Abd. Kadir 85 DIRASAT ISLAMIYAH.

86 Dirasat Islamiyah telah ziarah kepada-Mu, mintakanlah kepada Allah kebajikan untuk kami”. Kemudian dia Nabi memberi kepada kami sedikit kurma yang pada saat itu memang tidak ada makanan. Kemudian kami mukim di sana beberapa hari, kami meng- hadiri jumatan bersama Rasulullah, kemudian dia berdiri dengan berpegangan pada tongkat atau tombak, kemudian memuji kepada Allah dengan ungkapan yang ringkas, baik dan penuh barakah. Kemudian berkata: “Wahai manusia sesungguhnya kamu tak akan mampu atau tak bisa melakukan segala yang diperintahkan tapi terus berusahalah dan lakukan dengan senang hati.” HR. Abu Dawud . 3. Sunnah taqririyah adalah sunnah yang berupa kete- tapan yang mengisyaratkan persetujuan Nabi terha- dap suatu keadaan yang dilakukan atau diucapkan shahabat. Seperti Nabi tidak memberi komentar terhadap apa yang dilakukan atau diucapakan shahabat. Contoh haditssunnah taqririyah: ِﻦْﺑ ِﺪﻴِﻌَﺳ ْﻦَﻋ ٍﺮْﺸِﺑ ِﰉَأ ْﻦَﻋ ُﺔَﺒْﻌُﺷ ﺎَﻨَـﺛﱠﺪَﺣ َﺮَﻤُﻋ ُﻦْﺑ ُﺺْﻔَﺣ ﺎَﻨَـﺛﱠﺪَﺣ ِﻪﱠﻠﻟا ِلﻮُﺳَر َﱃِإ ْتَﺪْﻫَأ ُﻪَﺘَﻟﺎَﺧ ﱠنَأ ٍسﺎﱠﺒَﻋ ِﻦْﺑا ِﻦَﻋ ٍْﲑَـﺒُﺟ - ﻰﻠﺻ ﷲا ﻢﻠﺳو ﻪﻴﻠﻋ - َكَﺮَـﺗَو ِﻂِﻗَﻷا َﻦِﻣَو ِﻦْﻤﱠﺴﻟا َﻦِﻣ َﻞَﻛَﺄَﻓ ﺎًﻄِﻗَأَو ﺎﺒُﺿَأَو ﺎًﻨَْﲰ ِةَﺪِﺋﺎَﻣ ﻰَﻠَﻋ َﻞِﻛُأ ﺎَﻣ ﺎًﻣاَﺮَﺣ َنﺎَﻛ ْﻮَﻟَو ِﻪِﺗَﺪِﺋﺎَﻣ ﻰَﻠَﻋ َﻞِﻛُأَو اًرﱡﺬَﻘَـﺗ ﱠﺐُﺿَﻷا ِﻪﱠﻠﻟا ِلﻮُﺳَر - ﻢﻠﺳو ﻪﻴﻠﻋ ﷲا ﻰﻠﺻ - . دواد ﻮﺑا ﻩاور

H. Abd. Kadir 87

Abu Dawud mengatakan: Hafsh bin Umar bercerita kepada kami, Syu`bah bercerita kepada kami dari Abi Bisyr dari Said bin Jubayr dari bin Abbas, sesungguhnya bibinya menyuguhkan kepada Nabi samin, daging biawak dan aqith. Nabi memakan samin dan aqith, dan Nabi tidak makan daging biawaknya karena jijik. Suguhan itu dimakan, andaikata haram, maka suguhan itu tidak dimakan oleh Nabi. Dalam hadits ini tidak memberi komentar terhadap perbuatan shahabat yang menyuguhkan dan memakan daging biawak walaupun Nabi sendiri tidak memakannya. 4. Sunnah washfiyah adalah sunnah yang menggam- barkan keadaan pribadi Nabi yang berupa postur tubuhnya, tabiatnya karakter, akhlaknya, gerak geriknnya dsb. Contoh haditssunnah wasfiyah: َـﺛﱠﺪَﺣ ِءَﻼَﻌْﻟا ُﻦْﺑ ُﺪﱠﻤَُﳏ ٍﺐْﻳَﺮُﻛ ﻮُﺑَأ ﺎَﻨَـﺛﱠﺪَﺣ ْﻦَﻋ ٍرﻮُﺼْﻨَﻣ ُﻦْﺑ ُقﺎَﺤْﺳِإ ﺎَﻨ ِﻦْﺑ َﻢﻴِﻫاَﺮْـﺑِإ ُلﻮُﻘَـﻳ َءاَﺮَـﺒْﻟا ُﺖْﻌَِﲰ َلﺎَﻗ َقﺎَﺤْﺳِإ ِﰉَأ ْﻦَﻋ ِﻪﻴِﺑَأ ْﻦَﻋ َﻒُﺳﻮُﻳ ِﻪﱠﻠﻟا ُلﻮُﺳَر َنﺎَﻛ - ﻢﻠﺳو ﻪﻴﻠﻋ ﷲا ﻰﻠﺻ - ﺎًﻬْﺟَو ِسﺎﱠﻨﻟا َﻦَﺴْﺣَأ َﻻَو ِﺐِﻫاﱠﺬﻟا ِﻞﻳِﻮﱠﻄﻟﺎِﺑ َﺲْﻴَﻟ ﺎًﻘْﻠَﺧ ْﻢُﻬَـﻨَﺴْﺣَأَو ﲑِﺼَﻘْﻟﺎِﺑ ﻢﻠﺴﻣ ﻪﺟﺮﺧا Abu Kurayb Muhammad bin Alla` bercerita kepada kami. Ishaq bin Manshur bercerita kepada kami dari Ibrahim bin Yusuf dari bapaknya dari Abiy Ishaq yang berkata: ”Saya pernah mendengar al Barra’ berkata bahwa Rasul Allah adalah orang 88 Dirasat Islamiyah yang paling tampan wajahnya, paling baik akhlak- nya, tidak terlalu tinggi dan tidak pendek.” HR : Muslim . D. Hadits Qudsi Hadits Qudsi disebut juga hadits Ilahi atau hadits Rabbani. Secara etimologi qudsi berarti suci, karena hadits ini berasal dari Allah swt. Sungguhpun dinamakan qudsi suci bukan berarti menunjukkan kualitas hadits, kecuali hanya merupakan istilah karena sandarannya kepada Allah. Oleh karena itu, kualitas hadits ini seperti hadits Nabawi. Sedangkan arti terminologinya hadits qudsi. ﱠﻞﺟو ﱠﺰﻋ ِﷲا َﱃا ِ ﻢﻠﺳو ﻪﻴﻠﻋ ﷲا ﻰﻠﺻ ُلْﻮُﺳﱠﺮﻟا ُﻪَﻓﺎَﺿَأ ٍلْﻮَـﻗ ﱡﻞُﻛ Segala perkataan yang disandarkan oleh Rasul saw kepada Allah swt. Dari definisi sebagaimana tersebut di atas dapat dielaborasi lebih lanjut:

1. Karakter Hadits Qudsi

a. Nabi hanya sebagai mediator dalam menyam- paikan hadits yang diterimanya dari Allah swt. b. Nabi menceritakan materi hadits qudsi yang diterimaya dalam bahasa Nabi sendiri. c. Hadits qudsi bersifat qauliyah. d. Nabi menyebutkan nama Allah swt. sebagai sumber periwayatan hadits qudsi, dalam arti periwayatan hadits qudsi pada umumnya meng-