Abd. Kadir 89 DIRASAT ISLAMIYAH.

90 Dirasat Islamiyah han dan kekurangan, tetapi tidak demikian dengan hadits qudsi. َنﻮُﻈِﻓﺎََﳊ ُﻪَﻟ ﺎﱠﻧِإَو َﺮْﻛﱢﺬﻟا ﺎَﻨْﻟﱠﺰَـﻧ ُﻦَْﳓ ﺎﱠﻧِإ Sesungguhnya Kami-lah yang menurunkan al Qur-an, dan sesungguhnya Kami benar-benar memeliharanya. QS:al Hijr:15:9. b. Perbedaan antara Hadits Qudsi dengan Hadits Nabawi 1 Hadits qudsi sumbernya berasal Allah swt., sedangkan hadits nabawi sumbernya berasal dari Nabi. 2 Hadits qudsi maknanya disampaikan melalui wahyu, sedangkan hadits nabawi berasal dari Nabi; baik yang berupa ucapanperkataan dan susunan katanya dari Nabi sendiri atau suatu ungkapan yang menggambarkan ten- tang Nabi. 3 Hadits qudsi secara redaksional disusun oleh Nabi dalam bentuk ucapanperkataan Nabi sesuai dengan isi yang tersirat dalam wahyu yang diterimanya, sedangkan hadits itu Nabi tidak harus berupa ucapan Nabi. 4 Dalam hadits qudsi Nabi selalu menyebutkan Tuhan sebagai rujukannya, sedangkan hadits Nabawi berasal dari Nabi sendiri dan tidak pernah menyebutkan Allah sebagai rujukan- nya. 5 Pada hadits Qudsi Nabi hanya memberitakan pernyataan melalui perkataan qawli,

H. Abd. Kadir 91

sedang pada hadits Nabawi pemberitaannya meliputi perkataan qawli, perbuatanfi`li, dan persetujuan taqriri. 6 Matan hadits qudsi selalu menggunakan ung- kapan orang pertama dhamir mutakallim: Aku Allah…Hai hamba-Ku…sedang hadits Nabawi tidak menggunakan ungkapan ini, sedangkan pada hadits Nabawi Nabi ber- tindak sebagai subjek maupun objek dengan penggunaan kata ganti, pertama ﻢﻠﻜﺘﳌاﲑﻤﺿ, kata ganti kedua ﺐﻃﺎﺨﳌاﲑﻤﺿ dan kata ganti ketiga ﺐﺋﺎﻐﻟاﲑﻤﺿ. Contoh hadits qudsi sebagai- mana diriwayatkan dari Abî Dzarr: ِﻪْﻴَﻠَﻋ ُﻪﱠﻠﻟا ﻰﱠﻠَﺻ ِﻪﱠﻠﻟا َلﻮُﺳَر ُﺖْﻌَِﲰ َلﺎَﻘَـﻓ ٍﻞَﺒَﺟ ِﻦْﺑ ِذﺎَﻌُﻣ َﺚﻳِﺪَﺣ َﲔﱢﺑﺎَﺤَﺘُﻤْﻠِﻟ ِﱵﱠﺒََﳏ ْﺖﱠﻘَﺣ ُلﻮُﻘَـﻳ ﱠﻞَﺟَو ﱠﺰَﻋ ِﻪﱢﺑَر ْﻦَﻋ ﻲِﻜَْﳛ َﻢﱠﻠَﺳَو ََﳏ ْﺖﱠﻘَﺣَو ﱠِﰲ َﲔِﻟِذﺎَﺒَﺘُﻤْﻠِﻟ ِﱵﱠﺒَﺤَﻤْﺘﱠﻘَﺣَو ﱠِﰲ ﱠِﰲ َﻦﻳِرِواَﺰَـﺘُﻤْﻠِﻟ ِﱵﱠﺒ ... ﺪﲪأ ﻪﺟﺮﺧا Hadits Mu`adz bin Jabal ia berkata: Aku mendengar Rasulullah saw menyampaikan berita yang berasal dari Tuhannya yang Mahamulia lagi Mahaagung bahwa Allah berfirman: Kecintaan-Ku Mahabbah-Ku hak mereka yang saling mencintai karena Aku, kecintaan-Ku Mahabbah-Ku hak mereka yang merendahkan diri tawadhu’ karena Aku, kecintaan-Ku Mahabbah-Ku hak mere- ka yang saling mengunjung…”. HR. Ahmad. 92 Dirasat Islamiyah d. Jumlah hadits qudsi berjumlah sekitar 400 buah dan tidak sebanyak hadits Nabawi yang jumlahnya berlipat-lipat ganda dari jumlah hadits qudsi. e. Sanad hadits qudsi tidak terulang-ulang dalam sanad yang berbeda ghayr mukarrar, sedangkan sanad hadist nabawi banyak yang terulang-ulang dalam sanad yang berbeda. f. Hadits qudsi dibukukan dalam Kutub al Sab’ah tujuh kitab induk hadits, sedangkan hadits Nabawi ditulis dalam semua kitab induk hadits. g. Kandungan isi hadits qudsi tentang akhlak, aqidah, dan hukum Islam; sedangkan hadits Nabawi mengandung seluruh aspek yang ber- hubungan dengan ajaran Islam. h. Tidak ada penetupan hukum secara mandiri terlepas dari al Qur-an dalam hadist qudsi; tetapi sebagian hadits Nabawi menetapkan hukum secara mandiri. E. Struktur Hadits Hadits adalah subtansi yang mempunyai banyak komponen yang secara inkulisif menyatu secara integral, sehingga membentuk satu kesatuan melalui unsur-unsur: matan, sanad, dan mukharrij. Kualitas suatu hadits dilihat dari kualitas unsur-unsurnya itu serta hubungan dan kesalingterkaitan diantara unsur-unsurnya itu. Orang yang pertama-tama mendengar atau menyaksikan hadist Nabi adalah shahabat. Kemudian