Abd. Kadir 95 DIRASAT ISLAMIYAH.

96 Dirasat Islamiyah al-Bukhari disyarah oleh al-Asqalani dengan nama Fath al-Bari dan lain-lain. 3. Mukharrij Kata mukharrij berasal dari kata berasal kharraja ﺧ جﺮ ﺪﻳﺪﺸﺘﻟﺎﺑ dengan arti menampakkan, mengeluarkan dan menarik. Maksud mukharrij di sini adalah seorang yang menyebutkan suatu hadits dalam kitabnya dengan sanadnya. Atau orang yang menyebutkan periwayatan hadits dalam kitabnya dalam bentuk matan dan sanad. Sebagaimana disebutkan di atas bahwa hadits diriwayatkan menurut tradisi lisan tanpa bukti-bukti tertulis secara memadai, maka timbul gagasan dari ulama hadits untuk melakukan penilaian terhadap hadits supaya dapat dipilah antara hadits yang datang dari Nabi dan yang bukan dari Nabi. Ulama itu mempunyai semangat yang besar untuk memilah dan memilih hadist yang berkualitas shahih dan menghindari hadits palsu maudlu’. Dengan metode tertentu mereka menyeleksi hadits dan memilih hadits tertentu untuk dicatat dalam kitabnya. Orang yang melakukan kegiatan semacam ini disebut dengan mukharrij. Dengan demikian, mukharrij ada- lah orang yang mengumpulkan hadits setelah mereka melakukan penilaian kualitas hadits. Jika mukharrij suatu hadits adalah al-Bukhari berarti matan hadits itu disebutkan oleh al-Bukhari dalam kitabnya berikut sanadnya. Illustrasi hubungan sanad, matan dan mukharrij dalam sebuah hadits.

H. Abd. Kadir 97

ِﻦْﺑا ْﻦَﻋ ٍءﺎَﺟَر ِﰊَأ ْﻦَﻋ ِﺪْﻌَْﳉا ْﻦَﻋ ِثِراَﻮْﻟا ُﺪْﺒَﻋ ﺎَﻨَـﺛﱠﺪَﺣ ٌدﱠﺪَﺴُﻣ ﺎَﻨَـﺛﱠﺪَﺣ ٍسﺎﱠﺒَﻋ ِْﱪْﺼَﻴْﻠَـﻓ ﺎًﺌْﻴَﺷ ِﻩِﲑِﻣَأ ْﻦِﻣ َﻩِﺮَﻛ ْﻦَﻣ َلﺎَﻗ َﻢﱠﻠَﺳَو ِﻪْﻴَﻠَﻋ ُﻪﱠﻠﻟا ﻰﱠﻠَﺻ ﱢِﱯﱠﻨﻟا ْﻦَﻋ اًﺮْـﺒِﺷ ِنﺎَﻄْﻠﱡﺴﻟا ْﻦِﻣ َجَﺮَﺧ ْﻦَﻣ ُﻪﱠﻧِﺈَﻓ ًﺔﱠﻴِﻠِﻫﺎَﺟ ًﺔَﺘﻴِﻣ َتﺎَﻣ يرﺎﺨﺒﻟا ﻪﺟﺮﺧأ Memberitakan kepada kami Musaddad, meceritakan kepada kami Abd al-Wârits dari al-Ja`di dari Abi Rajâ’ dari Ibn Abbas dari Nabi saw bersabda: “Barang siapa yang benci sesuatu dari pimpinannya amir maka hendaklah sabar, sesungguhnya barang siapa yang keluar dari penguasa sultan satu jengkal maka ia mati Jahiliayah” . HR. al-Bukhari. Dalam contoh itu tersebut hadits itu disampaikan oleh Ibn Abbas setelah Ibn Abbas mendengarnya dari Nabi. Kemudian Ibn Abbas menyampaikannya kepa- da Abi Raja’, kemudian Raja’ menyampaikannya kepada al Ja’di. Kemudian al Ja’di menyampaikannya kepada Abd al Warits dan Abd al Warits menyampai- kannya kepada Musaddad. Sampai pada Musadad hadits ini mengalami lima kali periwayatan. Dari Musadad hadits ini disampaikan kepada al Bukhari. Setelah Bukhari melakukan telaah dan penilaian terhadap hadits ini ia pun membukukannya dalam kitabnya. Penyandaran berita oleh Musaddad kepada Abd al- Warits dari al-Ja`di dari Abi Raja’ dari Ibn Abbas sebagai rangkaian periwayatan secara kronologis ini disebut: sanad. Isi berita yang disampaikan Nabi: Barang siapa yang benci sesuatu dari pimpinannya…. disebut: matan. Setelah Bukhari menerima hadits itu 98 Dirasat Islamiyah dan melakukan penilaian terhadap berita itu dan kemudian menuliskannya dalam kitab karyanya, sehingga ia menjadi mukharrijnya ; artinya orang yang meriwayatkan hadis dalam salah satu kitab hadits setelah melakukan penilain. Oleh karena itu, biasa- nya pada akhir periwayatan suatu hadits disebutkan akhrajahu al Bukhari يرﺎﺨﺒﻟا ﻪﺟﺮﺧأ berarti hadits itu dinilai dan dimasukkan oleh al-Bukhari dalam kitab- nya. Atau untuk menyatakan perawi suatu hadits dikatakan dengan kata: يرﺎﺨﺒﻟا ﻩاور hadits diriwayatkan oleh al-Bukhari. Contoh hadits lain: َﻨَـﺛﱠﺪَﺣ ٌﻊﻴِﻛَو ﺎَﻨَـﺛﱠﺪَﺣ ﱠِﱯﱠﻨﻟا ﱠنَأ ِءاَﺮَـﺒْﻟا ِﻪﻴِﺑَأ ﻦَﻋ ِءاَﺮَـﺒْﻟا ِﻦْﺑ َﺪﻳِﺰَﻳ ﻦَﻋ ٍبﺎَﻨَﺟ ﻮُﺑَأ ﺎ ﺎًﺼَﻋ ْوَأ ٍسْﻮَـﻗ ﻰَﻠَﻋ َﺐَﻄَﺧ َﻢﱠﻠَﺳَو ِﻪْﻴَﻠَﻋ ﻪﱠﻠﻟا ﻰﱠﻠَﺻ ﰱ ﺪﲪا ﻪﺟﺮﺧا ﻩﺪﻨﺴﻣ Waki’ bercerita kepada kami, Abu Janab bercerita kepada kami dari Yazid bin al Barra` dari ayahnya yang bernama al Barra`, bahwa Nabi berkhutbah dengan memegang tombak atau tongkat. H.R. Ahmad. Sanad nya adalah: ءاَﺮَـﺒْﻟا ِﻪﻴِﺑَأ ﻦَﻋ ِءاَﺮَـﺒْﻟا ِﻦْﺑ َﺪﻳِﺰَﻳ ﻦَﻋ ٍبﺎَﻨَﺟ ﻮُﺑَأ ﺎَﻨَـﺛﱠﺪَﺣ ٌﻊﻴِﻛَو ﺎَﻨَـﺛﱠﺪَﺣ Matan nya adalah: َﺐَﻄَﺧ ﻢﱠﻠَﺳَو ِﻪْﻴَﻠَﻋ ﻢﻬﱠﻠﻟا ﻰﱠﻠَﺻ ﱠِﱯﱠﻨﻟا ﱠنَأ ﺎًﺼَﻋ ْوَأ ٍسْﻮَـﻗ ﻰَﻠَﻋ