Abd. Kadir 417 DIRASAT ISLAMIYAH.

418 Dirasat Islamiyah masa lampau efeknya pada masa sesudahnya di masa sekarang dan tempat yang melingkupinya. Pokok persoalan sejarah umat Islam senantiasa sarat dengan pengalaman penting yang menyangkut perkembangan keseluruhan keadaan masyarakat dan umat Islam. Sejarah bukanlah semata-mata peristiwa- peristiwa yang terjadi melainkan juga tafsiran peristiwa- peristiwa itu, dan pengertian mengenai hubungan- hubungan nyata dan tidak nyata yang menjalin seluruh bagian serta memberinya dinamika dalam waktu dan tempat. Sejarah yang ada pada saat ini adalah hasil dari penafsiran dan pengolahan para sejarahwan. Proses pe- nafsiran atau pengolahan data-data sejarah harus sesuai dengan pedoman dan aturan yang berlaku, karena peristiwa tersebut akan sangat bermakna dan berguna di masa kini dan yang akan datang. Fakta-fakta sejarah itu tidak berdiri sendiri tetapi berhubungan dengan fakta lain dan pikiran manusia yang sedang menelaah sejarah. Oleh karena itu, suatu fakta sejarah yang terjadi di suatu tempat dan waktu tertentu memberikan makna yang berbeda bagi setiap orang, kelompok, masyarakat atau bangsa. Setiap orang, kelompok, masyarakat dan bangsa mempunyai sejarah- nya masing-masing, sehingga fakta itu memberikan mak- na perspektif. Suatu fakta sejarah kadang memberikan makna positif bagi seorang, kelompok, masyarakat atau bangsa, tetapi juga secara bersamaan memberikan makna negatif bagi orang, kelompok, masyarakat atau bangsa lain bila dilihat dari perpektif berbeda.

H. Abd. Kadir 419

Sesuatu yang berkaitan dengan masa lampau itu sangat luas dan tidak terbatas unlimited. Ada kesepaka- tan dalam ilmu sejarah bahwa yang menyangkut masa lampau itu dibatasi oleh dimensi waktu, yaitu zaman sejarah itu dibuktikan dengan adanya tulisan, sedangkan zaman sebelumnya –sebelum adanya tulisan-, disebut sebagai zaman prasejarah. Karena batasan itu dianggap terlalu panjang, maka diadakan lagi periodisasi-perio- disasi yang merupakan satu kesatuan dan berdasarkan pada patokan-patokan tertentu. Misalnya zaman kuno, zaman pertengahan, zaman modern, dan seterusnya. Sejarah mencakup perjalanan hidup manusia dalam mengisi perkembangan dunia dari masa ke masa. Setiap sejarah mempunyai arti dan nilai, sehingga manu- sia dapat membuat sejarahnya sendiri. Sejarah dijadikan sebagai gambaran atau sebagai guru yang memberikan pelajaran. Ada kemungkinan secara esensial sejarah itu akan terulang kembali. Hal ini diisyaratkan oleh al-Qur- an yang memberikan peringatan dan penjelasan ten-tang kisah-kisah di masa lampau sebagai teladan untuk dijadikan dasar pertimbangan bagi umatnya dalam setiap tindakan maupun sikap dalam kehidupan sehari- hari. C. Kondisi Geo-Politik Sejarah Umat Islam Semenanjung Arab yang letaknya dekat pertemu- an ketiga benua Asia, Eropa dan Afrika menjadi wilayah yang mudah dikenal. Laut Merah di sebelah barat, Teluk Persia di sebelah Timur, Lautan India di sebelah selatan, dan Mesopotamia di utara merupakan batas semenan- 420 Dirasat Islamiyah jung Arab secara geografis. Wilayah itu terbagi dua bagian besar, yaitu wilayah tengah dan bagian pesisir 3 . Daerah tengah adalah daerah padang pasir Sahara yang luas dan jarang ditemukan sungai-sungai yang mengalir- kan air secara tetap kecuali hanya lembah-lembah yang berair pada musim hujan. Wilayah tengah ini dapat diklasifikasikan ke dalam: 1. Sahara Langit yang memanjang 140 mil dari utara ke selatan dan 180 mil yang membujur dari barat ke timur, dengan udara yang tidak banyak mengandung uap air, dan tiupan anginnya seringkali menimbulkan kabut debu. Oase maupun sumber air sulit ditemukan. 2. Sahara selatan bentangannya menyambung Sahara Langit dengan arah timur sampai bagian selatan Persia. Hampir seluruhnya merupakan daerah keras, tandus dan pasir bergelombang. Daerah ini seringkali disebut dengan al Rub al Khali bagian yang sepi. Sahara Harrat suatu daerah yang terdiri dari tanah liat yang berbatu hitam. Gugusan batu ini menyebar di keluasan Sahara ini 4 . Adapun wilayah pesisir adalah bagian kecil yang mengelilingi Jazirah Arabia di sekitar pantai-pantai yang berada di pinggiran teluk Persia, Selat Hormuz, Lautan Hindia, dan Laut Merah dan Laut Meriditania. Wilayah di Pegunungan Sarawat yang melintasi garis pantai sebe- lah barat sejak dahulu merupakan tanah gersang. Meski tidak banyak perairan, tetapi beberapa sumbernya terda- pat di bawah tanah dan sejak dulu berfungsi sebagai urat 3 Badri Yatim, Sejarah Kebudayaan Islam, Jakarta: , hlm. 9. 4 Ibid , hlm. 10.