Abd. Kadir 409 DIRASAT ISLAMIYAH.

410 Dirasat Islamiyah riannya tanpa bersama siapa pun dan apa pun. Kemudian Tuhan menciptakan makhluknya dari ketiadaan, karena disamping tuhan tidak sesuatu apapun. Pemikiran semacam ini dibantah oleh Ibn Rusyd bahwa tidak mungkin penciptaan itu berasal dari ketiadaan. Al adam ketiadaan tidak mungkin bisa berubah menjadi wujud mengada dalam keadaan seperti apapun. Tetapi penciptaan itu berasal dari sesuatu yang sudah ada kemudian mengalami perubahan menjadi wujud lain. Sumber wujud itu adalah Tuhan yang secara emanatif memancarkan ciptaannya. Emanasi pertama adalah materi asal yang berasal dari Tuhan bersifat qadim. Materi asal ini pada emanasi berikutnya mengalami perubahan secara alami. Dengan demikian penciptaan bagi Ibn Rusyd bisa berari menyusun sesuatu materi yang sudah ada. Ibn Rusyd menjadikan al Qur-an sebagai referensi pemikirannya: ﻰَﻠَﻋ ُﻪُﺷْﺮَﻋ َنﺎَﻛَو ٍمﺎﱠﻳَأ ِﺔﱠﺘِﺳ ِﰲ َضْرﻷاَو ِتاَوﺎَﻤﱠﺴﻟا َﻖَﻠَﺧ يِﺬﱠﻟا َﻮُﻫَو ِﺪْﻌَـﺑ ْﻦِﻣ َنﻮُﺛﻮُﻌْـﺒَﻣ ْﻢُﻜﱠﻧِإ َﺖْﻠُـﻗ ْﻦِﺌَﻟَو ﻼَﻤَﻋ ُﻦَﺴْﺣَأ ْﻢُﻜﱡﻳَأ ْﻢُﻛَﻮُﻠْـﺒَﻴِﻟ ِءﺎَﻤْﻟا ٌﺮْﺤِﺳ ﻻِإ اَﺬَﻫ ْنِإ اوُﺮَﻔَﻛ َﻦﻳِﺬﱠﻟا ﱠﻦَﻟﻮُﻘَـﻴَﻟ ِتْﻮَﻤْﻟا ٌﲔِﺒُﻣ Dan Dia-lah yang menciptakan langit dan bumi dalam enam masa, dan adalah Arasy-Nya di atas air, agar Dia menguji siapakah di antara kamu yang lebih baik amalnya, dan jika kamu berkata kepada penduduk Mekah: Sesungguhnya kamu akan dibangkitkan sesudah mati, niscaya orang-orang

H. Abd. Kadir 411

yang kafir itu akan berkata: Ini tidak lain hanyalah sihir yang nyata.QS: Hud:11:7. ﺎَُﳘﺎَﻨْﻘَـﺘَﻔَـﻓ ﺎًﻘْـﺗَر ﺎَﺘَـﻧﺎَﻛ َضْرﻷاَو ِتاَوﺎَﻤﱠﺴﻟا ﱠنَأ اوُﺮَﻔَﻛ َﻦﻳِﺬﱠﻟا َﺮَـﻳ َْﱂَوَأ ٍءْﻲَﺷ ﱠﻞُﻛ ِءﺎَﻤْﻟا َﻦِﻣ ﺎَﻨْﻠَﻌَﺟَو َنﻮُﻨِﻣْﺆُـﻳ ﻼَﻓَأ ﱟﻲَﺣ Dan apakah orang-orang yang kafir tidak menge- tahui bahwasanya langit dan bumi itu keduanya dahulu adalah suatu yang padu, kemudian Kami pisahkan antara keduanya. Dan dari air Kami jadi- kan segala sesuatu yang hidup. Maka mengapakah mereka tiada juga beriman?. QS:al-Anbiya:21:30 Ayat-ayat yang membahas penciptaan tersebut di atas tidak ada yang mengindikasikan bahwa penciptaan berasal dari tiada; dan alam ini berasal sesuatu yang ada dan telah diciptakan oleh Tuhan. Disamping itu keberadaan alam bersifat abadi dan tidak mengalami kehancuran kecuali perubahan bentuk. Keabadian Tuhan itu adalah keabadian tanpa sebab karena Tuhan pengggerak yang tidak digerakkan. Keabadian alam adalah keabadian dengan sebab dan selalu berhubungan dengan ada- nya gerakan dan penggerak yang menggerakkan. Hal ini sesuai dengan al Qur-an: رﺎﻬﻘﻟا ﺪﺣاﻮﻟا ﷲ اوزﺮﺑو تاوﺎﻤﺴﻟاو ضرﻷا ﲑﻏ ضرﻷا لﺪﺒﺗ مﻮﻳ Y aitu pada hari ketika bumi diganti dengan bumi yang lain dan demikian pula langit, dan mereka semuanya di padang Mahsyar berkumpul menghadap ke hadirat Allah yang Maha Esa lagi Maha Perkasa .QS: Ibrahim:14:48. 412 Dirasat Islamiyah Konsisten dengan pemikirannya tentang sifat Tuhan, Ibn Rusyd juga mempunyai perhatian yang seksama terhadap pemikiran sifat Tuhan. Ia berke- yakinan bahwa Tuhan sempurna dan prinsip pemi- kiran ini dikemas dalam prinsip Tasybih perumpa- maan dan Tanzih penyucian secara bersamaan. Prinsip pertama untuk menetapkan sifat kesempur- naan-Nya melalui penetapan sifat-sifat positif ijabiyah bagi-Nya, sedangkan prinsip kedua untuk kesempurnaan-Nya melalui perbandingan dan per- bedaan antara antara Tuhan dan bukan Tuhan. Sifat Tuhan yang sempurna dan positif berbanding secara terbalik dengan sifat manusia dengan segala keterbatasan makhluk. c. Ilmu Tuhan Ilmu Tuhan menjadi masalah pelik lainnya yang menjadi polemik dengan al Ghazali. Bagi Ibn Rusyd pengetahuan Tuhan tidak bersifat juz-iyat seperti pengetahuan manusia. Pengetahuan yang bersifat juz-iyat mengambil bentuk sebagai efek. Efek yang ditimbulkan oleh sebab yang berupa peristiwa sebagai pengetahuan manusia. Tetapi pengetahuan Tuhan itu bersifat kulliyat universal, yaitu pengetahuan yang tidak melalui instrumen badani terhadap objek-objek parsial dan partikular. Pengethuan kulli adalah sebab bagi pengetahuan juz-i, maka dengan mengetahui yang kulli, maka turut diketahui pula yang juz-i. Pengetahuan Tuhan tentang yang juzi melalui yang kulli, karena peng- tahuan yang kulli itu menjadi sebab bagi pengeta-