada tanggal 12 September 2011 di kelas VII E dengan jumlah siswa 26 orang. Dalam hal ini penelitian bertindak sebagi guru. Adapun proses belajar mengajar untuk siklus 2 ini mengacu pada rencana pelaksanaan pembelajaran dengan memperhatikan revisi pada siklus 1 tidak terulang lagi pada siklus 2. Pengamatan observasi dilaksanakan bersamaan dengan pelaksanaan pembelajaran. Sebagai pengamatan tetap kepada sekolah dengan memanfaatkan program supervisi kelas. Pada akhir pembelajaran siswa di beri tes formatif ke 2 dengan tujuan untuk mengetahui tingkat keberhasilan siswa. Dalam proses belajar mengajar yang telah dilakukan, instruksi yang digunakan adalah tes formatif ke 2. Dari Hasil penelitian pada siklus II setelah menggunakan software hot potatoes di atas diperoleh hasil ketuntasan belajar sebagi berikut: 1 Jumlah siswa yang tuntas belajar = 24 orang 2 Jumlah siswa seluruhnya = 26 orang 3 Jumlah siswa yang belum tuntas = 26-24 = 2 orang 4 Prosentase jumlah siswa yang tuntas belajar = 100 26 24 x = 92,30 lebih dari 85 5 Daya serap soal DSS untuk setiap nomor lebih dari 75 maka tuntas Perlu diperbaiki tindak lanjut bagi 2 orang siswa yang mengalami kesulitan di operasi bilangan bulat sebagai pengetahuan prasyarat dengan memanfaatkan tutor baya dan pemanggilan orang tua melalui guru BKBP. Tabel 3.4 Pengelolaan pembelajaran pada siklus II Pre coference sebelum KBM NO PERTANYAAN JAWABAN 1 Persiapan tertulis apa saja yang saudara persiapkan ? Program tahunan, program semester, Rincian pekan efektif, silabus, RPP LKS, Evaluasi, Tes, Jurnal mengajar, Buku nilai dan Daftar Hadir siswa 2 Adakah materikonsep yang saudara perkirakan sulit di pahami siswa ? Ada, yaitu konsep penjumlahan dan pengurangan bentuk aljabar 3 Tindakan kelas apa saja yang saudara gunakan untuk mengatasi kesulitan tersebut ? Penggunaan alat media power point dan software hot potatoes 4 Metode apa saja yang saudara Model kooperatif dengan metode 406 Prosiding Seminar Nasional Pendidikan Matematika STKIP Siliwangi NO PERTANYAAN JAWABAN gunakan? demonstrasi, tanya jawab dan diskusi kelompok 5 Yakinkah saudara atas keberhasilan KBM yang saudara laksanakan ? Yakin

3.5 Pengelolaan Pembelajaran pada Siklus 2 Observasi Pelaksanaan No

Aspek Yang Diamati Dilakukan Skor Ya Td 1 2 3 4 I. Pengamatan KBM - A. Pendahuluan - 1. Mengaitkan pelajaran sekarang dengan yang terdahulu √ √ 2. Menyampaikan tujuan pembelajaran √ V 3. Memotivasi siswa √ √ B. Kegiatan Inti - √ 1. Mempresentasikan informasi √ √ 2. Mengorganisasikan siswa dalam bentuk kelompok-kelompok belajar √ √ 3. Membimbing kelompok - - - - - - a. Mengajukan pertanyaan √ √ b. Menjawab pertanyaan atau menanggapi √ √ c. Menyampaikan ide atau pendapat √ √ d. Mendengarkan secara aktif √ √ e. Bekerja dan belajar bersama , √ √ C. Penutup - Membimbing siswa merangkum pelajaran √ II. Suasana Kelas 3 1. Siswa Antusias √ √ 2. Guru Antusias √ √ 3. Waktu sesuai dengan alokasi √ √ 4. KBM sesuai dengan skenario pada RPP √ √ Keterangan : 1 = Tidak baik 2 = Cukup baik 3 = Baik 4 = Sangat baik Nilai 90 -100 = Amat baik Nilai 76 - 89 = Baik Nilai 60 – 75 = Cukup Nilai 0 -59 = Kurang Dari tabel 3.5 diperoleh total nilai: Prosiding Seminar Nasional Pendidikan Matematika STKIP Siliwangi 407 = 100 x ideal jumlahskor jumlahskor = 100 15 4 44 12 x x  = 93,3 amat baik Tabel 3.6 Pengelolaan Pembelajaran pada Siklus II Post Conference Setelah PBM NO PERTANYAAN JAWABAN 1 Apakah KBM telah sesuai dengan rencana? Ya, sudah sesuai 2 Kesulitan apa yang Saudara rasakan dalam KBM? Saya kira, tidak ada kesulitan 3 Tindakan apa yang telah Saudara lakukan untuk mengatasi kesulitan tersebut? 4 Bagaimana perkiraan Saudara mengenai ketercapaian tujuan pembelajaran? Saya yakin secara klasikal akan tuntas 5 Hal apakah yang Saudara rasakan telah mantap dan perlu dipertahankan? Optimalisasi penggunaan media pembelajaran alat peraga 6 Tindakan apa yang akan Saudara lakukan untuk meningkatkan keberhasilan KBM yang akan datang? Membudayakan penggunaan ICT dalam penyelesaian masalah PBM 7 Kesan dan saran Media pembelajaran dapat meningkatkan hasil belajar. Kembangkanlah kreatifitas c. Refleksi Pelaksanaan Dalam pelaksanaan kegiatan belajar mengajar diperoleh informasi hasil pengamatan sebagai berikut: 1 Tampilan Guru sangat optimal, dari pre conference, observasi dan post conference menunjukkan kriteria nilai yang amat baik yaitu 93,3 . 2 Siswa amat senang dan antusias selama pembelajaran berlangsung. 3 Dengan menggunakan software hot potatoes konsep penjumlahan dan pengurangan bentuk aljabar dapat dipahami dengan baik oleh Siswa. 4 Dari ketuntasan belajar di dapat a Daya Serap Klasikal DSK = 92,30 lebih dari 85 maka tuntas. b Daya Serap Soal DSS untuk setiap nomor tanpa pengulangan. d. Revisi Pelaksanaan Pada Siklus 2 guru telah menerapkan pembelajaran sesuai dengan yang diinginkan, penanaman konsep penjumlahan dan pengurangan bentuk aljabar dengan menggunakan software hot potatoes ternyata dapat meningkatkan proses dan hasil belajar siswa kelas VII E SMPN 1 Cimahi, secara keseluruhan pembelajaran pada Siklus 2 sudah berjalan dengan baik. Maka tidak perlu revisi lagi, tetapi yang perlu diperhatikan untuk tindakan selanjutnya mempertahankan apa yang menjadi pengalaman bagi penulis, untuk dipergunakan guru- guru yang lain dalam konsep penjumlahan dan pengurangan bentuk aljabar. 408 Prosiding Seminar Nasional Pendidikan Matematika STKIP Siliwangi 3.3 Pembahasan Hasil Penelitian a. Ketuntasan hasil belajar siswa Melalui hasil penelitian ini menunjukkan bahwa pembelajaran melalui software hot potatoes pada penjumlahan dan pengurangan memiliki dampak positif dalam meningkatkan proses dan hasil belajar siswa. Hal ini dapat dilihat dari semakin mantapnya pengalaman siswa terhadap materi yang disampaikan guru ketuntasan belajar meningkat dari Siklus 1 dan 2 yaitu dari 61,54 menjadi 92,30 ketuntasan belajar siswa secara klasikal telah tercapai. b. Kemampuan guru dalam mengelola pembelajaran Berdasarkan analisis data, diperoleh aktivitas siswa dalam PBM setiap Siklus mengalami peningkatan, Hal ini berdampak positif terhadap hasil belajar siswa. c. Aktivitas Guru dan Siswa Berdasarkan analisis data, diperoleh aktivitas Siswa dan Guru dari Siklus I ke Siklus 2 mengalami peningkatan. Yang paling dominan adalah bekerja dengan menggunakan software hot potatoes mendemonstrasikan, mendengar, memperhatikan dan diskusi siswa dengan siswa, siswa dengan guru. Jadi dapat dikatakan bahwa aktivitas siswa dapat dikategorikan aktif. Sedangkan untuk aktivitas Guru selama pembelajaran telah melaksanakan langkah- langkah pembelajaran dengan baik. Hal ini terlihat dari aktivitas guru yang muncul diantaranya aktivitas membimbing siswa dan mengamati siswa dalam mengerjakan LKS kelompok atau individu, mendemonstrasikan penggunaan software hot potatoes, menemukan konsep, menjelaskan,melatih menggunakan alat, memberi umpan balik, evaluasi, tanya jawab dimana prosentase aktivitas di atas cukup besar.

4. HasilPenelitiandandanPembahasan

Berikut ini disajikan hasil temuan mengenai retensi kemampuanberpikirtingkattinggimatematissiswa seperti tersaji pada Tabel 2. Tabel 2. Rekapitulasi Data Retensi KemampuanBerpikir Tingkat TinggiMatematis RKBTT KEMAMPUAN MATEMATIK KAM PendekatanKontekstual n = 30 PendekatanBiasa n = 31 Rerata SD Rerata SD RKBTT Baik 0,70 0,08 0,48 0,11 Sedang 0,69 0,06 0,68 0,17 Kurang 0,74 0,05 0,72 0,18 Total 0,70 0,07 0,66 0,18

4.1. RetensiKemampuanBerpikir Tingkat TinggiMatematisSiswasecarakeseluruhan

Setelah dilakukan uji normalitas sebaran data kemampuanberpikirtingkattinggi, retensi kemampuanberpikirtingkattinggi, dan kemandirianbelajarsiswa secara keseluruhan diperoleh bahwa data berdistribusi normal. Berdasarkan temuan tersebut, maka pengujian perbedaan rerata kemampuan tersebutdilakukan dengan uji perbedaan dua rerata tersaji dalam Tabel 3. Prosiding Seminar Nasional Pendidikan Matematika STKIP Siliwangi 409 Tabel 3 Rekapitulasi Hasil Uji Perbedaan Rerata dengan Uji-t Antara PendekatanKontekstual dengan PendekatanBiasasecarakeseluruhan KEMAMPUAN MATEMATIS Sig. INTERPRETASI Retensi Berpikir Tingkat Tinggi Matematis 0.047 Retensi KemampuanBerpikir Tingkat TinggiMatematissiswa, yang pembelajarannya menggunakan PendekatanKontekstual secara signifikan lebih baik dari pada cara biasapada taraf signifikansi 5 Sumber : output SPSS 19 Berdasarkan hasil analisis data di atas, diperoleh interpretasi bahwa Retensi KemampuanBerpikir Tingkat Tinggi matematis siswa yang pembelajarannya menggunakan Pendekatan Kontekstual lebih baik daripada cara biasa secara keseluruhan. Kedua kelas yaitu Pendekatan Kontekstual 0,70 dan Pendekatan Biasa 0,66 tergolong kategori Cukup. 4.2. Retensi Kemampuan Berpikir Tingkat Tinggi Matematis Siswa berdasarkan Kemampuan Awal Matematika Siswa KAM Retensi kemampuan berpikir tingkat tinggi matematis siswa berdasarkan Kemampuan Awal Matematika Siswa KAM diperoleh bahwa data berdistribusi normal. Berdasarkan temuan tersebut, maka pengujian perbedaan rerata ketiga kemampuan dilakukan dengan uji Anova 2 jalur yang tersaji dalam Tabel 4. Tabel 4 Rangkuman Uji Anova Dua Jalur Retensi KemampuanBerpikir Tingkat TinggiMatematisSiswa Berdasarkan Faktor Pendekatan Pembelajaran dan KAM SUMBER JK dk RJK F h it Sig PendekatanPembelajaran A ,078 1 ,078 4,874 ,031 KAM B ,129 2 ,065 4,033 ,023 AxB ,102 2 ,051 3,193 ,049 Inter ,880 55 ,016 Diambil dari output SPSS. 19 Setelah dilakukan uji statistik data yang tersaji dalam Tabel 4, maka dapat disimpulkan: g. Berdasarkan PendekatanPembelajaran, terdapat perbedaan yang signifikan antara retensikemampuanberpikirtingkattinggimatematissiswa yang pembelajarannya menggunakan pendekatan kontekstual dengan yang pembelajarannya menggunakan cara biasa pada taraf signifikansi 5. h. Berdasarkan KAM, paling tidak terdapat satu kelompok siswa dengan KAM tertentu yang retensi kemampuanberpikirtingkattinggimatematissiswanya berbeda secara signifikan dengan KAM lainnyapadatarafsignifikansi 5. Untuk mengetahui KAM mana yang berbeda secara signifikan dilakukan uji scheffe. HasilperhitungannyadisajikanpadaTabel5. Tabel5 UjiScheffeRetensiKemampuanBerpikir Tingkat TinggiMatematisSiswa BerdasarkanKAM KAM I KAM J Sig Baik Sedang 0,052 Sedang Kurang 0,071 Baik Kurang 0,021 Diambildari output SPSS.19 410 Prosiding Seminar Nasional Pendidikan Matematika STKIP Siliwangi Dari Tabel 5 disimpulkan bahwaterdapat perbedaan yang signifikan antara retensi kemampuanberpikirtingkattinggimatematissiswa pada kategori KAM baik dan kurang dibandingkan dengan KAM sedang. Implikasinya retensi kemampuan berpikir tingkat tinggi matematis siswa pada kategori KAM baik dan kurang lebih berkembang daripada kategori sedang. i. Berdasarkan Efek Interaksi antara Pendekatan Pembelajaran dan KAM, terdapat efekinteraksi yang signifikan antara pendekatan pembelajaran Kontekstualdan Biasa dengan KAM secarabersamaandalam menghasilkan retensikemampuanberpikirtingkattinggimatematissiswa pada taraf signifikansi 5. Berdasarkan hasil analisis secara mendalam mengenai retensi kemampuan berpikir tingkat tinggi matematis siswa, beberapa siswa masih merasa kesulitan dalam hal mengingat kembali konsep- konsep dari materi yang telah diajarkan sebelumnya. Secara umum permasalahan penguasaan konsep tersebut masih dapat diatasi oleh siswa, namun hasilnya tetap kurang optimal dalam menyelesaikan masalahnya. Sehingga untuk mengatasi permasalahan tersebut hendaknya dalam memberikan materi pelajaran, guru menggunakan pendekatan pembelajaran yang humanis agar dapat berkesan bagi siswa dan nantinya siswa juga dapat mengingat materi yang berkesan tersebut dengan baik.

5. Kesimpulan dan Saran

5.1 Kesimpulan Dari hasil kegiatan pembelajaran yang telah dilakukan selama 2 Siklus dan berdasarkan seluruh pembahasan serta analisis yang telah dilakukan, maka dapat penulis simpulkan beberapa hal sebagai berikut: a. Terjadinya peningkatan proses pembelajaran dari pembelajaran sebelum penggunaan software hot potatoes pada konsep penjumlahan dan pengurangan bentuk aljabar Siklus I = 65 dan Siklus 2 - 93,3. b. Terjadinya peningkatan prosentase jumlah siswa menjawab benar untuk semua nomor soal lebih dari 95 . c. Terjadinya peningkatan ketuntasan belajar antara sebelum dan sesudah penggunaan Simpoa Berwarna SIMBER dari 61,54 Siklus 1 menjadi 92,30 Siklus ke 2. d. Adanya peningkatan jumlah siswa yang tuntas belajar dari 16 siswa pada Siklus 1 menjadi 24 siswa pada Siklus yang ke 2. 5.2 Saran Dari hasil penelitian yang diperoleh dari uraian sebelumnya agar proses pembelajaran matematika lebih efektif dan lebih memberikan hasil yang optimal bagi siswa, maka disampaikan saran sebagai berikut: a. Seorang Guru seyogyanya memikirkan cara-cara penyampaian materi atau konsep yang efektif, sehingga Siswa dapat menerima dengan mudah. b. Dalam merancang proses pembelajaran di kelas, Guru jangan hanya terpakai pada pemenuhan kebutuhan kurikulum saja, sajikanlah proses pembelajaran yang menarik dan tidak kering. c. Agar dapat mengatasi pertanyaan siswa yang bersifat minta pembuktian, gunakanlah selalu media yang sesuai dengan karakteristik materinya. d. Untuk penelitian yang serupa, hendaknya dilakukan perbaikan-perbaikan agar diperoleh hasil yang lebih baik