Abd. Kadir 27 DIRASAT ISLAMIYAH.

28 Dirasat Islamiyah melainkan sebanding dengan kejahatan itu dan sebaliknya orang yang berbuat baik akan dibalas dengan pahalanya. Dengan kata lain bahwa orang yang berbuat jahat atau berbuat baik akan menanggung resikonya. 3. Dalil kesempurnaan. Tuhan adalah sempurna dari segala kekurangan. Sifat kesempurnaan-Nya meng- inspirasi manusia mendekatkan dirinya kepada Tuhan. Banyak orang melakukan pendekatan kepada-Nya dalam amalan maupun doa. 4. Dalil kosmologis. Wujud Tuhan sebagai sebab kemawjudan alam, maka adalah tidak masuk akal bilamana alam ini mewujud tanpa sebab. Sebagai- mana telah diketahui banyak orang bahwa kebe- radaan alam ini lahir dari sebab-sebab tertentu. Satu sebab disebabkan oleh sebab yang lain, sehingga terjadi rangkaian sebab akibat yang tidak berkesudahan; dan hal ini mustahil bagi akal. Untuk mengatasi masalah seperti itu, maka sebab ini harus diakhiri pada sebab berakhir, yaitu Dzat yang kemaujudannya tidak memerlukan sebab. Dari dzat ini lahir sebab-sebab lain sebagaimana terjadi di alam ini, sehingga semuanya tersusun teratur melalui sebab-musabab. 5. Dalil keragaman dan kesatuan alam. Sesuatu yang terdapat dalam alam tidak mungkin memiliki kera- gaman tanpa keseragaman; dan adanya keseraga- man karena keragaman. Hukum keseragaman dan keragaman ini bukan merupakan sebuah kebetulan, tetapi ada penyebabnya. Penyebabnya ini mesti

H. Abd. Kadir 29

sesuatu yang tidak dapat disebabkan, yaitu Tuhan. Wujud pengendali alam yang memeliharanya tentulah wujud yang tidak sama dengan yang di- kendalikannya. Jika alam dan hukum-hukum alam adalah baharu, maka pengendali tidaklah baharu. Jika alam dan hukum-hukumnya merupakan hasil ciptaan, maka pengendali alam ini bukanlah wujud yang diciptakan. Sesuatu yang mengendalikan mes- ti berbeda dengan yang dikendalikannnya, kesa- maan keduanya hanya akan melahirkan ketidak- teraturan. Tuhan yang mengatur dan mengendali- kan alam ini, sehingga pengendalian dan pemeliha- raan alam berjalan secara harmonis. G. Islam sebagai Pandangan Hidup Pandangan hidup seringkali dikenal dengan sebu- tan way of life atau world view dan merupakan elemen dasar bagi wawasan seseorang. Pandangan hidup mem- berikan titik tolak dan arah terhadap semua prilaku dan pola pikir seseorang termasuk dalam menyikapi sesuatu. Setiap orang atau kelompok orang mempunyai pandangan hidup tertentu yang diyakini sedemikian rupa dan dipegang secara konsisten untuk menjadi acuan dan tujuan hidup dan kehidupannya. Setiap gerak gerik, pemikiran dan sikapnya dapat diukur dan dikembalikan kepada pandangan hidupnya. Pandangan hidup yang diyakini kebenarannya itu masuk ke dalam diri seseorang yang paling dalam dan membentuk sifat dan karakter yang sulit untuk dirubah. Pandangan hidup itu mem- 30 Dirasat Islamiyah pribadi pada diri seseorang, menjadi kata hati yang sulit diintervensi dari luar. Kata hati adalah prinsip kebenaran yang diyakini dan dipegang teguh dan seseorang selalu memeganginya secara konsisten. Apa yang dirasakan oleh kata hatinya kemudian menjadi implementatif dalam prilaku, pemi- kiran dan sikapnya. Seseorang biasanya selalu mengukur segala sesuatu yang dikerjakan, dipikirkan dan disikapi menurut kata hatinya. Secara sederhana pandangan hidup dapat diartikan sistem kepercayaan dasar yang integral tentang hakikat, realitas dan makna eksistensi tentang diri manusia. Atau lebih sederhana lagi bahwa pandangan hidup itu adalah kepercayaan, perasaan dan apa yang terdapat dalam pikiran yang berfungsi sebagai motor penggerak bagi keberlangsungan dan perubahan. 6 Pandangan hidup Islam berarti sesuatu yang mendasari prilaku, pola pikir dan sikap seorang yang didasarkan kepada sesuatu wawasan yang menjadi miliknya dan diyakini kebenarannya menurut agama Islam. Seseorang selalu berorientasi dan berpedoman kepada padangan hidup itu dalam situasi dan kondisi apapun. Pandangan hidup muslim sangat beragam sesuai dengan aliran ataupun madzhab yang dianutnya. Maka kelompok aliran atau mdzhab seorang muslim dapat dilihat dari perspektif pandangan hidupnya. Identitas seorang muslim bukan semata dilihat dari segi maupun fungsi biologisfisikis maupun psikisnya 6 Didiek Ahmad Supadie dkk., Pengantar Studi Islam , Jakarta: Rajawali Press, 2011, hlm 2.