Abd. Kadir 51 DIRASAT ISLAMIYAH.

52 Dirasat Islamiyah mengajarmu; dan Allah Maha Mengetahui segala sesuatu. QS:al-Baqarah:2:282. Para ulama berbeda pendapat tentang jumlah ayat dalam al-Qur-an. Pada dasarnya para ulama sepakat bahwa jumlah ayat al Qur-an itu lebih dari enam ribu. Namun mereka berbeda pendapat da- lam masalah angka sesudah enam ribu. Ibn Abbas menghitung jumlah ayat al Qur-an sebanyak 6.616 ayat. Penduduk Mekah menghitungnya sejumlah 6.213 ayat. Penduduk Madinah menghitungnya sejumlah 6.214 ayat. Penduduk Bashrah meng- hitung 6.216 ayat. Penduduk Kufah menghitung 6.236 ayat. Angka simpangannya terletak di antara 213 sd 616. Dasar yang dipergunakan dalam menghitung ayat itu: 1. Suatu ketika Nabi Nabi mewaqaf memotong bacaan pada akhir suatu ayat fashilah, tetapi ketika lain mewashal menyambung bacaan; 2 Huruf-huruf hijaiyah yang terdapat dalam fawa- tih al-suwar permulaan surah yang tersusun dari al-Ahruf al-Muqaththa`ah huruf-huruf yang terpotong-potong dihitung secara berbeda. Fawatih al suwar yang dianggap satu ayat antara lain: - ﺺﳌا – ﺲﻳ - ﺺﻌﻴﻬﻛ Fawatih al suwar yang dihitung dua ayat antara lain: ﺮﳌا – ﺲﻃ - ﻖﺴﻌﲪ

H. Abd. Kadir 53

Para ulama juga sepakat bahwa jumlah kalimat kata dalam bahasa Indonesia al Qur-an itu lebih dari 77.000 kalimat. Namun mereka ber- beda pendapat mengenai jumlah angka sesudah 77.000. Di antara mereka ada yang meng- hitungnya sebanyak 77.934 kata, ada yang menghitungnya sebanyak 77.437 kata, dan ada juga yang berpendapat sebanyak 77.277 kata. Perbedaan jumlah itu didasarkan pada cara penghitungannya yang didasarkan dari segi tulisan. Sebagaimana halnya jumlah ayat maupun kalimat, maka jumlah huruf al-Qur-an pun dihitung lebih dari 320.000 huruf. Tetapi para ulama berbeda pendapat tentang angka sesudah 320.000. Menurut Ibn Abbas semua huruf yang terkandung dalam al Qur-an sebanyak 323.671 huruf, ada yang menghitungnya sebanyak 321. 267 huruf, ada juga 325.345 huruf. Perbedaan hitungan huruf ini disebabkan huruf yang bertasydid atau syiddah dihitung satu huruf dan ada pula yang menghitungnya dua huruf. Sebab lain adanya perbedaan bacaan panjang dan pendek; bacaan panjang mad dihitung antara dua sampai tujuh huruf. D. Sejarah Turunnya al-Qur-an Seringkali pembicaraan al Qur-an sebelum ditu- runkan kepada Nabi. dibahas secara filosofis yang mengandung pandangan spekulatif. Tradisi yang biasa 54 Dirasat Islamiyah terjadi dalam studi al Qur-an sepanjang sejarahnya adalah proses turun dan diterima oleh Nabi sampai saat ini dan telaah isinya. Al-Qur-an yang diturunkan pada tahun 610 M itu ketika malaikat Jibril menampakkan dirinya untuk pertama kalinya kepada Nabi yang sedang bertakhannus di Gua Hira, yaitu gua yang terletak di lereng Jabal Nur dekat kota Mekah. Wahyu al Qur-an pertama terjadi saat malaikat Jibril mengunjungi Nabi dan memintanya untuk membaca. Nabi menjawab: “ ma ana bi qari” saya tidak bisa membaca. Malaikat Jibril mendesaknya dan ber- kata: “Iqra” Bacalah Untuk kedua kalinya; dan hal ini diulang sampai tiga kali. Setelah ketiga kalinya malaikat itu membacakan kepadanya lima ayat pertama Surat al- `Alaq, sebagai awal wahyu Al-Qur-an. Sebagaimana disampaikan dalam sebuah hadits ﻩءﺎﺠﻓ ءاﺮﻗا لﺎﻘﻓ ﻪﻴﻓ ﻚﻠﳌا ﻩءﺎﺠﻓ ءاﺮﺣ رﺎﻏ ﰲ ﻮﻫو ﻖﳊا لﺎﻗ ﷲا لﻮﺳر : ﺖﻠﻘﻓ : ﺪﻬﳉا ﲎﻣ ﻎﻠﺑ ﱴﺣ ﲏﻄﻐﻓ ﱐﺬﺧﺎﻓ ئرﺎﻘﺑ ﺎﻧا ﺎﻣ لﺎﻘﻓ ﲎﻠﺳرا ﰒ : ءاﺮﻗا ﺖﻠﻘﻓ : ﻪﻴﻧﺎﺜﻟا ﲏﻄﻐﻓ ﱐﺬﺧﺎﻓ ئرﺎﻘﺑ ﺎﻧا ﺎﻣ لﺎﻘﻓ ﲎﻠﺳرا ﰒ ﺪﻬﳉا ﲎﻣ ﻎﻠﺑ ﱴﺣ : ءاﺮﻗا ئرﺎﻘﺑ ﺎﻧا ﺎﻣ ﺖﻠﻘﻓ لﺎﻘﻓ ﲎﻠﺳرا ﰒ ﺪﻬﳉا ﲎﻣ ﻎﻠﺑ ﱴﺣ ﻪﺜﻟﺎﺜﻟا ﲏﻄﻐﻓ ﱐﺬﺧﺎﻓ : ﻢﺳﺎﺑ أﺮﻗا ﻢﻠﻋ يﺬﻟا مﺮﻛﻷا ﻚﺑرو أﺮﻗا ﻖﻠﻋ ﻦﻣ نﺎﺴﻧﻹا ﻖﻠﺨﻘﻠﺧ يﺬﻟا ﻚﺑر ﻢﻠﻌﻳ ﱂ ﺎﻣ نﺎﺴﻧﻹا ﻢﻠﻋ ﻢﻠﻘﻟﺎﺑ Maka datanglah kebenaran ketika N. Muhammad berada di Gua Hira, malaikat mendatanginya di dalam gua itu dan malaikat itu berkata: “Bacalah”. Rasulullah bersabda: “Saya tidak bisa membaca”.