Abd. Kadir 237 DIRASAT ISLAMIYAH.

238 Dirasat Islamiyah dan Mematikan al-mumit. Tidak ada makhluk yang memiliki sifat-sifat seperti itu. Iman bagi Jahm adalah mengetahui ma’rifah terhadap Allah dan rasul-Nya dan segala sesu- atu yang diterimanya dari Tuhan. Sedangkan pengakuan dengan lisan, tunduk dengan hati, dan mengerjakan perbuatan yang diperintah- kan Tuhan dengan anggota badan bukan ba- gian dari iman. Sedangkan kufur adalah orang tidak mengetahui jahl Tuhan. Seseorang yang sudah mengenal Allah marifah, maka ia menjadi orang mukmin. Sifat mukmin tidak tidak akan hilang dengan sebab hanya ingkar kepada Tuhan melalui lidahnya, karena iman dan kufur bersemayam dalam hati dan bukan pada anggota badan. Dengan kekuasaan dan kehendak mutlak-Nya Tuhan dapat memin- dahkan kemampuan ma’rifat itu pada mata kepala sehingga dengannya manusia dapat melihat Tuhan di dunia ini. Pendapat Jahm sebagaimana tersebut di atas sama dengan pendapat Murji’ah sebagai akibat Jahm adalah penganut kelompok Murjiah. Jahm juga berpendapat bahwa surga dan neraka tidak kekal, karena sifat kekal hanya bagi Tuhan dan tidak ada sesuatu yang kekal selain Allah. Kata khulud dalam al Qur-an tidak berarti kekal abadi al-baqa al-mutlak, tetapi berarti lama sekali. Sebagai akibat surga

H. Abd. Kadir 239

dan neraka tidak kekal, maka penghuni surga dan neraka hanya sementara. Keadaan mere- ka di surga maupun di neraka akan terputus, karena tidak ada gerak yang tidak berakhir. Jahm memperkuat pendapatnya dengan ayat: ﻚﺑر ءﺎﺷ ﺎﻣ ﻻإ ضرﻷاو تاوﺎﻤﺴﻟا ﺖﻣاد ﺎﻣ ﺎﻬﻴﻓ ﻦﻳﺪﻟﺎﺧ Mereka kekal di dalamnya selama ada langit dan bumi, kecuali jika Tuhanmu menghen- daki. QS. Hud: 107. Menuruf Jahm, kekekalan yang tersebut dalam ayat ini mengandung persyaratan dan pengecualian selama langit dan bumi masih ada. Kekal dan keabadian yang sesungguhnya tidak boleh ada persyaratan dan pengecualian di dalamnya. 2. Aliran Jabariah Moderat Husain al-Najjar adalah pemuka Jabariah mode- rat yang sulit diungkap riwayat hidupnya. Tidak banyak informasi yang bisa digali tentang riwa- yat hidupnya sebagaimana informasi pemikiran- nya. Ia merupakan salah seorang tokoh Jabariah moderat yang pengikut-pengikutnya dikenal dengan sebutan al-Najjariyah, sebutan yang dinisbahkan kepada tokohnya. Pendapat Husain al Najjar bahwa Tuhan menciptakan segala perbuatan manusia, tetapi manusia mengambil bagian yang efektif dalam 240 Dirasat Islamiyah mewujudkan perbuatan-perbuatan itu. Manusia tidak lagi seperti bayang-bayang yang mengikuti pergerakan bendanya, sebab tenaga yang dicip- takan Tuhan dalam diri manusia mempunyai efek untuk mewujudkan perbuatan-perbuatan- nya. Dengan demikian, Tuhan tidak terpaksa dan tidak dipaksa untuk menciptakan perbuatan manusia, sebab kehendak dan pengetahuan-Nya karena diri-Nya sendiri dan bukan karena yang lain. Tuhan tidak dapat dilihat di akhirat, akan tetapi mungkin saja Allah akan mengalihkan kekuatan dalam hati manusia yang berupa ma’rifah ke dalam mata, sehingga manusia akan mengenal-Nya melalui mata. 8. Aliran Qadariyah Dari segi bahasa, qadariah berasal dari kata qadara yang berarti berkuasa atau memutuskan to decree, to concide. Sedang menurut pengertian termino- logi, aliran qadariyah adalah suatu aliran ilmu kalam yang tidak mengakui adanya qadar dari Tuhan. Istilah al Qadariyah yang dinisbatkan kepada suatu kelompok teologis sebenarnya adalah suatu nama atau istilah yang tidak dikehendaki oleh kelompok itu sendiri, namun orang yang be- rada di luar kelompok itu menamainya demikian. Kelompok Qadariah muncul sebagai aliran teologi yang mempercayai kebebasan dan kekuatan ma- nusia dalam mewujudkan perbuatan. Pada saat Nabi masih hidup paham sebagaimana diperkenal-