Model Pembelajaran Inkuiri Pembahasan

Prosiding Seminar Nasional Pendidikan Matematika STKIP Siliwangi 245 pendekatan ilmiah scientific , tematik terpadu tematik antar mata pelajaran, dan tematik dalam suatu mata pelajaran perlu diterapkan pembelajaran berbasis penyingkapanpenelitian discoveryinquiry learning . Untuk mendorong kemampuan peserta didik untuk menghasilkan karya kontekstual, baik individual maupun kelompok maka sangat disarankan menggunakan pendekatan pembelajaran yang menghasilkan karya berbasis pemecahan masalah project based learning . Sementara itu dalam Permendikbud Nomor 66 tahun 2013 tentang Standar Penilaian, penilaian proses pembelajaran menggunakan pendekatan penilaian otentik authentic assesment yang menilai kesiapan siswa, proses, dan hasil belajar secara utuh. Keterpaduan penilaian ketiga komponen tersebut akan menggambarkan kapasitas, gaya, dan perolehan belajar siswa atau bahkan mampu menghasilkan dampak instruksional instructional effect dan dampak pengiring nurturant effect dari pembelajaran. Hasil penilaian otentik dapat digunakan oleh guru untuk merencanakan program perbaikan remedial , pengayaan enrichment , atau pelayanan konseling. Selain itu, hasil penilaian otentik dapat digunakan sebagai bahan untuk memperbaiki proses pembelajaran sesuai dengan Standar Penilaian Pendidikan. Evaluasi proses pembelajaran dilakukan saat proses pembelajaran dengan menggunakan alat: angket, observasi, catatan anekdot, dan refleksi. 2.3. Karakteristik Model Pembelajaran Inkuiri yang sesuai dengan kurikulum 2013 Berdasarkan kajian teori yang telah dipaparkan di atas, dapat dikatakan bahwa model pembelajaran inkuiri merupakan salah satu model pembelajaran yang dapat diterapkan dalam pembelajaran matematika yang dapat mendukung implementasi kurikulum 2013. Hal tersebut sejalan dengan yang tertulis dalam Permendikbud Nomor 65 Tahun 2013 tentang Standar Proses. Dimana tertulis bahwa untuk memperkuat pendekatan ilmiah scientific , tematik terpadu tematik antar mata pelajaran, dan tematik dalam suatu mata pelajaran perlu diterapkan pembelajaran berbasis penyingkapanpenelitian discoveryinquiry learning . Karakteristik dari model pembelajaran inkuiri ini sejalan dengan pendekatan ilmiah scientific , hal ini dikarenakan dalam model pembelajaran inkuiri siswa dirangsang untuk aktif berpikir secara ilmiah, sehingga siswa mampu menganalisis, siswa lebih banyak belajar sendiri, serta mampu mengembangkan kreativitas dalam memecahkan masalah. Siswa benar-benar ditempatkan sebagai subjek yang belajar, peranan guru dalam pembelajaran inkuiri adalah sebagai pembimbing dan fasilitator. Menurut GLEF Hutabarat, 2009 dengan inkuiri akan memperbaiki prestasi siswa, karena pengetahuan diperoleh oleh beberapa tindakan riset. Maksudnya adalah dalam penelitian inkuiri siswa akan menjadi lebih kreatif dan lebih berpikir positif dan mandiri. Pada model pembelajaran inkuiri konsep, dalil, prosedur, algoritma yang dipelajari oleh siswa merupakan hal yang baru, tetapi guru sudah mengetahui apa yang akan ditemukan dan anak melakukan terkaan, melakukan perkiraan sesuai dengan pengalamannya untuk sampai pada konsep yang ditemukan. Pada model pembelajaran inkuiri ini siswa juga menjadi lebih aktif dan antusias dalam belajar, hal tersebut tergambar pada tahap-tahap pembelajaran inkuiri sosial seperti observasi, hipotesis, menyusun definisi, eksplorasi, pengumpulan data dan fakta, sampai pada menggeneralisasikan temuan yang diperoleh pada pembelajaran. Penerapan model pembelajaran inkuiri dalam pembelajaran matematika melibatkan keterampilan proses seperti mengamati, mengklasifikasi, mengukur, meramalkan, menjelaskan, dan menyimpulkan. Sebagaimana yang dikemukakan oleh Sanjaya 2009 bahwa metode inkuiri memiliki beberapa keunggulan, diantaranya: a. Metode inkuiri merupakan metode pembelajaran yang menekankan kepada pengembangan aspek kognitif, afektif dan psikomotor secara seimbang sehingga pembelajaran akan lebih bermakna. b. Metode inkuiri memberikan ruang kepada siswa untuk belajar sesuai dengan gaya belajar mereka. 246 Prosiding Seminar Nasional Pendidikan Matematika STKIP Siliwangi c. Metode inkuiri merupakan metode yang dianggap sesuai dengan perkembangan psikologi belajar modern yang menganggap belajar adalah proses perubahan tingkah laku berkat adanya perubahan. d. Keuntungan lain adalah metode pembelajaran ini dapat melayani kebutuhan siswa yang memiliki kemampuan di atas rata-rata. Artinya, siswa yang memiliki kemampuan belajar yang bagus tidak akan terhambat oleh siswa yang lemah dalam belajar. Dapat disimpulkan bahwa model pembelajaran inkuiri menekankan pada proses ilmiah scientific . Ketika menekankan pada proses ilmiah berarti proses pembelajaran selalu dimulai dengan memunculkan permasalahan, hipotesis, pengujian data dan membuat kesimpulan. Pembelajaran inkuiri melatih siswa untuk menjadi peneliti-peneliti awal yang tidak dimiliki oleh pembelajaran model yang lain. Karena kekhususannya itulah pembelajaran inkuiri akan pas jika digunakan pada mata pelajaran matematika sehingga dapat mendukung implementasi kurikulum 2013.

3. Kesimpulan dan Saran

3.1. Kesimpulan

Karakteristik dari model pembelajaran inkuiri menekankan pada proses ilmiah scientific , yang dimulai dengan memunculkan permasalahan, hipotesis, pengujian data dan membuat kesimpulan. Karakteristik inilah yang dapat merangsang siswa untuk aktif berpikir secara ilmiah, sehingga siswa mampu menganalisis, siswa lebih banyak belajar sendiri, serta mampu mengembangkan kreativitas dalam memecahkan masalah. Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa model pembelajaran inkuiri akan cocok jika digunakan pada mata pelajaran matematika sehingga dapat mendukung implementasi kurikulum 2013. 3.2. Saran Adapun saran-saran yang dapat penulis berikan dalam artikel ini diantaranya: a. Penerapan model pembelajaran inkuiri bisa coba diterapkan di sekolah guna mendukung implementasi kurikulum 2013, dimana dengan model pembelajaran inkuiri ini siswa dapat menjadi lebih aktif dan dapat berpikir secara ilmiah. b. Dalam implementasi kurikulum 2013 ini sebaiknya terus dilaksanakan pengawasan proses pembelajaran yang dilakukan melalui kegiatan pemantauan,supervisi, evaluasi, pelaporan, serta tindak lanjut secara berkala dan berkelanjutan. Pengawasan proses pembelajaran dilakukan oleh kepala satuan pendidikan dan pengawas. DAFTAR PUSTAKA Ahmad, A. 2011. Hakikat Metode Inkuiri . Universitas Negeri Makassar.Tersedia pada:pjjpgsd.dikti.go.idfile.php...HAKIKAT_METODE_INKUIRI.rtf. Diakses pada tanggal 20 Nopember 2014. Departemen Pendidikan dan Kebudayaan. 2013. Permendikbud No 66 Tahun 2013 tentang Standar Penilaian Pendidikan. Jakarta: Depdikbud Departemen Pendidikan dan Kebudayaan. 2013. Permendikbud No 65 Tahun 2013 tentang Standar Proses Pendidikan Dasar dan Menengah. Jakarta: Depdikbud Gulo. 2002. Strategi Belajar-Mengajar . Grasindo: Jakarta. Hutabarat, D. 2009. Studi Perbandingan Kemampuan Penalaran dan Representasi Matematis pada Kelompok Siswa yang Belajar Inkuiri dan Biasa. Tesis UPI: Tidak diterbitkan. Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan. 2012. Dokumen Kurikulum 2013 . Jakarta: Kemendikbud Sagala Syaiful. 2011. Konsep dan Makna Pembelajaran .Bandung: Alfabeta Sanjaya, W. 2009. Strategi Pembelajaran Berorientasi Standar Proses Pendidikan . Jakarta: Kencana Prenada Media Group. Tilaar. 1999. Pendidikan, Kebudayaan, dan Masyarakat Madani Indonesia, Bandung, PT. Remaja Rosdakarya Prosiding Seminar Nasional Pendidikan Matematika STKIP Siliwangi 247 PENINGKATAN KEMAMPUAN PEMAHAMAN MATEMATIS DAN SELF CONFIDENCE SISWA MTs DI KOTA CIMAHI MELALUI MODEL PEMBELAJARAN INKUIRI TERBIMBING Ratni Purwasih STKIP Siliwangi ratnipurwasih61gmail.com ABSTRAK Tujuan penelitian ini mengkaji peningkatan kemampuan pemahaman matematis dan self confidence siswa MTs di kota Cimahi melalui model pembelajaran inkuiri terbimbing . Latar belakang penelitian ini adalah rendahnya kemampuan pemahaman matematis dan self confidence siswa MTs di kota Cimahi. Agar kemampuan pemahaman matematis dan self confidenve siswa dapat terealisasi dengan baik, diupayakan suatu pembelajaran matematika yang dapat memacu siswa untuk dapat memahami konsep self confidence dalam proses pembelajaran. Salah satu pembelajaran yang dimaksud adalah pembelajaran matematika dengan menggunakan inkuiri terbimbing. Metode penelitian yang digunakan adalah eksperimen dengan desain kelompok kontrol pretes-postes melibatkatkan dua kelompok. Populasi dalam penelitian eksperimen ini adalah seluruh siswa MTs di kota Cimahi yang salah satu karakteristiknya memiliki nilai rerata Ujian Nasional matematika sekitar 8,00. Dari seluruh MTs di kota Cimahi, dipilih MTs Asih Putera yang memiliki karakteristik serupa yaitu memiliki rerata nilau Ujian Nasional matematika sekitar 7,80 untuk tahun ajaran 20132014. Pengambilan sampel dalam penelitian ini secara acak kelas, dalam teknik random sampling, dimana setiap unit sampling sebagai unsur populasi memperoleh peluang yang sama untuk menjadi sampel atau mewakili populasi. Melalui undian yang dilakukan terhadap 5 kelas dari kelas VIII MTs Asih Putera di peroleh kelas VIII-B kelas eksperimen yang diberikan perlakuan pembelajaran inkuiri terbimbing dan kelas VIII-A kelas kontrol yang diberikan perlakuan pembelajaran konvensional.Instrumen yang digunakan adalah tes kemampuan pemahaman, kemampuan komunikasi dan skala self confidence . Dari hasil perhitungan dan uji hipotesis disimpulkan bahwa peningkatan kemampuan pemahaman matematis kelas eksperimen lebih baik secara signifikan dibandingkan dengan kelas kontrol. Selain itu, sebagian besar siswa yang mendapatkan pembelajaran matematika dengan model pembelajaran inkuiri terbimbing mendapatkan self confidence yang lebih baik secara signifikan dibandingkan dengan pembelajaran konvensional. Kata Kunci: Inkuiri Terbimbing, Pemahaman, Komunikasi, Self Confidence

1. Pendahuluan

1.1. Latar Belakang

Pembelajaran matematika untuk pemahaman konsep matematis yang diperlukan untuk menyelesaikan masalah matematika dan ilmu pengetahuan lainnya merupakan kebutuhan matematika masa sekarang. Salah satu misi pembelajaran matematika yaitu mengarahkan pada pemahaman konsep matematika yang diperlukann untuk menyelesaikan masalah matematika yang dihadapinya. Misi pembelajaran matematika yang diungkapkan di atas sejalan dengan yang dirumuskan oleh National Council of Teacher of Mathematic NCTM Minarti, 2012:2 yaitu pemahaman masalah matematis merupakan kemampuan berpikir matematis yang esensial dan merupakan standar proses. Berdasarkan uraian tersebut, kemampuan pemahaman matematis salah satu kemampuan matematika yang perlu di kembangkan dan dimiliki oleh siswa. Pemahaman konsep matematis merupakan dua aspek kemampuan yang perlu dikembangkan pada saat pembelajaran matematika agar siswa mampu memahami dan memecahkan masalah