Abd. Kadir 329 DIRASAT ISLAMIYAH.

330 Dirasat Islamiyah sebab setiap kata yang dipakai pastilah mengandung salah paham yang tak mungkin dihindari. 13 Tingkat pengenalan kepada-Nya menggambarkan kedekatannya; dan tingkat kedekatannya menggambarkan kesempur- naannya. Pengalaman ma’rifah itu didapat dengan peran- taraan cahaya. Secara tiba-tiba seseorang diliputi dengan tajalli cahaya-Nya yang membakar segala yang dapat dicerap oleh instrumen inderawi dan nalar. Ia meng- gapai cahaya itu dan dengan cahaya itu ia melihat alam spiritual. Ia dapat menyaksikan alam itu dalam keadaan terang benderang sebagai hasil tingkatan mujahadah dan riyadlah yang dikerjakan dan atau mukasyafah yang dicapai. Dengan cahaya itu ia semakin menghayati alam spiritual. Kesempurnaan pendakian seseorang sampai ia mengenal Tuhan secara langsung bahwa tidak ada sesuatu yang mawjud melainkan Tuhan. Orang yang menempati kedudukan sebagai ‘ arif –orang ma’rifah- ia mampu mengetahui segala yang ada terlepas dari kesadaran biasanya. Dengan pandangan ma’rifah me- mungkinkan seseorang mengetahui rahasia-rahasia-nya dan bentuk form tentang segala yang ada. Pengeta- huan ini lebih tinggi kualitasnya dibandingkan dengan pengetahuan yang manapun yang didapatkan dari persepsi inderawi maupun penalaran. 13 Abu Hamid Muhammad bin Muhammad al-Ghazali , al-Munqidz min al-Dlalal, opcit. hlm. 41.

H. Abd. Kadir 331

H. Mahabbah 14 ﺔﺒﺤﻤﻟاCinta Pendakian spiritual bagi banyak orang ditempuh dengan cara yang berbeda dan teknik yang bermacam- macam, namun kesamaan titik pandangnya terletak pada adanya usaha untuk berada sedekat-dekatnya dengan Tuhan, karena adanya dorongan cinta. Salah satu naluri manusia dalam tataran psikis adalah men- cintai. Cinta pada dasarnya adalah rasa suka dan rasa sayang pada suatu objek, sehingga memimbulkan pengurbanan kepentingan pribadi bagi kepentingan kekasihnya tanpa memikirkan balasan apapun. Cinta biasanya merupakan kecenderungan alami terhadap sesuatu yang mendatangkan kenikmatan dan perasaan senang, sehingga dalam puncaknya menyebabkan kerin- duan terhadap objek yang dicintai. Oleh karena itu cinta dapat menjadi penggerak utama dalam mendorong aktivitas segala hal. Dalam banyak hal; kadang-kadang Tuhan dianggap sebagai kekasih dan sebagai objek curahan cintanya. Naluri cinta tertuju untuk mencintai keindahan dan setiap keindahan menjadi perhatian untuk dicintai, serta Tuhan yang paling indah, paling menarik, dan paling wajar untuk selalu dicintai. Mahabbah menggambarkan hubungan rapat dalam bentuk cinta, dengan cara mengeliminasi sesuatu 14 Perlu dibedakan antara cinta spiritual dan rasional, yang pertama mengacu pada makna sesuatu yang bisa mendapatkan pengetahuan secara langsung dan segera, dan yang kedua mengacu pada makna refleksi intelek terhadap pikiran seseorang. Hari Zamharir, “Insan Kamil : Citra Sufistik al-Jilli tentang Manusia”, dalam Dawam Rahardjo, ed, Insan Kamil, Konsep Manusia Menurut Islam , Jakarta : Grafitti press, 1987, hlm. 63. 332 Dirasat Islamiyah dari hati selain-Nya. Dalam wacana filosofis cinta men- jadi penyebab penciptaan, dan cinta juga merupakan sebab kembalinya semua manifestasi kepada-Nya. Tuhan sebagai dzat yang dicintai dan mencintai; Ia menjadi awal dan akhir tujuan dari kosmos, sehingga cinta merupakan prinsip kosmos, dan cinta juga merupakan sebab wujud. Kosmos berasal dari-Nya, karena ia ada berdasar cinta dan berakhir pada-Nya karena cinta pula. Segala fenomena yang banyak berasal dari yang satu dengan sebab cinta. Oleh karena itu cinta adalah prinsip kerja dalam semua manifestasi dari Yang Mahaesa. Tuhan adalah penyinta, dan yang dicintai, oleh karena itu cinta adalah substansi sifat Tuhan dan sifat dari yang mencintai. 15 Di beberapa tempat di al-Qur an kecintaan kepada Tuhan dilukiskan sebagai sesuatu yang lebih unggul dibandingkan dari semua hubungan dan perasaan cinta di antara sesama makhluk. نﻼـــﺸﲣ ةرﺎـــﲡوﺎﻫﻮﻤﺘﻓﱰﻓا لﻮﻣاﻮﻤﻜﺗﲑـــﺸﻋﻮﻤﻜﺋﺎﻨﺑاو ﻢﻜﺋﺎـــﺑا نﺎـــﻛ نا ﻞـــﻗ ﻪﻠﻴﺒـﺳ ﰱ دﺎﻬﺟو ﻪﻟﻮﺳرو ﷲ ا ﻦﻣ ﻢﻜﻴﻟا ﺐﺣاﺎ ﻮﺿﺮﺗ ﲔﻛﺎﺴﻣوﺎﻫدﺎﺴﻛ ﻩﺮﻣﺎﺑ ﷲا ﱵﺋﺎﻳ ﱴﺣ اﻮﺼﺑﱰﻓ ‘ Katakanlah: Jika bapak-bapakmu, anak-anakmu, sau- dara-saudaramu, isteri-isterimu, harta benda yang kamu usahakan dan perniagaan yang kamu takuti kerugiannya serta tempat kediaman yang kamu sukai lebih kamu cintai daripada Allah dan rasul-Nya dan berjuang di jalan-Nya, maka tunggulah sehingga Allah 15 ﻦﻳﺮﻬﻄﺘﳌا ﺐﳛو ﲔﺑاﻮﺘﻟا ﺐﳛ ﷲا نا ةﺮﻘﺒﻟا : 222 ‘Sesungguhnya Allah mencintai orang yang bertaubat dan orang yang suci’. al-Baqarah 2 : 222.