Abd. Kadir 371 DIRASAT ISLAMIYAH.

372 Dirasat Islamiyah kehidupan spiritual manusia. Keyakinan sebagai pengenalan secara spiritual ini untuk mengemba- likan jiwa ke asalnya bersama cahaya Penciptanya sehingga kemampuannya meningkat dapat me- mandang sesuatu yang nyata maupun yang masih rahasia. Jiwa merupakan substansi yang bersifat ilahi, rabbani dan berasal dari Cahaya Pencipta, substansi sederhana yang tidak fana, turun dari alam akali ke alam inderawi. Sepanjang jiwa masih terkurung dalam benda ragawi maka jiwa tidak akan men- dapatkan kesenangan hakiki dan kesempurnaan pengetahuan. Pelepasan jiwa dari raga, memung- kinkan jiwa mendapatkan kesenangan dan kesem- purnaan pengetahuan. Kesenangan dan kesempur- naan pengetahuan itu dicapai bilamana jiwa me- ninggalkan objek-objek empirik dan naik menuju alam kebenaran yang dinaungi Nur Pencipta, bera- da dekat dengan Tuhan dan dikaruniai kemam- puan melihat Tuhan. Hal demikian hanya didapat oleh jiwa yang suci. Meskipun jiwa itu dianggap qadim, tetapi keqadimannya itu bukan oleh dirinya sendiri kecuali mendapatkan limpahan qadim dari Tuhan yang Maha Qadim. al-Kindi membagi daya jiwa dalam tiga bagian: c. Daya Rasional Al-Kindi berkeyakinan bahwa pusat semua daya dikendalikan akal. Daya rasional berfungsi untuk memahami hal-hal yang rasional. Al-Kindi membagi akal berdasarkan tiap tahapan sebagai berikut:

H. Abd. Kadir 373

1. Akal Aktif adalah inti semua akal dan semua objek pengetahuan. 2. Akal Potensial adalah akal yang menjamin kesia- pan manusia untuk memahami hal-hal yang mungkin rasional dan membutuhkan rangsangan dari luar. 3. Akal Aktual adalah Akal Potensial yang telah keluar dari batas potensialitasnya ketika ia mulai memahami hal-hal yang rasional dan abstrak. Akal ini sering juga diidentikkan dengan akal Mustafad atau akal perolehan. 4. Akal Lahir adalah akal yang telah serius dalam memahami hal-hal yang rasional dan mengubah sesuatu yang potensial menjadi aktual. Perlunya aktivitas akal bagi al Kindi sebagai alat kerja filsafat yang menggunakan metode logika, hal ini berbeda dengan agama yang lebih kental mendekati persoalan manusia dengan keimanan. G. Abu Bakar Al-Razi Panggilan al Razi adalah sebutan bagi orang yang bernama Abu Bakar Muhammad Ibn Zakaria al-Razi lahir di Rayy selatan ibu kota Iran, tahun 250 H864M. Orang Barat lebih mengenal panggilannya dengan sebutan Rhazes. Sebelum ia pergi ke luar ia telah belajar kedokteran, filsafat, matematika, astronomi, kimia, sas- tra dan musik di tanah kelahirannya. Berkat keteku- nannya belajar beberapa cabang disiplin sebagaimana disebutkan di atas, maka ia seorang dokter, filosof dan pamain musik. 374 Dirasat Islamiyah Namun sebagian profesinya melebar ke bidang lain yang kurang sesuai dengan bidang pendidikannya: sebagai pedagang intan, petugas penukar mata uang dan juga pemusik kecapi dan pernah menjabat sebagai direktur salah satu rumah sakit di Rayy dan kemudian dilanjutkan di Baghdad setelah kepindahannya ke pusat pemerintahan ini. Sebagai dokter seringkali mengratiskan pasien yang berobat kepadanya bahkan ia juga pemurah terhadap orang miskin. Dedikasinya kepada khalifah dibuktikan dengan menulis sebuah buku kedokteran al Thibb. Konsep strategi pembelajarannya dilakukan dengan memberikan kesempatan kepada setiap murid- nya untuk mengajukan pertanyaan dan murid lainnya yang sebelum dia sendiri memberikan ulasan dan kesim- pulan every one is teacher here. Al-Hawi; ensliklopedi kedokteran yang masih dipakai sampai abad ke-16 M di Eropa, diterjemahkan dalam bahasa Latin dengan judul Continens. Kitab al-Ilmu al-Ilahi merupakan salah satu karya unggulan al Razi. 1. Pemikiran Filsafat al-Razi Anggapan banyak orang yang memberi label rasio- nalis bagi Al Razi sebagai akibat pemikirannya banyak bersandar kepada kemampuan rasio. Kekagumannya terhadap kemampuan akal menyebabkan ia selalu memujinya dan menganggap akal mampu menun- jukkan kebaikan bagi manusia. Dengan akal manusia bisa menempuh kebaikan sebagaimana kebaikan yang diperkenalkan oleh Nabi. Filosof yang memperguna- kan akal dalam menyelesaikan masalah atau meme- cahkan problem-problem kehidupan yang bersifat fisis