Abd. Kadir 453 DIRASAT ISLAMIYAH.

454 Dirasat Islamiyah Allah, Allah tidak akan menjadikan kematian dua kali kepadamu. Adapun kematian pertama yang telah ditetapkan buatmu itu sudah terjadi. Berkata, Abu Salamah; telah mengabarkan kepada saya Ibnu Abbas ra.; Kemudian Abu Bakar ra. keluar bertepatan Umar ra. sedang berbicara dengan orang banyak. Maka Abu Bakar ra. berkata, kepadanya Umar ra.: Duduklah. Namun Umar tidak mempedulikannya. Lalu Abu Bakar berkata, lagi: Duduklah. Namun Umar tetap tidak mempeduli-kannya. Akhirnya Abu Bakar bersaksi tentang kewa-fatan Nabi saw. sehingga orang-orang berkumpul kepadanya dan meninggalkan Umar, lalu Abu Bakar berkata: Kemudian, barangsiapa dari kalian yang menyembah Muhammad saw., sungguh Muham- mad saw. sekarang sudah wafat; dan barangsiapa dari kalian yang menyembah Allah, sungguh Allah Maha Hidup yang tidak akan pernah mati. Allah Taala telah berfirman: Dan Muhammad itu tidak lain kecuali hanyalah seorang rasul sebagaimana telah berlalu mati rasul-rasul sebelum dia dan seterusnya hingga akhir ayat. Allah akan memberi balasan pahala bagi orang-orang yang bersyukur. Demi Allah, seakan-akan orang-orang belum pernah mengetahui bahwa Allah sudah menurunkan ayat tersebut sampai Abu Bakar ra. Akhirnya orang-orang memahaminya dan tidak ada satupun orang yang mendengarnya wafatnya Nabi kecuali pasti membacakannya. HR. Bukhari. Setelah kepergiannya Dakwah Nabi dilanjutkan oleh para shababat-shahabatnya baik untuk kepentingan dalam negeri domestik maupun untuk kepentingan di

H. Abd. Kadir 455

luar negeri internasional. Baik shahabat datang sendiri ke tempat yang jauh maupun melalui tabi’in dan tabi’ tabi’in. L. Islam di Indonesia Menguak sejarah Islam di Indonesia harus berha- dapan dengan perspektif telaahnya. Teori-teori dari ka- jian sejarah yang telah tertulis di naskah-naskah filologis bisa menjadi acuan. Islam di Nusantara atau di Indonesia pada akhirnya memiliki keunikan yang berbeda dari dunia Islam di belahan dunia lain. Sebelum Islam masuk ke Nusantara, penduduknya telah memeluk animisme dan dinamisme. Animisme adalah kepercayaan kepada makhluk halus dan roh merupakan asas kepercayaan agama yang mula-mula muncul di kalangan masyarakat primitif. Kepercayaan animisme mempercayai bahwa setiap benda di bumi ini, seperti kawasan tertentu, gua, pohon atau batu besar mempunyai jiwa yang mesti dihormati agar tidak meng- ganggu manusia, bahkan bisa jadi membantu manusia untuk keperluan tertentu. Selain jiwa dan roh yang men- diami tempat-tempat tertentu, kepercayaan animisme juga mempercayai bahwa roh orang yang telah mati bisa masuk ke dalam tubuh hewan. Dinamisme adalah pemujaan terhadap roh. Mereka percaya bahwa roh nenek moyang yang telah meninggal menetap di tempat-tempat tertentu, seperti pohon-pohon besar. Arwah nenek moyang itu sering dimintai tolong untuk urusan mereka. Ada juga yang menyebutkan bahwa dinamisme adalah kepercayaan 456 Dirasat Islamiyah yang mempercayai terhadap kekuatan yang abstrak yang berdiam pada suatu benda. Kepercayaan reinkarnasi seperti yang terdapat pada agama Hindu dan Buddha dipercayai juga oleh pemeluk animisme. Kepercayaan reinkarnasi dalam agama Hindu dan Budha yang ada pada masa berikut- nya menjadi agama yang dipeluk masyarakat Nusantara yang beranggapan bahwa jiwa tidak pindah langsung ke tubuh hewan lain yang hidup, melainkan melalui proses kelahiran kembali ke dunia dalam bentuk kehidupan baru. Dalam agama Hindu dan Buddha juga terdapat konsep karma yang berbeda dengan kepercayaan animisme ini. Bukti dari pengaruh agama Hindu dan Budha bagi masyarakat Indonesia dapat dilihat dari banyaknya bangunan-bangunan suci untuk peribadatan, seperti candi-candi, ukiran, dan sebagainya. Semua bangunan itu merupakan perpaduan antara seni bangunan zaman megalithicum, seperti punden berundak-undak. Ukiran dan relief yang terdapat di dalamnya menggambarkan kreatifitas bangsa Indonesia. Transformasi kepercayaan animisme dan dinamis- me ini menjadi landasan masyarakat Nusantara meme- luk agama yang secara berturut-turut priodisasi kedata- ngannya dimuali dengan agama Hindu dan Budha yang lahir seblum Islam dan kemudian agama Islam. Masuknya Islam ke Indonesia bisa dilihat dari perspektif perorangan, lembaga atau negara. Banyak orang melihat kerajaan Samudera Pasai sebagai tanda bukti adanya Islam di Indonesia pada abad XIV. Kera-