Abd. Kadir 59 DIRASAT ISLAMIYAH.

60 Dirasat Islamiyah yaitu orang-orang yang mengikut Nabi, Nabi yang Ummi, mereka dapati tertulis di dalam Taurat dan Injil yang ada di sisi mereka, yang menyuruh mereka mengerjakan yang maruf dan melarang mereka mengerjakan yang mungkar dan menghalalkan bagi mereka segala yang baik dan mengharamkan bagi mereka segala yang buruk dan membuang dari mereka beban-beban dan belenggu-belenggu yang ada pada mereka. Maka orang-orang yang beriman kepadanya. memuliakannya, menolongnya dan mengikuti cahaya yang terang yang diturunkan kepadanya al Quran, mereka itulah orang-orang yang beruntung. QS:al A’raf:7:157. Kemampuan menghafal al Qur-an ini didukung oleh kebiasaan mereka menghafal syair-syair sejak sebelum Islam datang. Tradisi mereka adalah memilih syair-syair diperlombakan dan syair terbaik digantung al-Muallaqat di Ka’bah Mekah tempat berkunjungnya orang-orang dari berbagai kafilah, suku, bangsa dan ras. Mereka membaca al-Muallaqat dan menghafalnya sebagai hasil prestasi kebanggan seni sastra bangsa Arab. Kompetisi yang menampilkan pembacaan syair yang rumit tetapi sangat menarik itu kemudian menjadi kom- petensi. Kemampuan semacam ini mereka transfer dalam menghafal al Qur-an. Turunnya al Qur-an secara sporadis dan tidak sekaligus mendukung upaya mereka untuk menghafal ayat demi ayat atau surat demi surat.

H. Abd. Kadir 61

لﺰﻧ ﻻﻮﻟ اوﺮﻔﻛ ﻦﻳﺬﻟا لﺎﻗو ﻪﺑ ﺖﺒﺜﻨﻟ ﻚﻟﺬﻛ ةﺪﺣاو ﺔﻠﲨ نآﺮﻘﻟا ﻪﻴﻠﻋ ﻼﻴﺗﺮﺗ ﻩﺎﻨﻠﺗرو كداﺆﻓ Berkatalah orang-orang yang kafir: Mengapa Al Qur- an itu tidak diturunkan kepadanya sekali turun saja?; demikianlah supaya Kami perkuat hatimu dengannya dan Kami membacanya secara tartil teratur dan benar. QS: al Furqan:25:31. Al Qur-an diturunkan dalam beberapa ayat setiap kali turun. Dalam beberapa hal ayat-ayat yang terhim- pun dalam satu surat turun secara terputus-putus. Bebe- rapa shahabat menghafalnya secara keseluruhan dan membacanya di hadapan Nabi. Diantara mereka dapat disebutkan: Abdullah bin Mas’ud, Salim bin Ma’qal, Muadz bin Jabal, Ubay bin Ka’b, Zaid bin Tsbait. Mere- ka selain para penghafal al Qur-an juga sebagai penulis wahyu. Nabi sering memanggil Zaid bin Tsabit untuk menuliskan ayat-ayat al Qur-an yang dterimanya. Namun setelah perang Badar jumlah penulis al Qur-an semakin bertambah dengan masuknya tahanan perang Badar dalam barisan pengajar baca tulis Arab bagi para shahabat yang masih buta huruf. Kebijakan Nabi memperkerjakan tahanan itu diambil setelah Nabi bermusyawarah dengan Abu Bakar dan Umar tentang tahanan perang Badar. Seorang tahanan itu dapat dibebaskan bilamana ia dapat mengajarkan baca tulis Arab kepada sepuluh orang muslim. 62 Dirasat Islamiyah F. Tadwin al Qur-an Pentadwinan penyusunan dalam bentuk tulisan dan mushhaf al Qur-an membentang dalam beberapa dekade sejarahnya. Hal ini dilakukan sebagai pelestarian al-Qur-an dalam bentuk lain selain hafalan para sha- habat. Catatan sejarah al Qur-an menyatakan sepanjang hidup Nabi -sesudah wahyu pertama turun-, Nabi me- miliki kesempatan menerima wahyu sampai menjelang akhir hidupnya pada tahun 632 H. Para shahabat ba- nyak yang hafal al Qur-an secara keseluruhan maupun sebagian. Kemampuan tulis menulis secara sosilogis dan demografis didukung oleh posisi kota Mekah sebagai kota metropolis dan pusat perdagangan komersial; me- miliki sejumlah orang yang bisa menulis pada zamannya. Kemudian mereka yang pandai baca tulis Arab menjadi penulis al Qur-an ketika mereka telah masuk Islam. Diantaranya: Zaid bin Tsabit dan Ubay bin Kab sebagai penulis ayat-ayat al-Qur-an. Setiap kali ayat turun Nabi memerintahkan menhafalnya dan menuliskannya selama hidupnya dengan menunjukkan tempatnya ayat itu dalam urutan surat. Urut-urutan ayat dalam suatu surat ditetapkan secara tawqifi menurut petunjuk Nabi. Zaid Tsbait sering diminta oleh Nabi merekam al Qur-an dalam berbagai media tulis di hadapan Nabi. Mereka menggunakan bahan untuk menulis wahyu itu berupa pelepah kurma, lempengan batu, daun lontar, kulit dan daun kayu, pelana, potongan tulang belulang binatang. Sebagian shahabat juga menyalin tulisan al Qur- an dengan suka rela walaupun tanpa diperintah oleh