Abd. Kadir 413 DIRASAT ISLAMIYAH.

414 Dirasat Islamiyah 415 A. Pengantar Pada dasarnya ilmu-ilmu keislaman membahas subtansi dan hakikat suatu masalah pada suatu tempat dan pada suatu waktu tertentu. Tempat dan waktu itu berhubungan dengan fakta-fakta sejarah yang mengikuti dan melatar belakangi pokok masalah ilmu-ilmu itu. Sejarah memberikan keterangan proses lahir dan perkembangan ilmu-ilmu keislaman tertentu. Dengan sejarah seseorang mengetahui sesuatu peristiwa secara kronologis atau peristiwa sesuatu terjadi antara waktu ke waktu dalam setting tempat tertentu pula. Justeru waktu dan tempat yang menentukan jalannya suatu peristiwa dalam sejarah. Seandainya waktu dan tempatnya tidak pernah berubah, maka peristiwa sejarah pun tidak akan pernah berubah. Proses suatu peristiwa berlangsung dalam durasi waktu tertentu dan tahap-demi tahap terjadinya peristiwa terjadi dalam waktu yang berbeda. Membahas suatu sejarah berarti mendeskripsikan: subtansi peristiwa itu sendiri, waktu kapan dan tempat dimana. Pemba- hasan studi sejarah itu berhubungan dengan tiga faktor tersebut, sehingga kadang-kadang seseorang dibawa BAB IX STUDI SEJARAH ISLAM 416 Dirasat Islamiyah berimajinasi pada waktu silam yang sudah terlewati dan tempat yang sangat jauh yang tidak pernah dikunjungi. Sejarah Islam berarti peristiwa-peristiwa yang ber- hubungan dengan agama Islam baik yang terjadi sebe- lumnya latar belakang maupun yang keberlangsungan- nya yang sedang terjadi dan implikasi yang mungkin terjadi masa sesudahnya, karena peristiwa itu selalu bersifat kausalitas sebab akibat. Dengan demikian, sejarah memberikan pelajaran ibrah dan peringatan untuk dipegangi dan dipedomani aspek-aspek positifnya. Selain itu dengan mempelajari sejarah memungkinkan seseorang untuk memprediksi sesuatu yang akan terjadi sehingga dapat melakukan persiapan menyongsong terjadinya sejarah. B. Pengertian Secara etimologi sejarah dari bahasa Arab syajara berarti terjadi atau syajarah yang berarti pohon, atau syajarah al-nasab yang berarti pohon silsilah. Dalam bahasa Latin dan Yunani sejarah berasal dari kata histo- ria, yang berarti orang pandai. Secara etimologi sejarah berarti ketentuan masa dan perhitungan tahun, seperti keterangan mengenai ta- hun terjadinya suatu peristiwa. Sementara dalam bahasa Inggris, kata ini disebut history, yang berarti pengalaman masa lampau umat manusia the past experience of mankind; perkembangan segala sesuatu dalam suatu masa the development of everything in time; 1 dan 1 Hanun Asrahah, Sejarah Pendidikan Islam di Indonesia , Jakarta: Kalam Mulia, 1999, hlm. 8.

H. Abd. Kadir 417

uraian secara tertib tentang kejadian masa lalu orderly description of past events. Sementara dalam kamus Bahasa Indonesia dinyatakan bahwa sejarah adalah kegiatan dan peristiwa yang benar-benar terjadi pada masa yang lampau events in the past atau peristiwa yang benar-benar telah terjadi. 2 Dengan demikian, seja- rah adalah catatan-catatan atau laporan-laporan yang diingat maupun yang tertulis dan berhubungan dengan kejadian-kejadian masa lampau. Secara terminologis sejarah kadang-kadang diarti- kan sebagai keterangan yang telah terjadi di kalangan umat manusia pada masa yang telah lampau. Sejarah juga dapat berarti catatan yang berhubungan dengan kejadian-kejadian masa silam yang diabadikan dalam laporan-laporan tertulis dan dalam ruang lingkup yang luas, baik tentang peristiwa sosial, politik, ekonomi, maupun agama dan budaya dari suatu bangsa, negara atau dunia. Kadang-kadang diartikan pula dengan tafsiran pristiwa-peristiwa dan pengertian mengenai hubungan-hubungan nyata dan tidak nyata yang menja- lin seluruh bagian serta memberinya dinamisme dalam waktu dan tempat. Ilmu sejarah adalah suatu pengetahuan yang ber- guna untuk mengetahui keadaan-keadaan atau kejadian- kejadian yang telah lampau maupun yang sedang terjadi di kalangan umat. Oleh karena itu, variabel sejarah itu ada tiga: peristiwa atau fakta yang tersimpan, terjadi di 2 W.J.S. Poerwadarminta, Kamus Besar Bahasa Indonesia , Jakarta: Balai Pustaka:1991, hlm. 887. 418 Dirasat Islamiyah masa lampau efeknya pada masa sesudahnya di masa sekarang dan tempat yang melingkupinya. Pokok persoalan sejarah umat Islam senantiasa sarat dengan pengalaman penting yang menyangkut perkembangan keseluruhan keadaan masyarakat dan umat Islam. Sejarah bukanlah semata-mata peristiwa- peristiwa yang terjadi melainkan juga tafsiran peristiwa- peristiwa itu, dan pengertian mengenai hubungan- hubungan nyata dan tidak nyata yang menjalin seluruh bagian serta memberinya dinamika dalam waktu dan tempat. Sejarah yang ada pada saat ini adalah hasil dari penafsiran dan pengolahan para sejarahwan. Proses pe- nafsiran atau pengolahan data-data sejarah harus sesuai dengan pedoman dan aturan yang berlaku, karena peristiwa tersebut akan sangat bermakna dan berguna di masa kini dan yang akan datang. Fakta-fakta sejarah itu tidak berdiri sendiri tetapi berhubungan dengan fakta lain dan pikiran manusia yang sedang menelaah sejarah. Oleh karena itu, suatu fakta sejarah yang terjadi di suatu tempat dan waktu tertentu memberikan makna yang berbeda bagi setiap orang, kelompok, masyarakat atau bangsa. Setiap orang, kelompok, masyarakat dan bangsa mempunyai sejarah- nya masing-masing, sehingga fakta itu memberikan mak- na perspektif. Suatu fakta sejarah kadang memberikan makna positif bagi seorang, kelompok, masyarakat atau bangsa, tetapi juga secara bersamaan memberikan makna negatif bagi orang, kelompok, masyarakat atau bangsa lain bila dilihat dari perpektif berbeda.