Abd. Kadir 149 DIRASAT ISLAMIYAH.

150 Dirasat Islamiyah C. Sumber Hukum 1. Al Qur an Sebagaimana diketahui dan diyakini oleh banyak orang bahwa Islam agama yang diturunkan oleh Allah kepada Nabi Muhammad melalui firman-fir- man-Nya. Firman-firman yang diterimakan kepada Nabi itu terkodifikasi dalam al-Qur-an, maka menjadi wajar bilamana agama Islam menjadikan al-Qur-an sebagai sumber hukum. Dalam al-Qur-an pula dirumuskan ajaran Islam dari mulai cara pandang seseorang sampai prilaku sehari-hari. Cara pandang sampai prilaku seseorang muslim seha- rusnya berpedoman atau mengambil doktrin dari al-Qur-an. Hal ini sebagai konsekwensi logis dari pengertian bahwa Islam diturunkan dari Allah dan menjadi panutan pemeluknya. Al-Qur-an sebagai sumber ajaran Islam, maka proses pemikiran dan produknya, sikap dan prilaku sampai tujuannya harus sesuai dengan yang telah ditetapkan oleh al- Qur-an. ىﺮﺸﺑو ﺔﲪرو ىﺪﻫو ءﻲﺷ ﻞﻜﻟ ﺎﻧﺎﻴﺒﺗ بﺎﺘﻜﻟا ﻚﻴﻠﻋ ﺎﻨﻟﺰﻧو ﲔﻤﻠﺴﻤﻠﻟ Dan Kami turunkan kepadamu al Kitab al Qur-an untuk menjelaskan segala sesuatu dan petunjuk serta rahmat dan kabar gembira bagi orang-orang yang berserah diri. QS:al Nahl:16:89.

H. Abd. Kadir 151

Semua produk hukum dan ajaran Islam itu ter- masuk turunan-turunannya sumber utamanya ada- lah al Qur-an, kemudian ditafsirkan kembali dan disimpulkan pada zaman berkembangnya ijtihad. Tidak ada tokoh ilmuwan muslim yang mau melepaskan diri dari tuntunan al Qur-an dalam mengembangkan keilmuannya. 2. Hadits Nabi Tidak saja al Qur-an yang dijadikan sumber oleh para cendikiawan muslim untuk mengembangkan ilmu-ilmu keislaman, tetapi juga hadits Nabi seba- gai akibat kedudukan hadits sebagai sumber pokok ajaran Islam kedua setelah al Qur-an. Masalah fiqh yang tidak ditemukan hukumnya dalam al Qur-an mereka mencarinya dalam hadits Nabi. Seperti untuk memutuskan perkara waris nenek yang tidak didapatkan hukumnya dalam al Qur-an pada era pemerintahan Abu Bakar, ia bertanya kepada sha- habat lain barangkali Nabi pernah menyatakannya dalam haditsnya tentang hukum masalah itu. Keduanya, al Qur-an dan hadits sebagai sumber doktrin dan hukum adalah mainstream dan pokok, kemudian dikembangkan lebih lanjut menjadi ilmu terapan. Produk hukum yang diambil dari sumber- nya itu berupa: 152 Dirasat Islamiyah D. Hukum Taklifi Hukum taklifi adalah ketentuan-ketentuan Allah dan Rasul-Nya yang berhubungan langsung dengan perbuatan orang mukallaf, baik dalam bentuk perintah, anjuran, larangan, atau dalam bentuk memberi kebe- basan memilih untuk berbuat atau tidak berbuat. Atau sesuatu yang menuntut mukallaf melakukan atau me- ninggalkan suatu pekerjaan atau memberikan pilihan kepadanya antara melakukan dan meninggalkannya. 1. IjabWajib, yaitu sesuatu yang jika seseorang menger- jakannya, maka ia mendapat pahala dan jika mening- galkannyamaka mendapat siksa. Atau wajib itu adalah tuntutan hukum yang harus dilakukan dan tidak boleh ditinggalkan. َةﺎَﻛﱠﺰﻟا اﻮُﺗآَو َةﻼﱠﺼﻟا اﻮُﻤﻴِﻗَأَو Dan dirikanlah shalat dan tunaikan zakat. QS:Surat Al-Nur:24: 56. a. Wajib bila dipandang dari segi objek perbuatan yang dituntut: 1. Wajib mu’ayyan, yaitu yang telah ditentukan macam perbuatannya, misalnya; berdiri, ruku’, sujud dalam shalat. 2. Wajib mukhayyar, yaitu wajib yang boleh dipi- lih salah satu dari beberapa macam perbuatan yang telah ditentukan: misalnya, kifarat dhihar sumpah yang memberi tiga alternatif: memer- dekakan budak, atau berpuasa selama 60 hari berturut-turut atau memberi makan 60 orang miskin.