Deskripsi Data Hsil Kemampuan Pemahaman Matematik Siswa

140 Prosiding Seminar Nasional Pendidikan Matematika STKIP Siliwangi MENINGKATKAN KEMAMPUAN PEMAHAMAN MATEMATIK SISWA SMP SWASTA DI KOTA CIMAHI DENGAN MENGGUNAKAN METODE PEMBELAJARAN IMPROVE Risma Amelia STKIP Siliwangi risma.gembilgmail.com ABSTRAK Penelitian ini dilatarbelakangi karena masih rendahnya pemahaman matematik siswa SMP, oleh karena itu penulis mencari alternatif untuk mengatasi hal tersebut dengan cara menerapkan metode pembelajaran IMPROVE dalam pembelajaran matematika siswa SMP. Populasi dalam penelitian ini yaitu SMP Swasta yang ada di Kota Cimahi, dan sampel yang peneliti pilih yaitu SMP Tutwuri Handayani Cimahi. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui apakah peningkatan kemampuan pemahaman matematik siswa SMP yang menggunakan metode IMPROVE lebih baik daripada peningkatan kemampuan pemahaman matematik siswa yang menggunakan cara biasa. Penelitian ini merupakan penelitian eksperimen. Pada kedua kelas yaitu kelas eksperimen dan kelas kontrol diberikan tes awal pretes dan test akhir postes. Instrumen penelitian berupa tes uraian sebanyak enam soal. Setelah analisis data pretes dan postes dilakukan uji gain ternormalisasi, untuk melihat peningkatan kemampuan pemahaman matematik siswa. Berdasarkan hasil penelitian, baik dari hasil analisis data maupun pengujian hipotesis, penulis menyimpulkan bahwa peningkatan kemampuan pemahaman matematik siswa SMP yang pembelajarannya menggunakan metode IMPROVE lebih baik daripada peningkatan kemampuan pemahaman matematikyang menggunakan cara biasa. Kata Kunci: Pemahaman Matematik , Metode IMPROVE

1. Pendahuluan

1.1. Latar Belakang Masalah

Matematika adalah mata pelajaran yang diajarkan dari jenjang pendidikan dasar sampai pendidikan menengah. Selain mempunyai sifat yang abstrak, pemahaman konsep matematika yang baik sangatlah penting karena untuk memahami konsep yang baru diperlukan prasarat pemahaman konsep sebelumnya.Pemahaman matematik penting untuk belajar matematika secara bermakna, tentunya para guru mengharapkan pemahaman yang dicapai siswa tidak terbatas pada pemahaman yang bersifat dapat menghubungkan. Menurut Ausubel Ruseffendi, 2006:172 bahwa ‗belajar bermakna bila informasi yang akan dipelajari siswa disusun sesuai dengan struktur kognitif yang dimiliki siswa sehingga siswa dapat mengkaitkan informasi barunya dengan struktur kognitif yang dimiliki‘. Artinya siswa dapat mengkaitkan antara pengetahuan yang mereka punya dengan keadaan lain sehingga belajarnya itu lebih mengerti. Penyebab rendahnya pemahaman siswa terhadap matematika berakar pada siswa yang cenderung menghafal konsep daripada proses penguasaan konsep. Pembelajaran yang dilakukan pada awalnya menggunakan metode ceramah, dengan metode ceramah guru menyampaikan rumus-rumus, memberikan contoh soal, dalam diskusi siswa masih pasif, didominasi oleh siswa pandai, dan kerjasama kelompok kurang. Berawal dari permasalahan itu perlu adanya suatu perubahan dalam Prosiding Seminar Nasional Pendidikan Matematika STKIP Siliwangi 141 pembelajaran untuk penekanan penguasaan konsep. Salah satu solusi yang penulis tawarkan yaitu dengan menerapkan pembelajaran kooperatif metode Improve . 1.2. Rumusan dan Batasan Masalah Berdasarkan latar belakang masalah, permasalahan dalam penelitian ini dirumuskan dan dibatasi sebagai berikut: apakah pemahaman matematik siswa yang pembelajarannya menggunakan metode IMPROVE lebih baik daripada pemahaman matematik siswa yang menggunakan metode cara biasa?

1.3. Tujuan Penelitian

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui apakah pemahaman matematik siswa yang pembelajarannya menggunakan metode IMPROVE lebih baik daripada pemahaman matematik siswa yang menggunakan metode cara biasa.

1.4. Manfaat Penelitian

Dengan diadakannya penelitian ini diharapkan dapat memberi masukan untuk: a. Guru : 1 Agar lebih menguasai konsep dasar matematika 2 Interaksi yang baik antara guru dan murid dalam proses pembelajaran 3 Proses belajar mengajar dibuat mudah dan praktis, menarik, efektif dan efisien. b. Siswa : 1 Interaksi optimal antara guru dengan siswa serta antara siswa dengan siswa 2 Proses pembelajaran yang menarik dan menyenangkan 3 Lebih termotivasi mempelajari materi-materi yang diajarkan 4 Pembelajaran matematika terasa ringan dan mudah 5 Meningkatkan rasa percaya diri siswa dalam menjawab dan mengajukan pertanyaan matematika.

2. Pembahasan

2.1. Pemahaman Matematis

Pemahaman merupakan istilah yang berasal dari kata understanding yang artinya penyerapan arti suatu materi yang dipelajari. pemahaman merupakan salah satu aspek dalam Taksonomi Bloom. Untuk memahami suatu objek secara mendalam seseorang harus mengetahui objek itu sendiri, relasinya dengan objek lain yang sejenis, relasinya dengan objek lain yang tidak sejenis, relasi-dual dengan objek lainnya yang sejenis, dan relasi dengan objek dalamteori lainnya. Bloom Russefendi, 2006: 220 mengklasifikasikan pemahaman ke dalam jenjang kognitif kedua yang menggambarkan suatu pengertian, sehingga siswa diharapkan mampu memahami ide-ide matematika bila mereka dapat menggunakan beberapa kaidah yang relevan. Dalam tingkatan ini siswa diharapkan mengetahui bagaimana berkomunikasi dan menggunakan idenya untuk berkomunikasi. Dalam pemahaman tidak hanya sekedar memahami sebuah informasi tetapi termasuk juga keobjektifan, sikap dan makna yang terkandung dari sebuah informasi. Dengan kata lain seorang siswa dapat mengubah suatu informasi yang ada dalam pikirannya kedalam bentuk lain yang lebih berarti. Proses perubahan ini sangat dipengaruhi oleh kemampuan pemahaman siswa pada informasi tersebut. Selain itu, dia juga bisa menyampaikan informasi tersebut kepada temannya sehingga dapat dipahami pula oleh temannya. Ruseffendi 2006:221 mengemukakan bila siswa memahami sesuatu berarti siswa mengerti sesuatu itu, tetapi tahap mengertinya masih rendah. Kemampuan mengerti pada tahap ini misalnya