Analisis Data Pretes Kemampuan Komunikasi Matematis

156 Prosiding Seminar Nasional Pendidikan Matematika STKIP Siliwangi Ibrahim, M. et al. 2000. Pembelajaran Kooperatif . Surabaya : http:www.tuanguru.com201206model-pembelajaran-think-pair share.html 07 Januari 2014 Kurniawan, R. 2010. Peningkatan Kemampuan Pamahaman dan Pemecahan Masalah Matematis melalui Pembelajaran dengan Pendekatan Kontekstual pada Siswa Sekolah Menengah Kejuruan . Disertasi UPI. Bandung: Tidak diterbitkan. Lie. A. 2004. Cooperative Learning: Mempraktekkan Cooperative Learning di Ruang - Ruang Kelas . http:www.tuanguru.com201206model-pembelajaran-think-pair share.html 07 Januari 2014 Saragih, S. 2007. Mengembangkan Kemampuan Berpikir Logis dan Komunikasi Matematik Siswa Sekolah Menengah Pertama melalui Pendekatan Realistik . Disertasi UPI. Bandung: Tidak diterbitkan. Suryadi, D. 2004. Penggunaan Pendekatan Pembelajaran Tidak Langsung serta Pendekatan Gabungan Langsung dan Tidak Langsung dalam Rangkaian Meningkatkan Kemampuan Berpikir Matematik Tingkat Tinggi Siswa SLTP . Disertasi UPI. Bandung : Tidak dipublikasikan. Susilawati, W. 2012. Belajar dan Pembelajaran Matematika . Bandung: Insan Mandiri. Prosiding Seminar Nasional Pendidikan Matematika STKIP Siliwangi 157 PEMBELAJARAN MATEMATIKA DENGAN PEMBERIAN TUGAS MIND MAP PETA PIKIRAN UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA SISWA Devi Nurul Yuspriyati STKIP Siliwangi devi_yuspriyatiyahoo.co.id ABSTRAK Berdasarkan pernyataan yang diungkapkan oleh para ahli Psikologi Kognitif, materi pelajaran yang terlupakan oleh siswa tidak benar-benar hilang dari ingatan akalnya, materi pelajaran itu masih terdapat subitem akal permanen siswa namun terlalu lemah diingat kembali, sehingga diperlukan sebuah alat belajar yang membuat sistem memori siswa berfungsi optimal dalam memproses materi pelajaran yang diberikan. Hal ini kurang memberikan kesempatan kepada siswa dalam mengembangkan dan menemukan pemahamannya sendiri.Implikasinya, informasi yang diberikan sulit diserap, diserap, dan disimpan dengan baik di memori siswa atau biasa kita sebut lupa.Penelitian ini mencoba untuk menyelasaikan permasalahan tersebut.Ide utama untuk memecahkan masalah tersebut adalah menggunakan pembelajaran matematika dengan pemberian tugas mind map untuk meningkatkan hasil belajar matematika siswa. Metode yang digunakan adalah penelitian tindakan kelas dengan subjeknya adalah siswa kelas VII-B SMP Negeri 12 Bandung. Penelitian ini dilaksanakan dengan tiga siklus, setiap akhir siklus diberikan tes dan pada akhir siklus ketiga diberikan tes sub sumatif, semua tes berupa soal uraian non rutin di analisis dengan cara penskoran. Sedang untuk mengetahui sikap siswa diberikannya angket, lembar observasi, wawancara, jurnal, catatan lapangan terhadap siswa kelas VII-B yang dianalisis di ukur dengan skala sikap.Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa hasil belajar matematika siswa dengan pendekatan pemberian tugas mind map mengalami peningkatan menjadi lebih baik yang terlihat dari tes setiap siklusnya. Sikap dan respon siswa terhadap pembelajaran ini menunjukkan respon yang baik yang dapat dilihat dari angket dan jurnal siswa. Kata Kunci: Hasil Belajar, Mind Map

1. Pendahuluan

1.1. Latar Belakang Masalah

Matematika merupakan salah satu mata pelajaran yang diajarkan pada semua jenjang pendidikan mulai dari tingkat SD sampai dengan SMA bahkan sampai perguruan tinggi. Hal ini menunjukan bahwa matematika memegang peranan yang sangat penting dan melengkapi ilmu lain serta dapat mendukung aktivitas hidup manusia.Setiap akhir pembelajaran siswa diharapkan dapat mengembangkan kemampuan berpikir, bersikap dan bertindak secara logis, sistematis, kritis, dan kreatif. Kemampuan seperti itu yang diharapkan melalui pembelajaran metematika. Sebagaimana yang dikatakan oleh Sumarmo 2000:2-4 bahwa melalui pembelajaran matematika siswa diharapkan 1 memiliki pemahaman dan penalaran tentang produk dan proses matematika apa, bagaimana, dan mengapa yang memadai, 2 memiliki keterampilan dan dapat melaksanakan proses matematika doing math , 3 memahami, menghargai, dan mempunyai apresiasi terhadap nilai-nilai dan keindahan akan produk dan proses matematika, dan 4 mampu bersosialisasi dan berkomunikasi dalam matematika.