kelebihan dan Kelemahan PMRI

Prosiding Seminar Nasional Pendidikan Matematika STKIP Siliwangi 377

1.2. Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang masalah di atas, permasalahan dalam penelitian ini diidentifikasi dan dirumuskan sebagai berikut: 1. Apakah pencapaian dan peningkatan kemampuan pemahaman matematik siswa Madrasah Tsanawiyah yang menggunakan pembelajaran berbasis masalah lebih baik daripada pembelajaran biasa? 2. Apakah pencapaian dan peningkatan kemampuan koneksi matematik siswa Madrasah Tsanawiyah yang menggunakan pembelajaran berbais masalah lebih baik daripada pembelajaran biasa? 3. Apakah Disposisi matematik siswa Madrasah Tsanawiyah yang menggunakan pembelajaran berbasis masalah lebih baik daripada pembelajaran biasa? 4. Apakah terdapat asosiasi antara kemampuan pemahaman dan koneksi matematik siswa Madrasah Tsanawiyah?

1.3. Tujuan dan Manfaat Penelitian

Berdasarkan latar belakang masalah di atas, permasalahan dalam penelitian ini diidentifikasi dan dirumuskan sebagai berikut: 1. Apakah pencapaian dan peningkatan kemampuan pemahaman matematik siswa Madrasah Tsanawiyah yang menggunakan pembelajaran berbasis masalah lebih baik daripada pembelajaran biasa? 2. Apakah pencapaian dan peningkatan kemampuan koneksi matematik siswa Madrasah Tsanawiyah yang menggunakan pembelajaran berbais masalah lebih baik daripada pembelajaran biasa? 3. Apakah Disposisi matematik siswa Madrasah Tsanawiyah yang menggunakan pembelajaran berbasis masalah lebih baik daripada pembelajaran biasa? 4. Apakah terdapat asosiasi antara kemampuan pemahaman dan koneksi matematik siswa Madrasah Tsanawiyah?

1.4. Manfaat Penelitian

Dengan diadakannya penelitian ini diharapkan dapat memberikan manfaat: a. Bagi Guru Proses pembelajaran yang baik akan menumbuhkan sikap dan minat siswa terhadap pelajaran matematika. Dengan mengoptimalkan potensi yang dimiliki siswa yang dilakukan oleh guru dalam proses pembelajaran baik dari kemampuan pemahaman dan koneksi serta disposisi matematik akan banyak manfaat yang diperoleh guru diantaranya, transfer of knowledge terhadap siswa akan berjalan sesuai yang diharapkan, suasana pembelajaran menjadi menyenangkan yang pada akhirnya akan menghasilkan hasil yang maksimal serta guru akan lebih semangat dalam menjalankan tugasnya di kelas. b. Bagi Siswa Suasana pembelajaran yang menyenangkan akan lebih membuat siswa mudah menerima materi dengan baik dan aktifitas siswa akan lebih optimal dalam pembelajaran yang berpusat pada mereka, sekaligus menumbuhkan rasa keingintahuan siswa dalam pembelajaran serta akan lebih tergali kemampuan koneksi matematiknya. c. Bagi Pembelajaran Matematik Diharapkan hasil penelitian ini dapat menjadi salah satu referensi bagi para guru untuk lebih mengembangkan kreatifitas dalam pembelajaran yang pada akhirnya dapat meningkatkan hasil belajar matematika siswa.adalah kemampuan untuk menyimpan dalam ingatan atau memori, konsep yang dipahami secara baik oleh siswa dari pembelajaran yang diberikan.

2. Metode Penelitian

Penelitian ini menggunakan metode kuasi eksperimen,dimana unsur pemilihan acak diabaikan. Kemudian menggunakan dua kelas sampel, satu kelas sebagai kelas eksperimen yang diberi 378 Prosiding Seminar Nasional Pendidikan Matematika STKIP Siliwangi perlakuan berupa pendekatan pembelajaran berbasis masalah dan kelas control diberi pendekatan pembelajaran biasa. Desain penelitian ini adalah sebagai berikut: O X O -------- O O Keterangan: O = tes awal tes akhir kemampuan pemahaman dan koneksi serta disposisi matematik X = pendekatan pembelajaran berbasis masalah ------ = pengambilan sampel tidak acak

3. Studi Literatur

3.1 Pemahaman Matematik

Pemahaman Menurut Virlianti 2002:6 adalah konsepsi yang bisa dicerna atau dipahami oleh peserta didik sehingga mereka mengerti apa yang dimaksudkan, mampu menemukan cara untuk mengungkapkan konsepsi tersebut, serta dapat mengeksplorasi kemungkinan yang terkait.Selanjutnya menurut Ernawati 2003:8 pemahaman adalah kemampuan menangkap pengertian-pengertian seperti mampu mengungkapkan suatu materi yang disajikan dalam bentuk lain yang dapat dipahami, mampu memberikan interpretasi dan mampu mengklasifikasikannya. Demikian juga menurut Mulyasa 2005 : 78 bahwa pemahaman adalah kedalaman kognitif dan afektif yang dimiliki oleh individu. Sedangkan menurut menurut Sanjaya 2009 mengatakan dimaksud pemahaman konsep adalah kemampuan siswa yang berupa penguasaan sejumlah materi pelajaran, dimana siswa tidak sekedar mengetahui atau mengingat sejumlah konsep yang dipelajari, tetapi mampu mengungkapan kembali dalam bentuk lain yang mudah dimengerti, memberikan interprestasi data dan mampu mengaplikasikan konsep yang sesuai dengan struktur kognitif yang dimilikinya. Sementara Pemahaman Matematik menurut Polya Sumarmo, 2013 menggolongkan pemahaman matematik dalam empat tingkat pemahaman yaitu sebagai berikut: a. Pemahaman mekanikal yaitu dapat melaksanakan perhitungan rutin atau perhitungan sederhana. b. Pemahaman induktif yaitu dapat mencoba sesuatu dalam kasus sederhana dan tahu bahwa sesuatu itu berlaku dalam kasus serupa. c. Pemahaman rasional yaitu dapat membuktikan kebenaran sesuatu. d. Pemahaman intuitif yaitu dapat memperkirakan kebenaran sesuatu tanpa ragu-ragu, sebelum menganalisis secara analitik. Berbeda dengan Polya, Skemp Sumarmo, 2013 membedakan dua jenis tingkatan pemahaman sebagai berikut: a. Pemahaman instrumental yaitu hafal sesuatu secara terpisah atau menerapkan sesuatu pada perhitungan rutin atau sederhana, mengerjakan sesuatu secara algoritmik saja. Tingkat pemahaman ini setara dengan pemahaman mekanikal. b. Pemahaman relasional yaitu dapat mengaitkan sesuatu dengan hal lainnya secara benar dan menyadari proses yang dilakukan. Tingkat pemahaman ini setara dengan pemahaman relasional. Serupa dengan Skemp, Pollatsek Sumarmo, 2013 membedakan dua tingkatan pemahaman yaitu: a. Pemahaman komputasional yaitu dapat menerapkan rumus atau aturan pada perhitungan rutin atau sederhana, atau menerapkan rumus atau aturan algoritmik saja. Pemahaman ini setara dengan pemahaman mekanikal dan pemahaman instrumental. b. Pemahaman fungsional yaitu dapat mengaitkan sesuatu dengan hal lainnya secara benar dan menyadari proses yang dilakukan. Pemahaman ini setara dengan pemahaman rasional dan pemahaman relasional.