Abd. Kadir 411 DIRASAT ISLAMIYAH.

412 Dirasat Islamiyah Konsisten dengan pemikirannya tentang sifat Tuhan, Ibn Rusyd juga mempunyai perhatian yang seksama terhadap pemikiran sifat Tuhan. Ia berke- yakinan bahwa Tuhan sempurna dan prinsip pemi- kiran ini dikemas dalam prinsip Tasybih perumpa- maan dan Tanzih penyucian secara bersamaan. Prinsip pertama untuk menetapkan sifat kesempur- naan-Nya melalui penetapan sifat-sifat positif ijabiyah bagi-Nya, sedangkan prinsip kedua untuk kesempurnaan-Nya melalui perbandingan dan per- bedaan antara antara Tuhan dan bukan Tuhan. Sifat Tuhan yang sempurna dan positif berbanding secara terbalik dengan sifat manusia dengan segala keterbatasan makhluk. c. Ilmu Tuhan Ilmu Tuhan menjadi masalah pelik lainnya yang menjadi polemik dengan al Ghazali. Bagi Ibn Rusyd pengetahuan Tuhan tidak bersifat juz-iyat seperti pengetahuan manusia. Pengetahuan yang bersifat juz-iyat mengambil bentuk sebagai efek. Efek yang ditimbulkan oleh sebab yang berupa peristiwa sebagai pengetahuan manusia. Tetapi pengetahuan Tuhan itu bersifat kulliyat universal, yaitu pengetahuan yang tidak melalui instrumen badani terhadap objek-objek parsial dan partikular. Pengethuan kulli adalah sebab bagi pengetahuan juz-i, maka dengan mengetahui yang kulli, maka turut diketahui pula yang juz-i. Pengetahuan Tuhan tentang yang juzi melalui yang kulli, karena peng- tahuan yang kulli itu menjadi sebab bagi pengeta-

H. Abd. Kadir 413

huan yang juziyat, maka pengetahuan kuliyat itu bersifat qadim. Pengetahuan manusia yang diperoleh melalui ins- trumen badani itu bersifat juz-i partikular, dan diperoleh sebagai akibat dari pengetahuan yang kulli melalui sistem pelimpahan emanasi. Pengeta- huan juziyat sebagai akibat, maka dengan sendiri- nya bersifat baharu. d. Kebangkitan Manusia di Akhirat Kebangkitan al ba-ats di akhirat nanti sepenuhnya bersifat ruhani, karena tidak mungkinnya kebang- kitan jasmani. Organ-organ tubuh manusia yang telah mati sebagiannya dimakan oleh binatang, dan organ-oragan yang telah hancur diserap tum- buhan-tumbuhan. Binatang dan tumbuh-tumbuhan itu dikonsumsi oleh manusia yang masih hidup, sehingga menjadi bagian dari darah daging manusia yang memakannya. Kalau kebangkitan itu diikuti kebangkitan jasmani, maka jasad yang mana yang harus dibangkitan dan menerima pahala atau siksa, karena organ orang yang telah mati ter- distribusi kepada beberapa jasad manusia yang lain. Pada setiap jasad ada jasad manusia lainnya. 414 Dirasat Islamiyah