Abd. Kadir 455 DIRASAT ISLAMIYAH.

456 Dirasat Islamiyah yang mempercayai terhadap kekuatan yang abstrak yang berdiam pada suatu benda. Kepercayaan reinkarnasi seperti yang terdapat pada agama Hindu dan Buddha dipercayai juga oleh pemeluk animisme. Kepercayaan reinkarnasi dalam agama Hindu dan Budha yang ada pada masa berikut- nya menjadi agama yang dipeluk masyarakat Nusantara yang beranggapan bahwa jiwa tidak pindah langsung ke tubuh hewan lain yang hidup, melainkan melalui proses kelahiran kembali ke dunia dalam bentuk kehidupan baru. Dalam agama Hindu dan Buddha juga terdapat konsep karma yang berbeda dengan kepercayaan animisme ini. Bukti dari pengaruh agama Hindu dan Budha bagi masyarakat Indonesia dapat dilihat dari banyaknya bangunan-bangunan suci untuk peribadatan, seperti candi-candi, ukiran, dan sebagainya. Semua bangunan itu merupakan perpaduan antara seni bangunan zaman megalithicum, seperti punden berundak-undak. Ukiran dan relief yang terdapat di dalamnya menggambarkan kreatifitas bangsa Indonesia. Transformasi kepercayaan animisme dan dinamis- me ini menjadi landasan masyarakat Nusantara meme- luk agama yang secara berturut-turut priodisasi kedata- ngannya dimuali dengan agama Hindu dan Budha yang lahir seblum Islam dan kemudian agama Islam. Masuknya Islam ke Indonesia bisa dilihat dari perspektif perorangan, lembaga atau negara. Banyak orang melihat kerajaan Samudera Pasai sebagai tanda bukti adanya Islam di Indonesia pada abad XIV. Kera-

H. Abd. Kadir 457

jaan Samudera Pasai adalah kerajaan yang raja-rajanya sudah memeluk agama Islam. Namun Islam sebagai aga- ma yang melekat pada masing-masing individu ditenga- rai ada lebih awal dari kerajaan Samudera Pasai. Nisan makam Fatimah binti Maymun di Leran menunjukkan bahwa makam itu adalah kuburan seorang muslimah. Teori lain menyebutkan bahwa jalinan dagang antara bangsa Arab dan penduduk Nusantara Indonesia zaman dulu telah terjadi beberapa abad sebelum lahirnya aga- ma Islam. Para pedagang itu menempuh perjalanannya dengan mempergunakan transportasi laut tradisional. Alat transportasi itu dijalankan dengan mempergunakan kekuatan angin. Kepergian mereka ke Nusantara me- nunggu angin barat dan selama menunggu angin timur untuk kepulangannya mereka menetap di Indonesia. Dalam interaksinya dengan penduduk Nusantara mereka saling memperkenalkan kebudayaan mereka dan akhir- nya menyampaikan juga dakwah-dakwah Islam ketika abad pertama H. Bukti-bukti sejarah yang dijadikan landasan teori masuknya Islam ke Indonesia terentang dalam jangka waktu yang sangat panjang dari abad VII sampai dengan abad XIV, dalam cakupan wilayah Indonesia yang sangat luas, sehingga bukti-bukti yang dicari oleh para peneliti berserakan di mana-mana. Seorang peneliti ha- nya menemukan bukti-bukti secara sporadis yang berbe- da dengan temuan peneliti lainnya. Waktu masuknya Islam ke Aceh berbeda dengan waktu masuknya Islam ke Jawa, Sulawesi, Kalimantan maupun Maluku. Dengan bukti yang sporadis itu mereka membangun suatu teori, 458 Dirasat Islamiyah sehingga teori yang mereka bangun berbeda-beda. Kesa- maan aliran, kebudayaan dan tradisi sebagian penduduk Indonesia dengan aliran, kebudayaan dan tradisi orang- orang di luar negeri tidak menjamin bahwa Islam itu datang dari suatu kawasan, wilayah atau negara tertentu semata. Boleh jadi apa yang terjadi pada penduduk Indonesia telah mengalami perubahan sedemikian rupa. Kesamaan batu nisan kuburan penduduk Indone- sia dengan batu nisan dari Gujarat bisa berarti bahwa batu nisan dari Gujarat itu baru dikenal penduduuk Indonesia pada masa penduduk Indonesia membangun berhubungan dengan orang-orang Gujarat. Boleh jadi sebelumnya penduduk Indonesia mempergunakan nisan lain seperti perkuburan Baqi’ maupun Ma’la di Arab yang sampai sekarang masih mempergunakan nisan yang sangat sederhana berupa bongkahan batu. Tetapi pen- duduk Indonesia kemudian menggantinya dengan nisan yang lebih baik dari Gujarat. Begitu pula tradisi memperingati peristiwa Karba- la pada 10 Muharram telah mengalami perubahan dari tempat asalnya. Sebelum terjadinya peristiwa Karbala orang muslim Arab manapun tidak pernah memperi- ngati peristiwa itu, tetapi peristiwa itu dijadikan tradisi bagi pengikut aliran Syiah pada pemerintahan Yazid dari Dinasti Umayah. Sebelum itu umat Islam manapun tidak pernah bersinggungan dengan upacara seperti itu. Masuknya Islam ke Indonesia tidak harus ditandai dengan peristiwa-peristiwa budaya, tetapi sejauhmana doktrin Islam yang hakiki telah diterima oleh penduduk Indonesia sebagai agama, ideologi dan pandangan