Populasi dan Sampel Bambang Aryan Soekisno

424 Prosiding Seminar Nasional Pendidikan Matematika STKIP Siliwangi B B = banyak peserta kelompok bawah yang menjawab soal itu dengan Benar P A = B A = Proporsi peserta kelompok atas yang menjawab benar J A P sebagai indeks kesukaran P B = B A = Proporsi peserta kelompok bawah yang menjawab benar J A P sebagai indeks kesukaran Dalam Suharsimi Arikunto 2009: 2018. Klasifikasi daya pembeda: D : 0,00 – 0,20 jelek D : 0,20 – 0,40 cukup D : 0,40 – 0,70 baik D : 0,70 – 1,00 baik sekali D : negatif, semuanya tidak baik butir soal yang mempunyai nilai D negatif sebaiknya dibuang saja

7. Prosedur Penelitian

7.1. Tahap Penerapan

Sebelum penelitian dilaksanakan terlebih dahulu penulis melakukan persiapan – persiapan meliputi: pengajuan judul, seminar Nasional, mengurus surat – surat seperti surat perjanjian, mempersiapkan instrumen penelitian dan menghubungi kepala sekolah SMK Nusantara Raya Kota Bandung untuk memberitahukan program atau rencana penulis dalam penelitian di sekolah tersebut, menerima saran dari kepala sekolah dan mengubungi bagian kurikulum untuk mengetahui jadwal yang akan digunakan pada hari pelaksanaan selama penelitian

7.2. Tahap Pelaksanaan

Setelah persiapan yang diperlukan selesai, langkah selanjutnya penulis melakukan uji coba intrumen kepada siswa SMK Nusantara Raya Kota Bandung Selanjutnya penulis melaksanakan penelitian.Dalam penelitian ini penulis bertindak langsung sebagai pengajar.guru.hal ini dilakukan agar kegiatan belajar mengajar lebih dapat mengetahui kemampuan siswa secara menyeluruh. Sebagai langkah awal penelitian dilakukan pemilihan sampel. Sampel yang diperlukan sebanyak dua kelompok eksperimen, yaitu kelompok eksperimen I dan kelompok eksperimen II. Kedua kelompok sampel dipilih secara acak menurut kelas yang tersedia yaitu 5 kelas, dari pemilihan tersebut diperoleh kelas X AP.1 dan kelas X AP.2 sebagai kelas yang akan di teliti. Ukuran sampel dari kelompok eksperimen adalah 80 orang siswa yang terdiri dari 40 orang siswa kelompok eksperimen I dan 40 orang siswa kelompok eksperimen II. Sebelum pelajaran dimulai kedua kelompok eksperimen tersebut diberi tes awal. Tes awal ini di maksudkan untuk mengetahui tingkat kesiapan siswa dalam memahami materi pelajaran yang akan di ajarkan. Langkah selanjutnya adalah memulai kegiatan belajar mengajar. Dalam kegiatan belajar mengajar ini kedua kelompok eksperimen mendapatkan perlakuan yang sama dalam hal; a. Jumlah jam pelajaran sama b. Materi yang disampaikan sama c. Pengajara pada kedua kelompok eksperimen adalah penulis sendiri 7.3. Tahap Evaluasi Pada akhir pengajaran kedua eksperimen diberi hasil tes yang sama dengan tes awal. Hal ini di maksudkan untuk mengetahui ada atau tidaknya perubahan prestasi belajar setelah dilaksanakan dan terdapat perbedaan kelompok eksperimen mana yang lebih berhasil dalam metode pengajaran yang penulis terapkan. Prosiding Seminar Nasional Pendidikan Matematika STKIP Siliwangi 425 DAFTAR PUSTAKA Arikunto, S 2009. Dasar – dasar Evaluasi Pendidikan . Jakarta: Bumi Aksara Asep 2011 Upaya meningkatkan Kemampuan Siswa Dalam Menyelesaikan Soal Matematika Yang Berbentuk Cerita dengan Menggunakan Langkah – Langkah Poyla Tesis Jurusan Teknologi Pembelajaran STKIP Garut : Tidak diterbitkan Husaini Usman 2009 Pengantar Statistik Ja karta : PT Bumi Aksara Nanang.2008 Pengaruh Kombinasi Pembelajaran Konstektual dan Metakognitif Terhadap Kemampuan Pemahaman dan Pemecahan Masalah Matematik Siswa SMP. Ruseffendi 1988 Pengantar Kepada Guru Mengembangkan Kompetensinya dalam Pengajaran Matematika untuk Meningkatkan CBSA . Bandung: Tarsito . Wina, S 2009 Strategi Pembelajaran Berorientasi Standar Proses Pendidikan. Jakarta: Kencana Prenada Media Grup Wina, S 2009 Perencanaan dan desain Sistem Pembelajaran . Jakarta: Kencana, Prenada Media Group Wahyudin.2007 Pembelajaran Matematika dan Pemecahan Masalah . Bandung: Mandiri