Abd. Kadir 357 DIRASAT ISLAMIYAH.

358 Dirasat Islamiyah mewarnai suatu pemikiran. Apalagi filsafat Islam tidak harus dikaitkan dengan pemikiran filosofnya yang beragama Islam. Banyak orang beranggapan bahwa filsafat Islam hanya sebagai jembatan penghubung antara hasil pemi- kiran Yunani dengan Eropa modern. Atau Filsafat Islam sekedar terjemahan filsafat Yunani. Anggapan seperti itu mengindikasikan bahwa filsafat Yunani datang ke dunia Islam dan setelah diislamkan dimasukkan kembali ke dunia Barat yang non muslim. Hal ini terjadi sebagai akibat pemikiran bahwa filsafat Islam bersandar pada agama Islam, atau filosof muslim atau filsafat yang ditulis dalam bahasa orang muslim Arab. Sampai saat ini banyak orang masih berbeda pendapat tentang penggunaan istilah Filsafat Islam. Sebagian orang lebih senang menggunakan istilah filosof muslim dengan alasan bahwa pemikir-pemikir yang menghasilkan pemikiran filsafat adalah orang-orang Islam. Dan sebagian lainnya lebih suka menggunakan istilah filsafat Arab, karena mempergunakan bahasa Arab. Ada pula yang menggunakan istilah filsafat dunia Islam karena berkembang di dunia Islam. Keberatan penggunaan masing-masing istilah ter- sebut di atas adalah: Pertama, penggunaan filsafat Islam berarti filsafat itu dikekang oleh ajaran Islam. Dalam keadaan seperti ini seorang tidak mungkin bisa berpikir secara bebas dan radikal. Kedua, penggunaan istilah filsafat muslim berarti semua pemikir yang karya filsafat dianggap sebagai

H. Abd. Kadir 359

filsafat Islam lahir dari orang muslim, walaupun kategori muslimnya tidak seperti dikreteriakan dalam ilmu tawhid. Sebagian para filosof tidak mengakui kenabian dan al Qur-an. Ketiga, bila dianggap sebagai filsafat Arab, maka hal tidak mewadahi filsafat yang ditulis oleh orang non Arab atau dalam bahasa non Arab. Keempat, bila dianggap sebagai filsafat dunia Islampun tidak mewadahi filsafat yang lahir dan ber- kembang di dunia non Islam. Apapun istilah yang dipilih maupun dipergunakan untuk mereprentasikan karya filsafat itu tidak menegasikan bentuk dan wujudnya. Filsafat Isyraqi dalam pemikiran al Suhrawardi maupun Irfani yang tersebar dalam karya-karya al Ghazali, Ibn Sina dan lainnya sebagai wujud dari suatu filsafat yang mempunyai karakter tersendiri, sehingga mereka boleh memakai nama manapun yang mereka sukai. Hanya saja diantara mereka menamakan karya- karya filsafatnya itu dengan Filsafat Islam. Atas dasar penamaan Filsafat Islam oleh pemikirnya, maka orang lain mengikuti penyebutan nama itu. D. Objek Material dan Formal Filsafat Objek material filsafat adalah sesuatu yang menjadi objek kajian filsafat. Objek material ini adalah sasaran yang menjadi konsern kajian filsafat. Filsafat sebagai kegiatan berpikir menentukan sasaran yang dipikirkan. Hanya saja kajian filsafat meliputi semesta alam dan yang ada di baliknya, maka pemikiran itu 360 Dirasat Islamiyah harus dipecah dan dipilah menurut objek-objek tertentu, sehingga dengan demikian objek material ini mendorong perumusan filsafat menjadi sistematis. Ketika filsafat mengarahkan pandangannya pada alam, maka pemba- hasannya dipilah-pilah pada objek tertentu sesuai de- ngan terdapat klasifikasi objeknya. Walaupun demikian, pembahasan objek spesifik itu tidak pernah diputus rantai hubungannya dengan alam secara keseluruhan bahkan hubungan dengan yang ada di balik alam. Alam yang dipikirkan dalam filsafat adalah alam yang nyata dan sudah ada serta mungkin ada dalam struktur pikiran filosof. Ketika filsafat membahas suatu objek secara spesifik kadang-kadang menjadikan pembacanya bias bahwa filsafat dipengaruhi oleh objek spesifik itu, dalam artian filsafat tidak lagi menjadi subjek dari objek spesifik itu, bahkan sebaliknya, objek kajiannya dianggap subjek dan filsafat adalah objek. Ketika filsafat berbicara tentang agama bukan berarti hasil kajian filsafat didasarkan dan bersandar pada agama, tetapi bagaimana pandangan atau penilaian filsafat tentang agama. Pemikiran filsafat yang radikal dan bebas itu tidak pernah mengikuti aturan-aturan agama apalagi hasil pemikirannya harus sesuai dengan agama. Kalau ada kesesuaian hasil pemikiran filsafat dengan agama dapat diartikan bahwa paradigama agama itu sama dengan paradigma filsafat, sebaliknya kalau bertentangan berarti paradigmanya berbeda. Paradigma agama Islam mempunyai kemiripan paradigma dengan sebagian hasil pemikiran filsafat