Abd. Kadir 107 DIRASAT ISLAMIYAH.

108 Dirasat Islamiyah a. Tafsîl al-Mujmal Hadits memberi penjelasan secara terperinci pada ayat-ayat al Qur-an yang masih global tafsil al- mujmalmemerinci yang global, dan sebagian ulama menyebutnya bayan tafsir atau bayan tafshil. Di antara contoh tentang ayat-ayat al Qur-an yang masih mujmal adalah perintah mengerjakan shalat, puasa, zakat, disyari’atkannya jual beli, nikah, qhisas, hudud dan sebagainya. Ayat-ayat al Qur-an tentang masalah ini masih bersifat mujmal, baik mengenai cara mengerjakan, sebab-sebabnya, sya- rat-syarat, atau halangan-halangannya. Perincian dan penjelasan tata cara pelaksanannya itu ada dalam hadits Nabi. Ayat-ayat al Qur-an yang ber- hubungan hal-hal tersebut tidak menjelaskan kaifi- ah pelaksanaan perintah yang ada di dalamnya. Oleh karena itu, melalui haditsnya Nabi memberi- kan tafsir dan penjelasan masalah-masalah tersebut. Al Qur-an tidak menjelaskan secara rinci tentang tata cara pelaksanaan shalat. Salah satu ayatyang memerintahkan shalat adalah: ْراَو َةﺎَﻛﱠﺰﻟا اﻮُﺗَآَو َة َﻼﱠﺼﻟا اﻮُﻤﻴِﻗَأَو َﲔِﻌِﻛاﱠﺮﻟا َﻊَﻣ اﻮُﻌَﻛ Dan dirikanlah shalat, tunaikanlah zakat dan ruku- lah beserta orang-orang yang ruku. QS:al Baqarah: 2:43. Ayat ini tidak menerangkan kaifiyahtata cara shalat sampai akhirnya Nabi menjelaskan kaifiyah- nya sebagaimana didapatkan dalam hadits Nabi.

H. Abd. Kadir 109

اﻮﻠﺻ ﺎﻤﻛ ﻲﻠﺻأ ﱏﻮﻤﺘﻳار ىرﺎﺨﺒﻟا ﻩاور Shalatlah sebagaimana engkau melihat aku shalat. HR. Bukhari. Shalat sebagaimana diperintahkan Nabi itu ditaf- sirkan dan dijelaskan dengan praktik demonstratif ketika Nabi shalat bersama atau di hadapan shaha- bat, sehingga shahabat dapat melakukan shalat sebagaimana dikerjakan oleh Nabi. Dalam masalah haji al Qur-an hanya menjelaskan secara global, sebagaimana disebutkan dalam tentang ayat haji: ﱠﻠِﻟ َةَﺮْﻤُﻌْﻟاَو ﱠﺞَْﳊا اﻮﱡِﲤَأَو ِﻪ Sempurnakanlah haji dan umrah karena Allah. QS: al Baqarah:2:196 Rincian dan tata cara pelaksanaan haji dan umrah itu didemonstrasikan oleh Nabi ketika Nabi melak- sanakan haji dan umrah bersama shahabat pada haji wada’ tahun 11H. Nabi bersabda: ْﻢُﻜَﻜِﺳﺎَﻨَﻣ اْوُﺬُﺧْﺄَﺘِﻟ Ambilah dari padaku ibadah hajjimu. HR. Muslim. Tatacara pelaksanaan haji dan umrah itu harus meniru seperti apa yang dilakukan Nabi. Biasanya Nabi menyampaikan hadits dalam bentuk per- buatan sunnah fi’liyah, seperti tata cara wudlu, tayammum, shalat, hajji dan sebagainya. Banyak ketentuan al Qur-an yang bersifat mujmal ; kemu- 110 Dirasat Islamiyah dian Nabi memberikan petunjuk praktis supaya kaum muslimin dapat memahaminya dengan mudah. Hadits-hadist semacam ini bukan sekedar direkam dalam kepala shahabat sebagai ucapan belaka, tetapi shahabat pun merekam implementasi kedua hadits sebagaimana yang dilakukan oleh Nabi. b. Takhshish al-`Amm Hadits memberikan batasan terhadap pengertian ayat-ayat al Qur-an yang umum menjadi penger- tian yang lebih khusus. Ayat-ayat tentang waris: ﻳ ِْﲔَـﻴَـﺜْـﻧﻷا ﱢﻆَﺣ ُﻞْﺜِﻣ ِﺮَﻛﱠﺬﻠِﻟ ْﻢُﻛِدﻻْوَأ ِﰲ ُﻪﱠﻠﻟا ُﻢُﻜﻴِﺻﻮ Allah mensyari`atkan bagimu tentang bagian pu- saka untuk anak-anakmu, yaitu: bahagian seorang anak lelaki sama dengan bahagian dua orang perempuan. QS:al-Nisa’:4:11. Sedangkan contoh hadits yang berfungsi men- takh- shish keumuman ayat-ayat al Qur-an, adalah: ﻩﺎﻨﻛﺮﺗ ﺎﻣ ثرﻮﻧ ﻻ ءﺎﻴﺒﻧﻷا ﺮﺷﺎﻌﻣ ﻦﳓ Kami para Nabi tidak meninggalkan harta warisan. ﺎَﻴْﻔُﺳ ﺎَﻨَـﺛﱠﺪَﺣ ٍﻢْﻴَﻌُـﻧ ﻮُﺑَأ ﺎَﻧَﺮَـﺒْﺧَأ ٍسﺎﱠﺒَﻋ ِﻦْﺑا ْﻦَﻋ ٍﺪِﻫﺎَُﳎ ْﻦَﻋ ٍﺚْﻴَﻟ ْﻦَﻋ ُن ﺎًﺌْﻴَﺷ ِلﻮُﺘْﻘَﻤْﻟا ْﻦِﻣ ُﻞِﺗﺎَﻘْﻟا ُثِﺮَﻳ َﻻ َلﺎَﻗ ﻲﻣراﺪﻟا ﻩاور Telah mengabarkan kepada kami Abu Nuaim telah menceritakan kepada kami Sufyan dari Laits dari Mujahid dari Ibnu Abbas ia berkata; Pembunuh